Kita pasti bilang siapapun
bisa jadi penulis. Jika kita berpendapat demikian itu betul sekali. Namun
apakah orang-orang disekitar kita sudah menulis yang kemudian dijadikan buku?
Jawabnya masih sedikit yang menulis hingga menjadi buku.
Coba perhatikan saudara-saudara
kita, teman-teman di kantor, tetangga-tetangga kita tidak semuanya menulis
walau tidak harus menjadi buku. Mengapa mereka tidak mau menulis? Ada yang
bilang karena mereka tidak punya percaya diri untuk menulis karena takut hasil
tulisannya akan ditertawai yang baca, tidak bisa menulis, tidak ada waktu untuk
menulis, dan tidak hobi menulis. Beribu
alasan yang mereka katakan. Faktanya bukannya mereka tidak bisa menulis namun karena
belum ada kesadaran bahwa menulis banyak memiliki manfaat bagi diri sendiri
maupun orang lain. Mereka cenderung tidak mau mencoba tapi sudah merasa tidak
bisa. Padahal siapapun dapat menulis.
Tanpa sadar ketika kita chat melalui WhatsApp, tulisan kita dapat berpanjang-panjang bahkan jika
digabungkan bisa menjadi sebuah cerita yang unik.
Sebagai contoh dua hari lalu,
saya chat panjang dengan sahabat di
group menulis. Sebagai awal percakapan, sahabat share blog tulisan dan mualilah
saya membaca dan memberikan komentar positif. Kemudian muncul gambar mie rebus
di WhatsApp.
“Aku buat mi rebus Mba!”
Kata temen saya.
“So Yummy!” Komentar saya
terhadap gambar yang membuat selera makanku muncul.
“Ini Dede yang masakin. Ada
cabenya juga.” Kembali dia menambahkan keterangannya dengan gambar cabe yang
menggoda pedasnya.
“Wah pinter ya. Senang
melihatnya. Semoga senantiasa sayang kepada bundanya.” Kata saya lagi.
“Amiin. Mba Nani sedang apa?”
Tanyanya kemudian.
“Aku baru sampai rumah. Ini
baru buka laptop dan secangkir kopi hitam sudah siap menemani aku untuk
menyelesaikan tulisan tantangan menulis hari Kamis.” Jawab saya.
“Semangat mba, pasti bisa
selesaikan!” Katanya menenangkan.
“Terima kasih. Sebenarnya
mataku berat sekali, tak sanggup aku membukanya. “ Jelas saya lagi.
“Tidur sebentar mba, baru
nanti teruskan menulis.” Sarannya sambil mengirimkan imoji kepalan tangan
keatas.
Nah, coba kita perhatikan
percakapan diatas, sudah bisa menjadi sebuah cerita kan? Walau cerita itu
tentang keseharian. Mengapa kita bisa berlama-lama kirim pesan. Atau lebih
tepatnya curhat (curahan hati).
Kita bisa curhat melalui tulisan sesuai apa yang
kita rasakan tentang kejadian sehari-hari, poster di jalan yang kita baca ketika kendaraan kita melintasi. Kita juga dapat
bercerita tentang pekerjaan yang perlu perjuangan, misalnya jika kita seorang
penjual jajanan yang membuat dan mengedarkan sendiri. Berkeliling dari rumah ke
rumah, hanya beberapa orang yang membeli jajanan kita. Sampai rumah terasa
lelah dengan uang yang hanya cukup untuk beli nasi beberapa bungkus. Berikutnya
menemukan cara agar jajanan menjadi laris dengan pindah lokasi jualan yang
berdekatan dengan sekolahan SD. Hasil jualan laris karena anak SD penggemar
jajanan.
Cukup menarik bukan? Walau
yang menulis seorang penjual jajanan. Jika tidak dapat menulis di laptop karena
tidak punya dapat menulis di HP. Saat
ini HP bukan hal baru dan dapat dimiliki siapa saja sebagai alat komunikasi,
promosi dan berjualan. Terlebih jika kita seorang yang berjualan kue di Cafe yang cukup ternama, pasti banyak
hal yang bisa diceritakan dan digambarkan. Cerita-cerita itu bahkan dapat
membantu omset jualan naik.
Apalagi jika kita seorang
guru, tentu lebih banyak lagi yang dapat kita ceritakan. Mulai kita berangkat
ke sekolah, pada saat mengajar, selesai mengajar dan bahkan ketika jam
istirahat. Ruangan kelaspun bisa dijadikan cerita seperti luas ruangan, warna
cat, poster yang tertempel di dinding, kursi dan meja yang penuh corat-coret
murid-murid yang super kreatif.
Jadi siapapun dapat menjadi
penulis. Jika saat ini anda belum ingin menulis silakan membaca tulisan-tulisan
dari sahabat-sahabat anda dari blog atau sosial media lainnya. Dan selanjutnya
mulai mencoba menuangkan ide-ide menarik anda.
#lombamenulisblogpgri
#tantanganmenulissetiaphari
#Day 6
Jonggol, 15 Juni 2022
NANI KUSMIYATI
Iih jadi ingat mie rebus..hehe..cba kalo kita bisa makan bersama ya mbk.. hehe.. Semngat kita semua bisa menulis dan terbitkan buku💪🏻😊
ReplyDelete