Sunday, June 12, 2022

APA YANG MENARIK DARI BUKU KITA

 APA YANG MENARIK DARI BUKU KITA



Sebagai penulis, kita harus tahu apa yang menarik dari buku kita. Jika kita menilai dari kaca mata penulis, maka penilaian kita cenderung subyektif sehingga sulit bagi kita untuk menentukan kekurangan dari buku tersebut. Kita beranggapan bahwa buku tersebut sudah bagus. Untuk itu, kita harus memandang buku dari kaca mata pembaca agar penilaian lebih obyektif. Bagaimana caranya untuk mengetahui kekurangan buku kita?

Yang pertama, kita dapat melihat kembali Judul Buku karya kita walau sebelum mempublikasikan kita sudah berkonsultasi dengan editor. Kita kembali menganalisa judul buku tersebut apakah sudah tepat dengan artikel di dalam buku atau tidak? Ada kalanya Judul buku begitu spektakuler, sehingga pembaca ingin sekali membeli buku tersebut. Namun setelah dibuka, artikel di dalam buku tidak merepresentasikan judul buku dan pembaca menjadi kecewa.

Memang benar judul merupakan salah satu faktor penting agar para pembaca membeli buku kita. Dengan judul yang menarik, penulis berharap buku tersebut akan menjadi best seller. Maka pilihlah judul yang menarik dengan didukung dengan isi artikel didalamnya. Jangan membuat judul yang biasa-biasa saja.

Sebagai contoh buku yang saya beli dari Gramedia yang berjudul, “OBAT MALAS DOSIS TINGGI” yang ditulis oleh Khalifa Bisma Sanjaya. Jika kita melihat cover depan terdapat gambar jarum suntik, kapsul dan vitamin mengelilingi judul buku. Memang terkesan agak ramai tapi karena judulnya didukung dengan gambar yang membuat penasaran, maka saya segera membaca sinopsis buku dan akhirnya saya beli. Sesampai di rumah saya segera membaca. Penulis menyajikan informasi dengan berbagai cara diantaranya, berupa dialog yang kemudian diulas dan ditambahkan fakta-fakta serta pengalaman penulis. Subpoin berikutnya disajikan dalam bentuk cerita dari pengalaman orang lain yang dibumbui pesan-pesan dari penulis. Cover dan Sinopsis sudah sesuai dengan artikel buku.

Faktor penting lain yang saya analisa dari buku tersebut yaitu gaya bahasa buku. Penulis menggunakan gaya bahasa yang mudah dipahami oleh pembaca dengan menyisipkan bahasa daerah seperti bahasa Jawa, Sunda dan Betawi. Penulis begitu bebas mengekspresikan idenya tanpa terbebani dengan pola bahasa Indonesia yang baik dan benar. 

Jika membaca buku saya yang berjudul, “JEJAK WARNA PENYATU RASA”, pasti pembaca akan bertanya-tanya, buku tersebut membahas tentang apa?

Buku tersebut saya tulis setelah mengikuti project menulis “JEJAK WARNA” selama bulan Ramadhan. Topik-topik yang diberikan admin seputar kehidupan sehari-hari yang saya alami. Karena isi dari buku tersebut berkisar dinamika kehidupan maka saya mengambil judul project tersebut (JEJAK WARNA) kemudian saya tambahkan dengan frasa PENYATU RASA. Hal ini menggambarkan perasaan dan kehidupan penulis yang penuh warna bagaikan pelangi. Sehingga cover buku adalah garis lengkung warna warni bak pelangi.

Faktor penting selanjutnya adalah font yang digunakan pada buku, apakah font tersebut konsisten atau berubah-ubah. Besar font harus menjadi perhatian. Jika untuk judul dapat lebih besar daripada isi artikel. Saya pernah membaca suatu buku dengan font yang berbeda-beda dengan besar font yang tampak tidak enak dipandang mata. Saya mendapati editor buku tersebut adalah penulis itu sendiri.

Penulis boleh menjadi editor untuk bukunya, namun buku yang berkualitas apabila editornya adalah orang lain yang mengerti tata bahasa dan segala macam tentang aturan sebagai editor. Sepandai-pandainya penulis, yang mungkin memiliki kepiawaian dalam tata bahasa namun ketika menjadi editor, tidak akan mudah menemukan kesalahan dari tulisannya.

Besar font  harus disesuaikan dengan besarnya buku dan jarak pandang mata baca kita. Jika terlalu kecil, maka mata kita terasa seakan dipaksa untuk fokus melihat tulisan-tulisan itu dan akhirnya mata kita cepat lelah. Demikian juga denga font yang terlalu besar membuat tulisan kurang menarik.

Hal lain yang membuat buku kita menarik yaitu gambar-gambar pendukung untuk setiap artikel. Gambar harus sesuai dengan isi artikel, jadi tidak sekedar gambar yang kita sukai yang kita tampilkan.

Faktor penting lain agar buku kita menjadi menarik yaitu adanya quotes atau wise saying baik dalam bahasa Inggris atau Indonesia. Quotes atau wise saying tersebut harus sesuai dengan isi artikel dan dapat memberikan kesan mendalam terhadap isi artikel.

Nah, beberapa faktor diatas saya sajikan berdasarkan pengalaman saya ketika membaca buku sendiri dan buku orang lain.

 


#lombamenulisblogpgri

#tantanganmenulissetiaphari

#Day3

Jonggol, 12 Juni 2022

 

6 comments:

  1. Saya simpan blognya ya Bun mayor. Untuk modal buku solo selnjutnya hehe

    ReplyDelete
  2. Terimakasih Mb Nani.. .. aku tunggu karya-karya yang lain.. sukses selalu

    ReplyDelete
  3. Terima kasih sudah berbagi Mayor...mencerahkan sekali

    ReplyDelete
  4. Waw keren tuh kalo obat malas dibukukan hehe

    ReplyDelete
  5. Memgisfiraso.aeklai saya baru dapat ilmu ne.bun

    ReplyDelete

NYANYIAN ALAM

  pexels-alex-azabache-3214944 NYANYIAN ALAM   Deburan ombak Desiran angin Gemerisik daun kering Berpadu indah menenangkan hati ...