Monday, July 20, 2020

PADA SUATU HARI NANTI KU MULAI MENGENAL DIA

Nani Kusmiyati

BIOGRAFI DAN KUMPULAN PUISI SAPARDI DJOKO DAMONO | SIR OSSIRIS ...

Bapak Prof Dr. Sapardi Djoko Damono

Saya tidak pernah menyadari pada akhirnya saya baru mengenal sosok sederhana dan kharismatik karena karya puisi-puisinya. Saya baru mengetahui ketika guru blogger saya menginfokan kepergian Bapak Sapardi Djoko Damono. Seketika saya browshing karya puisi-puisi beliau. 

Saya mulai menyukai puisi ketika belajar bersama dengan teman-teman group menulis. Dan ketika membaca puisi-puisi Almarhum Bapak Sapardi Djoko Damono saya semakin jatuh cinta kepada puisi. Saya menyukai bait-baitnya, saya menyukai rimanya. Mungkin arti persis yang terkandung akan ditafsirkan berbeda bagi penikmat puisi. Saya salah satu penikmat puisi tersebut. Saya yakin sebelum beliau menghadap yang Maha Esa, beliau telah menggoreskan untian kata-kata melalui beberapa puisinya, diantaranya "Pada Suatu Hari Nanti."

"Pada Suatu Hari Nanti"

      Pada Suatu Hari Nanti,
      Jasadku tak akan ada lagi,
      Tapi dalam bait-bait sajak ini,
      Kau tak akan kurelakan sendiri.

             Pada Suatu Hari Nanti,
             Suaraku tak terdengar lagi,
             Tapi diantara larik-larik sajak ini,
             Kau kan etap kusiasati.

                  Pada Suatu Hari Nanti,
                  Impianku pun tak dikenal lagi,
                  Namun di sela-sela huruf sajak ini,
                  Kau tak akan letih-letihnya kucari.

Puisi itu begitu terasa ketika beliau meninggalkan dunianya untuk selama-lamanya, namun karya-karyanya akan tetap melekat di hati penikmatnya.




Friday, July 3, 2020

MARI KITA PRODUKTIF MENULIS DENGAN BAPAK Dr. NGAINUN NAIM


Pelajaran pertama ketika mulai bergabung dengan group 13, group baru yang dibentuk berdasarkan banyaknya resume yang dibuat.

Malam ini narasumber kuliah adalah Dr. Ngainun Naim. Kelahiran kota Tulungagung, pada tanggal 19 Juli 1975. Lulus S3 Studi Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, pada tahun 2011. 26 karya tulis berupa buku yang dihasilkan, dan 14 Artikel Jurnal.

Jika ingin bertemu dengan narasumber silakan berkunjung ke alamat berikut:

Alamat Kantor : IAIN Tulungagung, Jl. Mayor Sujadi Timur 46 Tulungagung 66221. 
Alamat Rumah : Desa Parakan RT 11 RW 04 Kecmatan/Kabupaten Trenggalek Jawa Timur.

No Telp Kantor : 0355-321513, HP 081311124546

Demikian sekilas tentang narasumber. 
Pelajaran dibuka oleh Om Jay, dengan moderator ibu Kanjeng.

Dr. Ngainun mengatakan bahwa bukan suatu hal istimewa dan pelajaran yang hanya hal sederhana. Semoga bermanfaat.

Sesuai dengan unggahan dari Omjay, saya akan menyampaikan bahan diskusi MARI PRODUKTIF MENULIS. Jadi jika Bapak Ibu sudah produktif menulis, berarti topik ini bukan topik istimewa sekadar bahan untuk renungan bersama. 

Saya ingin mengawali paparan malam ini dengan satu pendapat bahwa Guru adalah kunci penting dalam dunia pendidikan. Jika guru berkualitas, besar kemungkinan kelas yang diajarnya juga berkualitas. Tapi jika gurunya kurang berkualitas, tentu hasil pembelajarannya juga kurang sesuai dengan harapan. Salah satu kunci penting peningkatan kualitas guru adalah dengan membangun budaya literasi. Literasi berarti budaya membaca dan menulis.

Seorang guru yang mau terus membaca buku dan menulis memiliki peluang untuk semakin meningkat kualitas dirinya. Semakin banyak buku yang dibaca, semakin banyak karya yang dihasilkan, maka akan memiliki kontribusi penting bagi kemajuan pendidikan.

Pada pertemuan ini saya akan menyampaikan tentang KUNCI-KUNCI PENTING DALAM MENULIS. 

Kunci itu alat untuk membuka. Alat yang bisa menjadikan Bapak Ibu sekalian produktif dalam menulis, sesuai judul materi yang saya bawakan.

Bisa mendapatkan kunci tetapi kunci akan sebatas sebagai kunci jika tidak difungsikan. Keterlibatan Bapak Ibu sekalian di grup ini ibaratnya untuk mendapatkan kunci. Tapi jika sekadar mendapatkan saja dan tidak dipraktikkan, tentu kunci itu kurang fungsional.

KUNCI PERTAMA ADALAH MOTIVASI. Apa motivasi Bapak dan Ibu sekalian?

Silahkan ditata mulai sekarang. Motivasi menulis bisa berupa; [1] motivasi karir. Bapak dan Ibu sekalian anggota grup. Mencermati komposisi anggota grup ini—maaf jika saya salah—saya berkesimpulan bahwa menulis merupakan aktivitas yang berkaitan erat dengan profesi Bapak Ibu sekalian. Implikasinya, semakin mahir menulis maka semakin lancar karir yang kita tempuh.

[2] motivasi materi; menulis itu menghasilkan honor. Bagi penulis yang sudah sangat terkenal, honor memang sangat berlimpah. Bukunya terus mengalami cetak ulang. Namun jumlah mereka yang beruntung dari sisi ini tidak terlalu banyak. Sebagian besar penulis justru kurang mendapatkan perhatian dari sisi materi.

[3] motivasi politik; menulis ditujukan untuk mencapai tujuan politik tertentu.
[4] motivasi cinta; menulis karena memang mencintai aktivitas menulis.
Nah, Bapak Ibu sekalian bisa memilih jenis motivasinya. Bisa juga menambah jenis motivasi di luar 4 yang saya sebut di atas. Namun perlu diingat bahwa apa pun motivasi yang dipilih maka akan mempengaruhi terhadap tulisan atau buku yang akan dihasilkan.

KUNCI KEDUA: MEYAKINI BAHWA MENULIS ITU ANUGERAH.

Saya pribadi berpendapat bahwa mau dan mampu menulis itu anugerah.

Banyak orang yang mau menulis tapi tidak mampu mengerjakannya; bisa karena kesibukan atau sejuta alasan lainnya. Banyak yang sesungguhnya mampu menulis tetapi tidak mau menulis. Karena itulah bisa menulis—bagi saya—adalah anugerah luar biasa yang harus disyukuri. Cara mensyukurinya adalah dengan terus menulis.

Bapak Ibu sekalian saya sangat yakin bisa menulis. Coba sekarang simak pengalaman menulis Bapak Ibu sekalian. Jika Bapak Ibu sekalian lulusan S1, atau S2 atau S3 berarti sudah menulis ribuan halaman. Ya, ribuan halaman. Kok sekarang mengaku nggak bisa menulis. Terus yang dulu ribuah halaman itu apa yang ditulis? Maaf jika tersinggung.

Bayangkan, saat S-1 Bapak Ibu sekalian setiap semester harus membuat makalah. Paling tidak satu semester harus membuat 10 makalah. Kalikan 10 halaman, berarti kan sudah 100 halaman. Kalikan 8 semester. Berarti kan sudah 800 halaman. Asumsinya 1000 halaman dengan laporan KKN, magang, skripsi.

Jumlah halaman pasti bertambah jika Bapak Ibu lulus S2. Total halaman yang ditulis jika sampai lulus S2 saya kira paling tidak 500 halaman. Apalagi jika sampai selesai doktor. Jelas di atas 2.500 halaman. Sekarang hitung berapa laporan penelitian yang harus Bapak Ibu buat setiap tahun. Berapa laporan pengabdian. Sudah ribuan—sekali lagi ribuan—halaman yang sudah Bapak Ibu tulis.

Sekarang mari kita urai mengapa kok masih ada yang kesulitan menulis padahal pengalaman menulisnya sudah ribuan halaman. Ada beberapa kemungkinan; [1] Selama kuliah spesial menjadi anggota kelompok yang tidak pernah menulis makalah. Biasanya ini yang spesial membiayai foto kopi.Sekali lagi mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

Kemungkinan ke [2], tidak menulis karena dibuatkan orang lain.
Kemungkinan ke [3] menulis dengan melakukan “kanibal” tulisan orang lain. Misalnya mendapatkan bahan di googe lalu dipotong sana-sini sampai berbentuk layaknya tulisan.
Kemungkinan ke [4], begitu mendapatkan tugas langsung berburu referensi. Tidak berpikir apa yang harus ditulis. Begitu referensi didapatkan segera dibuka, diketik, lalu tutup. Ganti referensi berikutnya, dibuka, diketik, lalu tutup. Tugas penulis biasanya di akhir kutipan: BERDASARKAN PAPARAN DI ATAS MAKA DAPAT DISIMPULKAN.

Menulis itu membuat kita menjadi berbeda dibandingkan kawan-kawan yang lainnya. Sesederhana apa pun buku yang Bapak dan Ibu hasilkan itu tetap memiliki kontribusi penting. Jangan dengarkan nyinyiran yang tidak konstruktif. Selama Bapak Ibu sekalian terus menulis maka akan menjadikan kita sebagai makhluk yang berbeda dengan kawan-kawan lainnya.
[19.39, 3/7/2020] Dr Ngainun Naim: KUNCI KETIGA: MENULIS ITU MEMBERIKAN BANYAK “KEAJAIBAN” DALAM HIDUP.
[19.40, 3/7/2020] Dr Ngainun Naim: Menulis itu memberikan banyak sekali manfaat. Pak Wijaya Kusumah--Omjay-- seorang bloger, youtuber dan guru kita semua, mengatakan bahwa menulis setiap hari itu telah memberikan keajaiban dalam kehidupan.

Coba kita simak apa saja bentuk keajaiban yang beliau rasakan karena menulis.

[1] mendapatkan banyak materi. Karena rajin menulis, bukunya mendapatkan banyak royaliti.

[2] sering diundang sebagai pembicara di berbagai forum.

[3] memiliki banyak teman. 

[4] Bisa membeli peralatan yang dibutuhkan dalam kehidupan. [5] tulisan adalah alat perekam kehidupan yang ajaib.

KUNCI KEEMPAT: TIDAK MUDAH MENYERAH.

Banyak orang ingin menulis, tentu termasuk menulis buku, tetapi semangat menulisnya naik turun. Saat ikut kegiatan kepenulisan semacam ini, semangat menulisnya berapi-api. Tetapi saat kembali ke dunia nyata, ke dunia kehidupan sehari-hari, semangat itu perlahan tetapi pasti memudar dan akhirnya hilang sama sekali. Saat bersemangat, menulis berlembar-lembar halaman dalam sehari terasa ringan. Saat tidak bersemangat, satu paragraf pun terasa berat sekali. Bahkan sangat mungkin berbulan-bulan tanpa menulis sama sekali. 

Menulis lima paragraf yang dilakukan rutin setiap hari jauh lebih baik daripada sepuluh halaman yang dilakukan tiga bulan sekali.

KUNCI KELIMA: BERJEJARING. Jadi penulis jangan menepi. Memang saat sekarang kita harus menepi karena Corona, tetapi bukan berarti tidak berinteraksi. Bangun jejaring kepenulisan. Ikut kegiatan semacam ini juga dalam rangka berjejaring.

KUNCI KEENAM: MENULIS SEBANYAK-BANYAKNYA. Menulislah setiap hari tanpa henti. Lakukan secara terus-menerus. Jika Anda merasa tulisan Anda tidak baik maka dengan menulis setiap hari tulisan Anda akan otomatis menjadi baik.

Baik Bapak Ibu sekalian. 6 kunci yang saya uraikan bisa membuat membuat Bapak Ibu sekalian produktif menulis.

Tapi--sekali lagi--kunci itu adalah alat. Tinggal bagaimana kunci itu digunakan secara tepat. Demikian materi dari saya. Terima kasih.

SESI TANYA JAWAB

P - Assalamualaikmum Dr. Naim. Materi 6 kunci tadi sangat luarr biayasa. Pertanyaan saya, bagaimana caranya menyusun resume jadi sebuah buku yang menarik untuk dibaca? apakah tanggal dalam resume harus dihilangkan? atau dibiarkan? Soalnya ada yang bilang, kalo buat buku, tanggal dan bulan resume harus dihilangkan. Mohon pencerahannya. AAM NURHASANAH LEBAK BANTEN.

J - Waalaikumsalam. Terima kasih Ibu. Menurut saya tanggal tidak perlu dicantumkan. Saya kebetulan memiliki sebuah buku yang merupakan review dari banyak buku Strategi Membaca dan Mengikat Makna.

P - Assalamualaikmum Dr. Naim. Materi 6 kunci tadi sangat luarr biayasa. Pertanyaan saya, bagaimana caranya menyusun resume jadi sebuah buku yang menarik untuk dibaca? apakah tanggal dalam resume harus dihilangkan? atau dibiarkan? Soalnya ada yang bilang, kalo buat buku, tanggal dan bulan resume harus dihilangkan. Mohon pencerahannya. AAM NURHASANAH LEBAK BANTEN Instansi: SMP MATHLA UL HIDAYAH CIPANAS
NO WA 085710996088, Gelombang 12.

J - Saya tidak memasukkan tanggal dan bulan resume. Bisa kunjungi blog saya: https://spirit-literasi.blogspot.com. Namun jika dimasukkan juga tidak apa-apa. Tidak ada aturan baku.

P - Yth. Bp. Dr. Ngainun Naim, perkenalkan saya, Sri Budiarti, Bantul, Gel.12. Pertanyaan :  Menurut Bp. Naim pribadi , kriteria tulisan yang baik dan berkualitas itu seperti apa,  lalu apa saja kiat yang Bp lakukan untuk  menghasilkan karya tulis yang bisa diterima khalayak / penerbit 
Terima kasih atas penjelasannya

J -  Kriteria (1) SELESAI DITULIS. Ini penting. Sebagus apa pun ide, jika belum selesai ditulis ya belum bagus. (2) Minim salah ketik atau salah teknis. (3) Bahasa menarik dan didukung oleh logika berpikir yang baik. Jika ingin diterima penerbit, ikuti gaya dan kebijakan penerbit.

P - Assalamualaikum wr wb. Perkenalkan saya: Sunaryo, 085246666643, SMPIT Madani Berau.
Menjga konsistensi menulis itu tdk mudah, pertanyaan saya: 

1. Apa tips yang paling jitu agar kita bisa konsisten menulis & produtif ?
2. Kapan waktu yang pas bagi kita untuk menulis ? Perlukah dg jadwal & target waktu ?

J- 1. Semua kebiasaan awalnya dipaksa. Bangun komitmen untuk rutin menulis. Awalnya paksa, lama-lama akan terbiasa.

2. Setiap orang memiliki jadwal yang seharusnya disusun dan ditaati.

P - Ass wr wb maaf bertanya terima kasih ilmunya.  Saya ingin stresing poin tentang jangan hiraukan nyinyiran orang sepertinya ini adalah masalah besar pak. KURANG PD dengan karya sendiri, mhn petunjuk.

J - Ada 4 jenis MALU dalam menulis: 

(1) MALU untuk menulis. Tidak akan bisa menulis. 
(2) MALU kalau menulis dan tulisannya dibaca orang. 
(3) MALU sudah mulai hilang. Pokoknya nulis. 
(4) MALU TIDAK MENULIS.

Berikut beberapa pertanyaan yang belum sempat dijawab oleh narasumber:

P - Saya Naharuddin,  Lombok Timur,  Wa No 081997693355. mhn pencerahan cara melawan ketakutan akan nyinyiran org terhadap karya kita.

P - Selamat malam Pak Ngainun. Perkenalkan saya ibu Aning S dari Pati, gel 12. Apakah dalam menulis cerpen atau sejenisnya harus menggunakan kerangka tulisan, Pak? Apa fungsi kerangka tulisan dalam menulis? Terima kasih.

P - Saya Desi Safitri, no wa saya (081251968618)saya mengajar SMK AL ISHLAH Palangka Raya, Kalteng, mohon izin bertanya pak Doktor. Saya sudah baca semua materi yang bapak sampaikan. Pertanyaan saya adalah selain kiat dan materi yang bapak sampaikan, adakah kiat lain yang sangat efektif untuk membangkitan semangat menulis bagi teman yang ingin menulis tapi alasannya tidak bisa menulis, banyak kerjaan, sibuk, belum ada waktu. Kalau saya sih, cinta menulis puisi sejak saya SMA. Terima Kasih.

P - Selamat Malam dari Mardiyanto Kapuas Kalimantan Tengah, yang ingin saya tanyakan kadang ada keinginginan menulis terus menerus tiap hari tapi kadang muncul penyakit malas, bagaimana mengatasinya? terima kasih.

P – Assalamualaikum. Terima kasih, pak Naim.. Materinya inspiratif banget.  Sy Noorlanyati dr Semarang mau tanya, bagaimana menjaga supaya tetap memiliki motivasi yg tinggi utk menulis. Kadang kita bisa ngomong tapi tidak pandai/malas utk menulis.

P - Assalamualaikum. Sebelumnya saya mengucapkan trimakasih,  Luar biasa sekali pak materinya. Maaf saya Siti Nurlatifah dr Subang gelombang 12. Izin bertanya. Nomor WA: 081320204544

Bagaimanakah menjaga konsistensi dalam menulis, sebab saya merasakan menulis itu masih musim-musiman. Pas lagi mood ya ide muncul, pas lagi tidak mood, ide mampet mohon saran, terimakasih.

P - Salam hormat,  selamat malam saya Fuyi Yanti dari Basarang Kalimantan Tengah mohon penguatan karena saat  menulis sering tudak bisa menyelesaikan tulisan karena tidak percaya diri dengan topik yang ditulis,   hal itu sangat biasa dan tidak penting ditulis,  sekali lagi mohon penguatannya.

P - Ass war wab, Bapak Dr. Naim terimakasih atas ilmunya, perkenalkan saya: Damdam Efendi dari SMPN 41 Bandung, gel 11 ijuj bertanya:

1. Bagaimana menyambungkan tulisan setiap paragraf supaya tulisan itu kelihatan benang merahnya, apakah cukyp dengan bahasanya atau dg temanya?

2. Kadang-kadang menulis ingin sekali jadi? Padaha itu hal yg tidak mungkin, bagaimana caranya supaya menulis yang efektif dan efisien supaya langsung jadivtulisan? Trrima kasih.

P - Assalamu'alaikum pak. Nama saya Adi dari tangerang banten. Apa saja kunci2 penting dalam menulis?
P - Assalamualaikum. Saya Suheli dari Brebes-Jateng. Ijin bertanya: terkadang kunci itu meredup dan kemudian lenyap, bagaimana cara kita mencari dan  mengembalikan kunci itu agar tetap dipegang erat. Terimakasih.

P - Assalamualaikum Wr Wb. Mhn izin bertanya. Saya Aidil Fitriani dari Tenggarong Kaltim. Bagaimana solusi supaya kita tidak cepat putus asa saat menulis atau menyerah dengan keadaan, sulitnya membagi waktu, kurangnya untuk membaca dan kurangnya lingkungan literasi ? Terima kasih.

Demikian kuliah yang dapat disampaikan oleh Dr. Ngainun. Walau belum dapat diteruskan oleh narasumber Namun ada banyak hal yang dapat dipelajari dan dipraktekkan.

Selamat mencoba.

Ditulis oleh : Nani Kusmiyati





Wednesday, July 1, 2020

BERBAGI PENGALAMAN MENULIS DAN MENERBITKAN BUKU DENGAN BPK M FIRMAN SUWARYA

Rabu, 1 Juli 2020, Bapak Muhamad Firman Suwarya, M.Kom, Penulis Buku Informatika SMP. Pengurus Ikatan Guru TIK PGRI menjadi narasumber kami dengan tema Berbagi Pengalaman Menulis dan Menerbitkan Buku. Berikut adalah  CV narasumber:

Nama Lengkap : MUHAMMAD FIRMAN SUWARYA, M.KOM
Instansi : SMPN UNGGULAN SINDANG INDRAMAYU
No.WA / Telp : 085 224 494 765
Alamat Kantor : Jl. Raya Terusan Km.3 Terusan Sindang
Indramayu Jawa Barat.
Pendidikan : – Sarjana, Teknik Informatika STMIK TC Bandung Pascasarjana, Teknik Informatika STMIK Eresha
Universitas Pamulang Tangerang Banten

Jika ingin berkomunikasi dengan beliau dapat melalui medsos berikut:

1.    Email : firmansmuhammad@gmail.com
2.    IG : @firmansuwarya,
3.    Facebook : Muhammad Firman Suwarya,
4.    Blog : gubuginformatika.blogspot.com,
5.    Youtube : Youtube.com/c/firmansuwarya


Salam diucapkan oleh Penyelenggara Program, Om Jay dan selanjutnya kuliah dipandu oleh ibu Fatimah dari Aceh. 

Narasumber memulai berbagi pengalaman dan ilmu tentang literasi dan penerbitan.
Penulis yang memiliki nama lengkap Muhammad Firman Suwarya biasa dipanggil dengan Firman. Beliau membagikan ilmunya tentang FreeWriting. 

Freewriting yaitu teknik menulis cepat tanpa hambatan. Menurut bapak Firman, jika kita berani konsisten menulis 5 lembar perhari, maka kita akan menjadi seorang penulis yang handal dan produktif . 

Secara umum menulis sebanyak 5 halaman membutuhkan waktu berjam-jam apalagi jika sudah mulai datang rasa bosan yang membelenggu. Rasa bosan itu dialamai hampir semua penulis baik yang baru belajar nulis ataupun penuis yang sudah handal.

Bahaya dari penyakit ini baisanya diawali dengan menyerang pikiran, dan ciri-cirinya tiba-tiba ide yang kita punya hilang, kemudian bingung harus menulis apa lagi, puyeng, dan sederet tanda-tanda yang menyertai. Dan endingnya akan merasa cape, lelah, malas untuk menulis.

Hal ini juga pernah dialami narasumber. Terkadang ketika malas menghinggapi, dan akan menulis lagi, tiba-tiba mendapatkan ide yang baru. Yang seolah-olah dalam pikiran kita, ide baru itu itu lebih bagus dari ide sebelumnya yang pada kenyataannya tadi belum selesai. Kemudian kita mulai menulis,
dan apa yang terjadi? Kejadian tersebut akan terjadi secara berulang-ulang dan akhirnya tulisan tidak jadi-jadi. Tidak ada karya yang dihasilkan.Akhirnya dapat mengakibatkan stress. Kadang berpikir bahwa kita tidak memilki bakat untuk menulis. Narasumber pernah mengalami pengalaman itu, namun setelah mengenal FreeWriting maka beliau dapat terbebas dari hal-hal tersebut. 

Bagaimana memahami dan menerapkan dari Freewriting? Hal ini dapat diilustrasikan ketika kita akan mengikuti UJIAN NASIONAL atau ujian-ujian lainnya yang sangat menentukan karir kita. Maka kita akan berusaha datang tepat waktu dan berharap akan dapat menyelesaikan soal-soal yang diujikan. Namun tanpa diduga dalam perjalanan menuju tempat test tiba-tiba jalanan macet total sehingga memakan waktu hampir 1 jam yang menyebabkan keterlambatan dalam mengikuti test. Melihat banyak soal yang masih kosong dan harus mendapatkan nilai bagus. Sementara waktu terus berjalan, maka kita akan berusaha untuk mengerjakannya secepat mungkin. Nah itu adalah gambaran Free Writing.

Demikian yang disampaikan oleh narasumber tentang pengalaman beliau dan free writing. Dan sesi berikutnya adalah sesi tanya jawab.

SESI TANYA JAWAB

P- Izinkan saya bertanya pak firman. Langkah pertama yang harus kita lakukan supaya bisa freewriting kira kira apa Terimakasih.

J - segera tulis ide yang muncul, tulis sebelum ide itu hilang. Karena menulis ide yang muncul itu sangat mudah, kapan dan dimanapun, pokoknya tulis.

P-Mohon maaf kira-kira bapak pernah tidak singgah dalam lingkungan setan kebuntuan dan bagaimana cara keluar nya, karena jujur malam ini saya baru tahu kalau ada nya lingkaran setan kebuntuan. Terimakasih banyak.

J- Iya seperti yang sudah saya sampaikan dimateri diatas, saya juga dulu pernah mengalaminya. Dan solusinya sederhana sebenarnya namun harus yakin. Ide muncul langsung tulis, sampai ending ide itu dimana terus ditulis jika lupa, lewat aja. Jika situasi memungkinkan baru kita cek dan ricek. Maka kita harus menyiapkan atau meluangkan waktu. Ingat jangan memanfaatkan waktu luang!! tapi kita harus meluagkan waktu, dan itu dilaksanakn secara kontinyu atau terus menerus. Tidak usah lama-lama, misal 30 sampai 60 menit setiap harinya.

P-Tolong bapak cerita kan suka duka bapak dalam menulis dan menerbitkan buku.

J- Berawal dari sulitnya menemukan ide yang pas, dan kira-kira bagus ga ya untuk di baca...kira-kira mau nulis ini, bener ga ya..? mau nulis itu benar ga ya..? bagus ga? nanti gimana kalau jelek? pokoknya komplit deh pada awal mencari ide. Sampai-sampai harus konsul dengn teman dan lain sebagainya, hingga menemukan suatu kekuatan berupa komitmen bahwa jelek, kurang bagus, bagus, atau sejenisnya pokoknya ditulis. Baru kemudian mulai membuat outline. Secara garis besar harus  selesai. 

Dalam perjalanannya kemungkinan akan mengalami perkembangan dan sejenisnya. Selanjutnya menulis 1 persatu dengan alokasi waktu yang diluangkan. Biasanya mnenulis selepas jamaah Isya sekitar 60 menit. Terus kontinyu pada waktu itu. Menulis pada waktu tsb bukan tidak ada halangan atau tantangan, banyak sekali tantangannnya.

Misal anak-anak yang minta jalan-jalan lah, minta ini lah, minta itu lah dan lain-lain. Tapi satu persatu tantangan itu mampu diatasi. Anak-anak pada akhirnya tahu dan menyesuakan sendiri.hingga selesai tulisan-tulisan itu dan menjadi buku. 

Tentang penerbitan buku, kita mengetahui ada penerbitIndie dan Major. Yang sebenarnya masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangnnya. Penerbit Indie lebih mudah, dan pastinya lebih cepat selesai. Bahagia rasanya ketika buku kita sudah bisa terbit. Seolah-olah telah terbayar kelelahan, kecapaian dan sebagainya saat proses kepenulisannya.

P- Assalamualaikum,  saya,  Noorlanyati dr Semarang,  gel 11. 
Bpk, saya pernah bahkan sering mengalami lingkaran setan kebuntuan.  Membuat satu tulisan dan berhenti sampai beberapa hari.  Mau saya lanjutkan ide tidak muncul,  mau ditinggal eman2 ..tp blm ada endingnya,  akhirnya saya putuskan, saya deadline harus jadi.  Tapi   setelah jadi saya baca ulang lagi ada yang tidak pas,  disitu saya baru nemu idenya. Pertanyaan saya, trik apa yang bpk lakukan supaya cepat muncul ide, agar tulisan kita tidak kelamaan terkatung-katung/ madeg.  Terimakasih.

J- tulis semua yg muncul, lalu baca ulang, ketika ending belum ketemu juga baca ulang lagi, itu biasanya akan ketemu. Kalau baca ulang belum ketemu, coba cek sinopsisnya.

P- Freewriting sangat menarik, ilmunya sangat bermanfaat. Bagaimana kiat-kiat menjadi penulis yang handal?

J- Tentukan waktu nulis yang bisa terus menerus/kontinue. Catat semua ide. Eksekusi ide-ide itu pada waktu yang sudah kita tentukan. Waktu bebas sesuai sikon masing-masing.

P- Assalamualaikum, Saya siti Nurbaya Az, SE. Karimun, Kepri.
Pak Firman setelah menulis freewriting ternyata ada banyak ide di dalamnya. Bagaimana cara menentukan ide mana yang harus di eksekusi menjadi tulisan yang enak di baca.Terima kasih, Gelombang 12. Wassalam.

J- Walaikum salam. Ide yang paling bapak ibu kenal dan kuasai. Sehingga nanti eksekusi ide akan ditulis dengan hati, dan itulah kuncinya jika kita menulis dengan hati biasanya akan mampu menyentuh hati pembaca.

P. -Maaf ibu saya ira Isvandrya ijin bertanya. Saya peserta belajar menulis gel.11.
Ketika kita sedang menulis dan mengalami kebuntuan. Tiba-tiba muncul ide baru, apakah ide yang muncul ini haris kita biarakan, atau kita tuliskan. Kemudian berusaha melanjutkan tulisan terdahulu yang sedang buntu tersebut?

J- iya, cuekin saja. biarkan dulu, buat satu tekad, ide baru itu akan saya tulis, tapi nanti setelah tulisan kita selesai. Maka dari situ kita harus benar-benar menyelesaikan tulisan itu.

P- Assalamu'alaikum. Luar biasa pak materinya. Nama Saya Saharjang Pikalouhata. Asal dari Ambon. Unit Kerja Saya SD Negeri 79 Ambon. Saya mau bertanya yang pertama, Jikalau kita mengalamai freewriting saat sementara menulis, Apakah kita beristirahat sejenak atau terus menulis saja. Khawatirnya kalau terus dipakasa nanti ada kalimat-kata yang tidak nyambung. 

Kedua. Apakah tulisan sebanyak 5 lembar itu boleh di tulis dengan bahasa sederhana alias tidak memakai kata-kata ilmiah. Ya mungkin saja diantara kami ada banyak guru yg terlahir bukan dari OKP2 yang pintar bicara dengan bahasa-bahasa ilmiah. Sebelumnya terima kasih pak firman.

J- Jazakumullah khair. yang pertama dulu. tulis aja terus, kalimat-kalimat yang tidak nyambung, salah ketik, dan lain-lainnya nanti ada pada sesi cek and ricek atau pada saat proses editing. Inget ya. Menulis dengan Editing adalah dua ilmu yang berbeda...!

Yang kedua, justru kadang tulisan yang sederhana itu biasanya terlahir dari hati, tidaka neko-neko. Biasanya akan membawa pembaca kedalamnya.

P-  Assalamualaikum wr wb... Terimakasih sebelumnya Pak Firman. Perkenalkan nama Sunaryo, dari Berau, peserta Gelb.11. Pertanyaan saya :

1. Freewriting adlah teknik menulis cepat tanpa hambatan, apa maksudnya ya ? Saya belum paham dengan ilustrasi Bpk.

2.Modal apakah yg harus kita punya supaya kita bisa menerapkan teknik freewriting ini ?

P- Assalamualaikum wr wb. Sunaryo, Berau, Gelb 11.
Pertanyaan:

Adakah hal-hal yang perlu kita perhatikan ketika menerapkan teknik free writing ? Kalau ada, apa sajakah itu ?

J - Walaikum salam warahmatullah. Salam kenal pak Naryo. Secara sederhana Freewriting, pokoknya tulis secepat-cepatnya terhadap ide yang muncul,jangan takut salah, jangan takut keliru, takut jelek hasilnya, apalaagi takut salah ketik. pokoknya tulis dan tulis sampai habis. Modalnya ide, dan ide bisa muncul dari mana saja. Kadang maaf saya pernah membaca sebuah buku, yang hanya bercerita dan menjelaskan tentang maaf sebuah toilet. Dari toilet itu terkadang bisa memunculkan ide. Bisa juga ketika kita jalan naik angkutan umum yang sesak penumpang, dll. Banyak sebenarnya disekitar kita yang dapat kita tulis. Pokoknya tulis saja sampai selesai. Hal-lain lain dalam freewriting nanti pada saat proses editing.

P - Saya Faiq Aminuddin Demak. Assalamualaikum wr wb, Mau bertanya, Peserta gel 2
Apakah freewriting tidak akan menghasilkan tulisan yang asal jadi tapi kurang berkualitas?
Bukankah ngebut atau buru-buru itu tidak baik? Terimakasih.  Apakah freewriting sama dengan nulis secara ngebut?

J - waalaikum salam warohmatullah. Hasil tulisan yang berkualitas atau kurang berkualitas biasanya, bisa ditentukan dari faktor ide yg muncul. Jika ide yang muncul bagus dan berkualitas, lalu lanjut dengan outline yang berkulaitas, maka hasil tulisan juga akan tidak jauh dari situ, yaitu bagus dan berkualitas.

Dalam prakteknya menulis berkualitas terkadang menuntut kita agar mengikuti, mematuhi dan lain-lain sebelum tulisan itu selesai ditulis.

KESIMPULAN

Mulai sekarang bapak ibu tekadkan untuk menjadi seoranag penulis. dan tanamkan bahwa itu bisa untuk bapak ibu semua. Tidak ada yang tidak mungkin. Langkahnya tentukan atau luangkan waktu misal 30 - 60 menit setiap hari flesksibel sesuai sikon masing-masing. Jika muncul ide segera eksekusi pada waktu yang bapak ibu luangkan tsb. Jika keadaan tidak memungkinkan, tulis secra garis besarnya saja, poin-point nya, nanti di esksekusi pada waktu yang diluangkan tsb.

Demikian pelajaran dari bapak Firman yang dapat saya tuliskan kembali. Semoga bermanfaat. Amiin.

Nani Kusmiyati.



NYANYIAN ALAM

  pexels-alex-azabache-3214944 NYANYIAN ALAM   Deburan ombak Desiran angin Gemerisik daun kering Berpadu indah menenangkan hati ...