Tidak percaya jika buku
ketigaku menjadi buku terlaris dari kedua bukuku sebelumnya. Tidak pernah
terbayangkan buku yang berjudul, "Public
Speaking and MC based on experiences, " akan terjual sekitar
200 copy. Awal
menulis buku ini karena aku ingin menyatukan pelajaran Public Speaking dan MC yang aku dapat dari berbagai
sumber seperti sosial media, youtube maupun blog orang lain. Aku juga
mendapatkan bayak teori dan praktek dari British
Council, Pusdiklat Bahasa maupun TVRI. Pelajaran-pelajaran itu aku
simpan dalam folder yang belum tersusun rapi di flash disk maupun di laptopku. Aku buka dan baca ketika
aku mendapat tugas untuk mengajar para perwira yang akan belajar ke luar negeri
atau mereka yang akan mengikuti event-event
internasional baik di Indonesia maupun di luar negeri.
Ketika aku ditunjuk menjadi
MC, aku cukup mengganti nama event maupun
nama tamu undangan dengan sedikit bumbu kata-kata disesuaikan dengan jenis event. Untuk menghindari script yang sama, aku sudah siapkan
beberapa pilihan kata yang akan aku gunakan ketika tampil. Terus terang ada
rasa bosan jika menggunakan kata yang sama karena tampak kurang kreatif. Walau
aku cukup sering tampil menjadi MC namun aku paling tidak suka jika ditunjuk
mendadak. Aku bisa tampil prima dan memiliki percaya diri jika aku berlatih
terlebih dahulu dua atau tiga hari sebelumnya.
Sedikit berbeda dengan
mengajar Public Speaking
dan MC di kelas. Aku merasa lebih santai namun masih harus tetap dengan
persiapan secara terinci terutama untuk memberikan beberapa contoh script presentasi maupun MC. Aku
juga sudah siapkan beberapa video dari presenter-presenter terkenal yang aku
ambil dari internet. Presenter yang aku kagumi, Mr. Barack Obama, mantan
Presiden Amerika yang menurutku berwibawa dan humble (rendah hati). Pengucapan yang jelas, isi
presentasi yang mendalam dan mudah dipahami. Aku juga suka Oprah Winfrey,
seorang host pada acara
American talk show.
Pembawaannya lugas, dengan candaan-candaan segar yang relevan dengan acaranya.
Menuliskan pengalaman hingga
menjadi buku menjadi sesuatu yang aku minati saat ini. Sebagai contoh buku
ketigaku. Aku bersyukur karyaku juga turut meramaikan hari ulang tahun
Lemhannas, institusi dimana aku bekerja saat ini. Aku juga sempat berfoto
dengan seseorang penulis terkenal di TNI AL, dan beliau juga mantan orang nomor
satu di TNI AL. Rasa bangga untuk terus belajar dan tetap menjadi yang terbaik
adalah harapanku. Aku senantiasa teringat akan pesan kedua orangtuaku,
"tetap rendah hati dan penyayang, tidak pelit akan ilmu dan harta",
karena apa yang kita miliki semua adalah titipan Tuhan YME.
Nah jika penasaran, yuk
miliki buku ketigaku.
Terharu dan bangga saat buku menemui takdirnya yang baik
ReplyDeleteTerima kasih semoga saya bisa punya buku solo lagi ya bu
DeleteGasspoll. Mengharukan sekaligus membahagiakan. Ternyata menulis itu seperti memasak. Meramu bahan dan bumbu. Mantap sekali, Bu.
ReplyDeleteBetul pak D Susanto, cuma saat ini belum rutin lagi. Sedang banyak yang disiapkan
DeleteSemoga saya bisa mengikuti jejak Bu mayor
ReplyDeleteAmiin Allohuma Amiin
Delete