Motivasi Menulis Buku dan Berprestasi
Dr. H. IMRON ROSIDI, S.Pd., M.Pd,
By Nani.
Assalamualikum,.para sahabat guru yang baik, kali ini saya mencoba merangkum pelajaran dari narasumber kita, bapak Dr. H. Imron Rosidi, S.Pd., M.Pd. yang memiliki masa kerja selama 36 tahun 5 bulan, dan telah menjadi guru selama 32
tahun 5 Bulan. Memiliki hobi membaca, menulis dan Pencak Silat. Pendidikan
terakhir beliau Pascasarjana S3 Bahasa Indonesia, dengan segudang prestasi yang diraih semenjak tahun
2004. diantaranya menjadi Juara I
Guru Prestasi Tingkat Jatim dan nasional pada tahun 2011, Penulis
artikel terbaik versi majalah Media Jatim tahun 2010 dan 2011, Juara
Lomba Best Practice Tingkat Nasional
tahun 2014, Juara 1 Menulis Legenda Pasuruan 2016 dan masih banyak lagi. Saat ini beliau sebagai
Koordinator penilaian DUPAK Guru dan KS tingkat Jawa Timur. Jika ingin berkorespondensi
dengan beliau , berikut alamat dan no telpon beliau :
Alamat Rumah : Kedondong
Raya Blok i-9/16, Bugul
Kidul , Pasuruan, Jawa Timur, Telp. Rumah/HP. 081210500199.
Materi beliau dapat disimak di link berikut : https://youtu.be/G4ZCy5DYNFk
Materi menekankan
pada Motivasi Menulis Buku (Self Driving for Teacher).
Bapak ibu saksikan dan pelajari melalui link tersebut. Berikutnya, Om Jay membagikan power point (PPT) dengan ulasan pelajara seperti berikut :
Saat ini marilah kita memotivasi diri untuk
menjadi guru penulis. Guru yg visioner. Setelah kemarin Bapak Imron memberikan
materi menulis untuk kenaikan pangkat. Sekarang beliau fokus ke menulis buku. Sebenarnya
tidak ada orang yang tidak bisa menulis buku. Yang ada adalah orang yang tidak
mau menulis buku. Mengapa demikian? Karena menulis itu mengungkapkan gagasan,
pikiran, dan perasaan. Bapak ibu semua punya itu. Berarti pastilah bisa
menulis. Mengapa seseorang dapat dengan lancar berbicara. setiap bertemu
langsung dan berbicara tanpa berfikir. Namun ketika menulis pastilah berbeda. Padahal
keduanya sama, yaitu mengungkapkan gagasan, pikiran, dan perasaan. Menulis itu
hanya 4 syaratnya, yaitu mau, tekun, nekat, dan baca. Sekarang lanjut ke
menulis buku. Saya yakin bapak dan ibu sudah berkomitmen akan menulis buku. Ada tulisan mahasiswa? Tulisan santri saya dari
pondok Sidogiri dan Salafiyah, dan dari para guru. Saya yakin bapak ibu bisa. Mengapa
guru tidak menulis, terdapat 2 jawaban. 1. Belum menemukan alasan mengapa harus
menulis dan 2. Tidak tahu cara menulis. Nah di sini kita perlu mengetahui
alasan menulis dan cara menulis. Seperti terdapat di PPT. Ingat, menulislah dengan
jelek dan jangan takut salah. SEBAB Orang yg tdk
pernah salah hanyalah orang yang tidak pernah berbuat apa-apa. Menulis itu
keterampilan. Maka harus terus berlatih. Berlatih menulis, bukan dipelajari. Sebagaimana
pemain sepal bola. Dia harus terus berlatih. Tetapi dia juga perlu vitamin. Apa
vitaminnya seorang penulis. Ya buku-buku tentang teori menulis dan hal-hal lain
yg berhubungan dengan menulis. Biarlah tulisan
kita awalnya tidak terlalu bagus. Dengan terus berlatih maka akan ada
peningkatan dari segi kedalaman konten maupun bahasa. Pengalaman narasumber
menulis buku, diawali dengan menulis LKS. Dari LKS ini justru narasumber mendapatkan
semuanya. Itu dulu karena dulu LKS wajib dimiliki siswa. Setelah itu narasumber
menulis buku-buku umum untuk dilombakan di tingkat nasional. Alhamdulillah 2
kali narasumber menjadi juara nasional. Selanjutnya narasumber menulis buku
pelajaran dan sekarang aktif menulis buku perkuliahan dan umum. Bapak ibu guru dapat
mengawali dengan menulis buku kumpulan puisi atau kumpulan cerpen. kemudian lanjut ke buku umum, atau buku-buku motivasi dan buku
pelajaran. Lalukan pasti bisa dengan langkah-langkah seperti dalam PPT. Di sini
juga terdapat alamat penerbit mayor dan apabila hendak mengirimkan karya ke
penerbit harus melihat visi penerbit tersebut.
Gerakan satu tahun
satu Buku. Dari seorang guru ke seorang Penulis. Menulis itu menuangkan
gagasan, pikiran, dan perasaan. Kita pasti punya itu. Mengapa seseorang tidak
menulis? Karena belum menemukan alasan mengapa harus menulis, tidak atau belum
tahu bagaimana cara menulis. Mengapa kita harus menulis? Beberapa alasan
berikut : Berbagi insprasi, menyuarakan kebenaran, menyebarkan ilmu, identitas
diri, uang/royalti, popularitas dan mungkin terpaksa karena tugas.
Buku apa yang akan
kita tulis? Buku yang sangat ingin kita baca tapi belum ada maka TULISLAH. Apa
syarat menulis? Mau, tekun, nekat, dan baca. bacalah maka kita akan siap untuk
menjadi seorang penulis atau kita dapat mengatakan “Don’t write if you don’t read
! IQRO’ Harus terus menulis
jangan takut salah. Prinsip menulis, Menulislah dengan jelek jangan takut
salah. Karena orang yang tidak pernah melakukan kesalahan adalah orang yang
tidak pernah berbuat apa-apa. Menulis itu ketrampilan dan harus terus berlatih.
Buku-buku merupakan vitamin bagi seorang penulis. Seperti pada gambar berikut:
Bagaimana menulis
buku Non Fiksi? Inilah beberapa hal yang perlu dilakukan:
• Bacalah beberapa buku untuk menentukan layout buku
dan gaya beberapa penulis
• Buatlah judul dan kerangka buku!
• Kumpulkan berbagai literatur yang mendukung!
• Lakukan pendalaman materi!
• Mulailah menulis dari bab yang sudah dikuasai!
• Apabila terjadi kemandekan, lakukan lagi pendalaman
materi
• Menulislah dengan tidak takut salah
• Setelah selesai, lakukan editing dari segi bahasa
dan tanda baca!
• Terbitkan!
Contoh layout buku :
Pendalaman materi
dengan 3P, Paper, Person dan Place. Paper yaitu mengumpulkan Literature. Mulailah
dengan menentukan jenis buku. Tentukan jenis buku yang akan ditulis seperti :
Buku Pelajaran, Antologi Cerpen, Antologi Puisi, Novel, Buku Agama, Buku
Pendidikan, Buku Motivasi, dan Buku Umum/Remaja.
Membuat Kerangka Buku.
Misalnya dapat dilihat dari gambar berikut:
Ayo Jadi
Juragan-juragan Kecil (Sebuah Pemikiran
dan Pegalaman)
I.
Aku Sudah Lulus
A.
Jangan mau menganggur.
B.
Melanjutkan studi
C.
Jadi juragan yok!
D.
Cara mudah memulai usaha
II.
Membuka Usaha Sablon
III.
Membuat Vas Bunga dari
Besi Sisa
IV.
Membuka Servis telepon
genggam (HP)
V.
Kios Perbaikan dan Rakit
Komputer
VI.
Usaha Jasa Pengetikan
VII.
Kios Bunga dan Miniatur
Taman
VIII.
Kios Majalah dan Koran
Berikut adalah Skala Keterbacaan
yang dapat dijadikan Acuan Penulisan
1. Jika panjang kalimat 5 kata atau kurang ini berarti sangat .mudah dipahami.
2. Jika panjang kalimat 8 kata ini berarti mudah dipahami.
3. Jika panjang kalimat 10 kata ini berarti agak mudah dipahami.
4. Jika panjang kalimat 12 kata ini berarti standar.
5. Jika panjang kalimat 16 kata ini berarti agak sulit dipahami.
6. Jika panjang kalimat 20 kata ini berarti sulit dipahami.
7. Jika panjang kalimat 25 kata atau lebih ini berarti sangat sulit dipahami.
Bagaimana
menerbitkan buku?
Caranya? Major Publishing or Self Publishing atau Jual Putus.
KEUNGGULAN MAJOR
PUBLISHING VS SELF
PUBLISHING.
MAJOR PUBLISHING : distribusi yang luas, hampir tanpa modal, dan lebih praktis.
SELF PUBLISHING : Fleksibel, Margin profit yang lebih tinggi dan pasti penerbit.
KELEMAHAN MAJOR
PUBLISHING VS SELF
PUBLISHING.
MAJOR PUBLISHING : kurang fleksibel dan Margin profit yang lebih kecil (Royalti 10%)
SELF PUBLISHING : distribusi yang lebih sulit, perlu modal bessar, dan banyak hal yang harus dikerjakan.
JUAL
PUTUS KEUNGGULAN VS KELEMAHAN.
KEUNGGULAN : cepat mendapatkan uang, tidak berkurang meskipun buku kurang laku terjual, dan praktis.
KELEMAHAN : pendapatan sesuai dengan kesepakatan, hak cetak ditangan penerbit, tapi pendapatan tidak bertambah meskipun dicetak ulang.
Modal Menerbitkan sendiri
•
Cover Rp150.000
•
ISBN Rp150.000
•
LAYOUT Rp2500
per lembar
•
EDIT Rp1000 per lembar
•
CETAK Rp27.500 untuk 218 halaman.
Syarat Major
Publishing
• Surat
Pengantar
• Soft
copy buku
• Biodata
penulis
Kelengkapan Penerbitan
Daftar Beberapa
Penerbit
1.
Almahira, kompleks Kodam Kalimalang, Jln.
Manunggal 2/8C, Cipayung Melayu, Makasar
Kota, Jakarta Timur 13620, telp 021 68300123, email: almahira.publishing@yahoo.co.id
2.
Azka Mulia Medika, Jln. Raya Hankam Komp.
Satrudal Ring TNI AU No. 1. Jatirahayu,
Pondok Gede, Bekasi 17414, telp 021 84973048
3. Balai Pustaka, Jln. Gunung Sahari Raya No.
4 Jakarta, Telp. 021 3451616
4. PT Bumi Aksara, Jln. Sawo Raya no.
18, Jakarta 13220
5. Remaja Rosdakarya, Jln. Kembang Raya No. 4 Jakarta 10420, Telp. 021 3901692,
email: rosda@indosat.net.id
6. Yudhistira-Ghalia Indonesia, Jln. Waru No.
20B, Rawamangun, Jakarta Timur 13220, telp. 021 8581814.
7. Grafindo Media Pratama, Jln. Pasirwangi 2,
Pasirluyu,Bandung, 40254,
Jawa Barat, telp 022 5206177, weebsite
grafindo.go.id.
8. Mizan, Jln. Cinambo no. 135, Cisaranten Wetan, Ujung Berung, Bandung 40294, Jawa
Barat, telp 022 7834310, email: info@mizan.com
9. PT Gramedia Pustaka Utama, Gedung Kompas Gramedia Lt, 5 Jln. Palmera Barat 29-37, Jakarta Pusat 10270, telp 021 53650110, email fiksi@gramediapublishers.com
dan nonfiksi@gramediapublisher.com
10. Grasindo, Jln. Palmera Selatan 22-28, Jakarta Pusat 10270, telp 021 53696546.
11. Remaja Rosdakarya, Jln. Kembang Raya No. 4, Jakarta, 10420, Telp. 021 3901692, email Rosda@indosat.net.id
12. Penerbit Andi, Jln. Beo no. 38-40 Demangan, Yogyakarta, Telp 0274561881, email: jendela_yogya@plasa.com
13. Tiga Serangkai, PT. Jln. Prof. Dr. Supomo SH
No. 23 Solo 57141, Jawa Tengah,
telp. 0271 714344.
Sesi tanya jawab :
Bagaimana teknis menulis buku pelajaran yang menarik, kita tahu
bahwa siswa milenial (meski tidak semuanya) kenyataannya kurang suka membaca
buku, lebih menyukai youtube.
Kita harus melihat dulu, siapa pembacanya. Karena siswa sekarang lebih suka youtube
karena memang peradabannya memang demikian. Setiap hari dan detik mereka buka HP,
bukan buka buku. Kalau menulis buku dan digemari penerbit
(buku umum) menulislah hal-hal yang saat ini sudah Hit. Mungkin tulisan tentang kiat
belajar di rumah di saat pandemi virus corona akan menjadi lebih menarik. Atau tulisan yg
berisi pengalaman orang-orang sukses, bagaimana saat dia menjadi siswa itu juga menarik. Perlu dicoba dan jangan takut jelek dan tidak laku.
Masalah kemandegan, belum selesai menulis sudah berhenti, hal itu karena kurangnya motivasi dalam .menulis. Jika menulis artikel populer, cerpen, puisi seharusnya sebelum menulis, penuhi dulu wawasan kita tentang apa yang akan ditulis. Jika kita bandingkan antara otak kita dan tangan kita maka otak kita akan lebih cepat daripada tangan kita yang mengetik. Jadi ide itu akan lancar mengalir di otak kita. Pada saat menulis anggaplah sedang berbicara. Jika ada yang salah saat saat mengetik mengetik, mungkin salah huruf, kurang huruf, kalimatnya
kurang baik. Biarkan saja. Terus menulis jangan takut salah. Setelah dianggap selesai, mungkin 4 sampai dengan 6 paragraf dibaca lagi sambil
membenahi yg salah.
Daftar pustaka hanya di akhir tulisan. Bisa juga dg diberi footnote. Untuk terbitan pertama, penerbit
akan mencetak bukunya sejumlah berapa eksemplar itu tergantng prediksi penerbit. Narasumber menjelaskan buku beliau yang akan diterbitkan Kanisius Jogja masih dalam proses dan akan diterbitkan 5 ribu eksemplar. Jika menerbitkan sendiri bisa sampai 100 eksemplar.
Penerbit major biasanya tidak menerbitkan buku antologi yg keroyokan. Sebagai penulis pemula sebaiknya menerbitkan sendiri. Artinya dengan biaya sendiri dan jika nanti dirasa tulisan kita bagus, baru dikirim ke penerbit major. Ingat lihat visi penerbit.
Seorang penulis itu harus selalu
mempersejatai dengan sebuah pena. Sekarang bisa dengan HP untuk mencatat ide yg muncul
tiba-tiba. Tidak boleh ditunda. Terus tentukan, tulis dalam bentuk yang paling sederhana, artikel populer. Ini hanya 3 sd 5 halaman. Baca terus dan
kirim ke majalah atau surat kabar. Misal ke radar dulu. Satu kali terbit maka
nama jenengan akan dicatat oleh team redaktur.
Tentunya setiap orang berbeda.
Gairah dan motivasi keduanya sejoli dan berjodoh. Ketika ada motivasi SAYA harus menulis agar siswa SAYA bangga, pada saat itu gairah dapat muncul. Gairah ini akan terus
bertambah ketika tulisan kita terbit. Waduh, akhirnya terus menulis dan
menulis.
Narasumber bercerita memiliki saudara
guru SD di sebuah pulau terpencil. Satu buku selesai dan diterbitkan sendiri.
Banyak orang beri apresiasi. Akhirnya dia tambah bergairah untuk menghasilkan
buku-buku selanjutnya.
Paragraf itu adalah gabungan kalimat yg
koheren atau padu. Ada 3 cara agar padu, (1) Mengulang kata yang sebelumnya
disebutkan, (2) Mengganti dengan kata lain yang sama maknanya, dan (3) Memberi
konjungsi antar kalimat. Paragraf itu terdiri atas 3 sampai dengan 5 kalimat, bisa 1
kalimat utama dengan 2 kalimat penjelas.
Paragraf bisa dimulai dari kalimat
utama, yaitu kalimat yang perlu dijelaskan dan masih bersifat umum. Misal Pandemi
Corona menyengsarakan banyak orang. Kalimat selanjutnya adalah penjelas dari kalimat tersebut. Jadi berakhir apabila dianggap penjelasnya sudah cukup. Usahakan
maksimal 5 kalimat.
Karya tulis atau buku sebagai syarat untuk naik pangkat dari golongan 3 ke 4 tidak ada
perbedaannya. Yang terpenting jika ber ISBN
nilainya 3 dan jika tidak ber ISBN nilainya 1.5.
Narasumber menceritakan bahwa beliau mulai menulis ketika baru masuk
menjadi mahasiswa jurusan Bahasa Indonesia dan mengikuti kegiatan HMP (Himpunan Mahasiswa Penulis). Banyak menulis puisi dan cerpen serta artikel populer di majalah
kampus. Sejak menjadi guru pada tahun 1989, dan pada tahun 1990 baru ada 1 buku yg terbit. Itu karena motivasi muncul karena hinaan salah
satu guru. Waktu itu guru bilang, mana ada guru D3 tulisannya diterbitkan.
Alhamdulillah saat itu buku narasumber dapat diterbitkan oleh penerbit YA3 Malang dan mulai
saat itulah gairah menulis muncul.
Penulis itu harus mau mengorbankan
waktu. Selain menjadi kepala sekolah, Narasumber juga mengajar di 2 pondok
pesantren dan 1 Perguruan Tinggi dan masih sempat melatih pencak silat. Kapan
menulis. Setiap malam dan setiap ada waktu luang. Harus ada waktu wajib, misal
malam hari jam berapa sampai dengan jam berapa. Tanpa ada waktu wajib menulis, pasti sulit
untuk menjadi penulis.
Jika ingin menerbitkan buku di
penerbit mayor maka harus faham visi misi penerbit. Karakteristik tulisan yang dapat diterima penerbit Major usahakan
kita sdh terkenal dulu. Untuk mengetahuinya carilah di google, ketik nama
dan asal. Kalau ada berarti sudah terkenal. Untuk mengetahui visi misinya juga buka
google. Atau yang paling mudah datang ke toko buku. Cari buku yang selaras dengan buku yang Anda tulis. Kemudian kirimkan ke sana. Jangan mengirim buku agama ke balai
pustaka.
Untuk kenaikan pangkat . Buku kumpulan
puisi dan cerpen karya sendiri, untuk bisa dinilai untuk puisi berisi lebih dari 2 dan nilainya 2, jika lebih dari 40 nilainya 4. Untuk cerpen lebih dari 10 nilainya 2 dan jika lebih dari 20 nilainya 4.
Kiat-kiat cara cepat baca
buku.yang berkaitan dengan Buku yang akan di tulis, minimal buku yang harus dibaca dalam sehari menurut narasumber dimeja beliau harus dipenuhi dulu dengan buku-buku yang sesuai dengan buku yang akan ditulis. Narasumber akan menulis buku MEWUJUDKAN SEKOLAH PARA PENELITI. Maka meja dipenuhi dengan buku-buku peelitian dan buku-buku tentang pengelolaan sekolah. Seorang penulis harus memiliki segudang buku.
Untuk naik pangkat buku
pendidikan dan pembelajaran juga buku pelajaran yang dapat dinilai.
Demikian bapak ibu pelajaran dari bapak Dr. Imron Rosidi. Semoga dapat mencerahkan khasanah wawasan kita. Amiin.
Hebat Bu Nani. Disertai audio visual ya. Wahh jadi lebih hidup.
ReplyDeleteTerima kasih, mohon tanya nama sebenarnya Blogger pemula siapa y, hahhaha
DeleteAyo menulis dan berprestasi
ReplyDeleteMantul ibuk..lngkaaap sdh...
ReplyDeleteLuar biasa
ReplyDeleteLuar biasa
ReplyDeleteKeren,Bu resumemya lengkap.
ReplyDeleteSatu tahun satu buku, semoga bisa bu
ReplyDeleteresume yang baik dan lengkap bu. good job
ReplyDeleteGeregetan... Bisa menuliskan resume selengkap itu dalam waktu singkat. Ok aku harus banyak belajar lagi
ReplyDeleteMantap bu Nani, detail bgt
ReplyDeleteMantap, bu! Komplit. Top markotop!
ReplyDeleteBagus bu.
ReplyDeletebagus..
ReplyDeletemantap bu Nani
ReplyDeleteAlhamdulillah...luar biasa. Terimakasih sharing materinya
ReplyDelete