KUNCI MENULIS
Kunci menulis bukan kunci
untuk membuka rumah kita ya. Namun fungsi kunci hampir sama yaitu memudahkan
kita untuk melakukan sesuatu. Jika kunci rumah berarti untuk memudahkan kita
untuk menikmati segala fasilitas yang berada di dalam rumah sehingga kita
terlindungi dari hujan, angin dan bahaya diluar rumah juga membuat kita nyaman
untuk tinggal di dalamnya dengan orang-orang tercinta.
Jika kunci menulis adalah tips atau cara agar kita dapat
mengekspresikan ide-ide kita menjadi sebuah karya yang bermanfaat bagi diri
pribadi maupun orang lain yaitu berupa tulisan yang kemudian bisa menjadi buku
dan dibaca oleh orang lain.
Ketika kita mengikuti
pelatihan apapun terutama pelatihan menulis kita akan mendapatkan kunci
bagaimana kita agar dapat menjadi penulis yang profesional dengan melalui
banyak tahapan dan tidak secara instan. Demikian juga ketika kita mengikuti pelatihan
kepemimpinan maka diharapkan kita dapat menjadi pemimpin yang baik yang
disenangi anak buah kita. Semua ilmu yang kita dapatkan tanpa kita aplikasikan
maka akan menjadi sesuatu yang kurang bermanfaat, mungkin akan tersimpan dalam
memori kita saja. Ketika memori kita tertumpuk dengan informasi-informasi lain
maka kunci tersebut semakin terlupakan.
Nah apa saja kunci menulis?
KUNCI PERTAMA adalah
motivasi. Motivasi ini dipicu oleh berbagai faktor diantaranya, keinginan untuk
mendapatkan promosi jabatan atau promosi level lebih tinggi jika kita seorang
guru. Hal ini tentunya berhubungan dengan masa depan karir kita. Walau mungkin
ini terkesan sedikit memaksa namun tidak ada pilihan bahwa jika karir kita
ingin menjadi lebih baik maka kita harus menulis.
Jika kita seorang mahasiswa
S1 maka kita harus dapat menulis skripsi, jika kita S2 maka produk tulisan kita
berupa tesis dan jurnal nasional. Demikian juga ketika kita menjadi mahasiswa
S3, kita harus bisa menulis untuk Jurnal internasional, Seminar internasional
dan untuk disertasi.
Motivasi kedua yaitu
motivasi berpolitik. Seseorang menulis dengan tujuan untuk meyakinkan orang
lain akan gagasan-gagasan politiknya. Biasanya dia menulis di media sosial seperti
blog, di Instagram, Face book, dan jurnal
ilmiah serta buku digital.
Motivasi ketiga yaitu
motivasi materi. Menulis karena ingin mendapatkan pendapatan atau honor. Penulis
terkenal akan mendapatkan penghasilan melimpah karena dia mendapatkan royalti
dari bukunya yang dicetak dalam jumlah yang banyak. Namun menjadi penulis
terkenal perlu proses dan latihan.
Motivasi keempat yaitu
motivasi ingin diakui oleh orang lain. Dengan menulis seseorang menjadi
terkenal. Khalayak banyak mengenalnya sehingga dia memiliki relasi banyak dan
ujung-ujungnya dia akan banyak mendapatkan kemudahan baik dibidang finansial
maupun karir. Walau finansial dan karir adalah sebagai salah satu imbas dari
ingin diakui sebagai seseorang yang berpengaruh.
Motivasi kelima yaitu
motivasi cinta. Seseorang menulis karena memang jatuh cinta pada dunia tulis
menulis. Sehingga menulis adalah salah satu passion-nya.
Jika memang seseorang menulis karena motivasi ini maka akan mudah bagi dia
untuk mengekspresikan ide-idenya, membagikan ilmu, pengalaman, kesedihan dan kebahagiannya
kepada pembacanya.
KUNCI KEDUA, meyakini bahwa
menulis itu adalah anugerah dari Yang Maha Kuasa. Talenta menulis yang
diberikan Allah SWT sudah seharusnya terus dilatih. Bagaimanapun sibuk dan padatnya kegiatan. 30
menit untuk menulis artikel kemudian 15 menit editing dan proof reading. Bagi penulis pemula akan memerlukan waktu yang lebih
lama untuk menulis, editing dan proof reading. Bagi penulis ahli dalam
waktu yang sama akan menghasilkan beberapa lembar tulisan. Dengan terus menulis
berarti seseorang mensyukuri atas kelebihan yang diberikan Allah kepadanya.
KUNCI KETIGA, menulis itu
akan memberikan keajaiban dalam hidup. Seperti yang dituturkan salah satu
sahabat menulis saya, dia menjadi sembuh dari sakitnya karena disela-sela
waktunya di rumah sakit atau ketika sudah kembali ke rumah dia tetap menulis.
Tanpa disadari kesehatannya semakin membaik dan sembuh. Tulisan-tulisannya
ketika sakit dapat diwujudkan menjadi buku. Sungguh suatu keajaiban bukan?
KUNCI KEEMPAT, tidak mudah
menyerah. Seperti dituturkan oleh salah satu narasumber menulis, Dr. Ngainum
Naim bahwa banyak orang ingin menulis, termasuk
menulis buku, tetapi semangat menulisnya naik turun. Saat ikut kegiatan
kepenulisan, semangat menulisnya berapi-api. Namun ketika kembali ke dunia
nyata atau kehidupan sehari-hari, semangat itupun perlahan-lahan memudar dan
akhirnya hilang sama sekali. Saat bersemangat, menulis berlembar-lembar halaman
dalam sehari terasa ringan. Saat tidak bersemangat, satu paragraf pun terasa
berat sekali. Bahkan sangat mungkin berbulan-bulan tanpa menulis sama sekali.
KUNCI KELIMA, berjejaring
atau memiliki meiliki sahabat dari mana saja baik melalui media sosial maupun
bertemu langsung pada acara-acara kopi darat (KOPDAR) baik dengan penulis lain
maupun dengan orang-orang lain disekitar kita. Orang-orang biasapun dan bahkan
tidak terlalu terkenalpun tetap memiliki keahlian tertentu yang orang lain
tidak punya.
KUNCI KEENAM, menulis
sebanyak-banyaknya. Menulislah setiap hari tanpa
henti. Lakukan secara terus-menerus. Jika kita merasa tulisan kita tidak baik
maka dengan menulis setiap hari tulisan kita akan otomatis menjadi baik.
Nah sudah mendapatkan
enam kuncikan? Jika sahabat pembaca memiliki kunci lain bisa sharing di blog pembaca ya.
Demikian yang
bisa saya bagikan ketika saya belajar dari Dr. Ngainum Naim dan
beberapa referensi dari sumber lain.
#lombamenulisblogpgri
#tantanganmenulissetiaphari
#Day8
Jonggol, 17 Juni 2022
NANI KUSMIYATI
Wah ... kunci ajaib Mayor Nani luar biasa. Semoga saya bisa memiliki kunci tersebut agar tulisan saya semakin banyak dan baik. Terima kasih Mayor Nani. You are my idol.
ReplyDeleteTerimakasih untuk kunci yang mb Nani paparkan. Bismilah. Kita semua pasti bisa tuk wujudkan mimpi kita sebagai penulis. Semangaat.
ReplyDeleteSungguh menginspirasi dan memotivasi mayor, semoga saya bisa , terimakasih
ReplyDelete