Bapak ibu, di The Writers sesi kedua ini, Om Bud membahas
tentang "COPY
MENGGAMBAR, VISUAL BERCERITA". Materi ini masih lanjutan dari CREATIVE ATTITUDE. Seperti yang pernah saya tulis di blog saya The
Writers Day One atau Sesi Pertama, saya sengaja menuliskan kata-kata yang
bermakna dan berkesan dari Om Bud melalui percakapan langsung di WhatsApp.
Moderator masih Kang Kasep Asep Suherna. Silakan menyimak.
“Teman-teman, saat
ini kita masuk sesi ke-2 bersama Om Budiman Hakim. Di sesi ini Om Bud akan
membawakan materi berjudul "COPY
MENGGAMBAR, VISUAL BERCERITA".
Teman-teman
sekalian. Kemaren kita sudah belajar tentang manfaat menulis dan sebagian
tentang Creative Attitude. Berdasarkan
pengalaman dari batch-batch sebelumya, saya memahami bahwa agak sulit buat kalian
untuk mengerti
sepenuhnya apa arti Creative Attitude. Agar
lebih mudah dipahami, saya akan mengulang sedikit tentang creative attitude dan
membandingkannya dengan business attitude.
Dulu
saya punya sahabat dekat, namanya Tjia Boen Houw. Saya biasanya panggil dia Si
A Boen. Nah,
temen saya ini tiap denger apa-apa pasti ujung-ujungnya bisnis. Saya ingat,
pertama kali permainan Tetris muncul sekitar tahun 90-an. Waktu itu saya
jago banget main tetris. Saking jagonya saya gak mati-mati. Sampe komputernya
hang, saya belom mati-mati juga. Keren, ya? Ngeliat kepiawaian saya memainkan
game itu, A Boen langsung teriak, “Bud! Lo jago banget! Ini bisa
jadi duit, Bud! Ikut gue ke Kota, yuk!
Kita ikutan taruhan di sana, kita pasti menang banyak.”
Pernah
juga dia main ke rumah dan disediakan makanan oleh isteri saya. Begitu tau bahwa
isteri saya masak sendiri, dia langsung teriak, “Vin! Masakan lo
enak banget!!! Ini bisa jadi duit, Vin! Gue cariin ruko terus kita partneran
bikin resto, yuk? Marketingnya gue juga, kita pasti untung besar! Percaya deh
apa kata gue!”
Semua
yang dilihat oleh A Boen langsung dia pikirin jadi BISNIS. Sikap yang
ditunjukkan oleh Si A Boen itu adalah
yang biasa disebut dengan Business
Attitude.
Pertanyannya,
“Apakah bisnisnya sukses?” Sebagian besar, sih, gagal total. Tapi
pointnya bukan bisnisnya berhasil atau tidak. Keinginan
untuk selalu berbisnis itulah yang disebut dengan Business attitude.
Sukses atau tidaknya adalah soal lain. Begitu juga dengan CREATIVE ATTITUDE. Semua hal yang
kita lihat/temukan seharusnya menjadi pemicu untuk menjadi ide. Soal idenya
setelah dieksekusi jadinya jelek atau bagus, itu soal lain. Artinya yang
perlu kita bangun adalah ATTITUDEnya dulu. Kalo kita udah
punya CREATIVE ATTITUDE maka kita
akan selalu berkarya. Kalo kita selalu
berkarya maka karya kita otomatis akan menjadi bagus. Karena kemampuan kita
selalu terasah. Itu
intinya. Semoga bisa dipahami ya? Jadi kita gak ngomongin karyanya. Tapi kita
ngomingin ATTITUDENYA. Sikapnya.
Mental untuk selalu bersikap
kreatif!
Perlu
dipahami bahwa bagian CREATIVE ATTITUDE ini adalah yang paling penting. Karena bersikap
kreatif seharusnya adalah sikap keseharian manusia sehari-hari. Jadi jangan
pernah lupa, hindari komen yang biasa-biasa doang. Hindari memakai
ucapan-ucapan IDUL FITRI yang udah
basi. Tunjukkan
bahwa kita punya CREATIVE ATTITUDE.
BUKTIKAN PADA DUNIA KALO KITA SELALU MAMPU MEMBUAT SESUATU YANG
BARU.
Sering-seringlah
latihan menulis dan gak usah pilih-pilih harus nulis apa. Tulis apa aja
yang kita kuasai. Tulis
dengan bahasa apa aja yang kita nyaman. Bahasa Indonesia boleh. Bahasa Inggris
OK. Bahasa Jawa juga monggo. Perlu diketahui bahwa tulisan kita
di social media akan membuat orang mampu menilai kita lebih mudah. Dulu kalo lagi
nginterview orang, saya butuh berjam-jam mewawancarainya karena saya suka kasih
test segala. Sekarang
saya cuma butuh 5 menit dan hanya dengan 1 pertanyaan saja. Pertanyaannya
begini, “Kasih
saya 1 alasan kenapa saya harus menerima kamu. Gak boleh lebih, cukup 1 saja.”
Sederhana tapi menantang bukan? Setelah itu saya minta link FB,
Twitter, IG dan semua social medianya. Udah gitu doang tapi dari situ
saya bisa menilai orang tersebut seperti apa. Setelah orang itu
pergi saya browsing semua social medianya. Saya gak akan
pernah menerima orang itu, kalo saya menemukan dia pernah menulis begini di
social media:
“Gue telat ngantor, uang makan dipotong. Tapi elo dateng lebih
telat dari gue gak diapa-apain. Enak juga jadi Boss, ya? Suatu hari gue mau
jadi Boss juga kayak lo, Nyet!” (Astaqfirulloh- tambahan penyalin)
Ini
beneran saya temuin, loh. Luar biasa ya statusnya? Ada juga yang nulis begini:
“Minta naik gaji katanya kantor sedang rugi. Tapi elo sendiri
ganti mobil baru lagi. Situ sehat? Lo gak ada bedanya sama koruptor penghisap
darah rakyat. Tauk!”
Yang
paling happening ada orang kantor yang bikin status begini, “Isteri masa kini. Suami masak gitu? Mertua? Masya
Allaaaaah….”
Coba
perhatikan status-status tersebut. Biar orangnya sehebat apapun saya gak akan
pernah menerima orang seperti ini. Nyari orang pintar itu susah tapi
nyari orang pintar dengan GOOD ATTITUDE,
itu susahnya minta ampun. Intinya adalah saya sangat
terbantu sekali dengan adanya social media. Kalo ngewawancara
orang off air, kita sulit menilai karya dan attitudenya. Karena kebanyakan
portfolio yang dibawanya adalah kerjaan keroyokan atau kerja kolektif. Tapi dengan
mengintip social medianya, saya bisa langsung tau seberapa kreatif orang ini
dan seberapa bagus ATTITUDENYA.
Dan
satu lagi, banyak CREATIVE DIRECTOR (termasuk
saya gak
akan pernah menerima COPYWRITER
apabila yang bersangkutan tidak punya blog). Kenapa demikian? Karena membuat
iklan, buat saya, adalah pertandingan. Sementara menulis di blog adalah
latihan. Kenapa
banyak sekali COPYWRITER yang
karyanya jelek? Karena dia tidak pernah latihan di blog. Dia pikir
berkarya itu sama kayak bikin POP MIE,
tinggal robek bungkusnya, seduh air panas…selesai! Di
jaman digital ini, kalo gak hati-hati, kita akan terperangkap menjadi generasi
instan. Karena segala data dan informasi begitu mudah kita temukan. Syukurilah
semua berkah yang bisa kita peroleh dengan instan. Tapi ingat! MENTAL GAK BOLEH INSTAN!
Respeklah
pada TUHAN yang telah menghadiahkan
otak pada kita. Pakailah itu semaksimal mungkin. Kita harus
menyadari, mie instan saja dibuatnya tidak instan. Ayo kita pekikkan
pada dunia bahwa KITA BUKAN GENERASI
INSTAN. Sebodoh-bodohnya manusia adalah mereka yang bermental instan.
Coba
perhatikan berita-berita di televisi tentang banyaknya korban penipuan. Orang yang
bermental instan paling gampang ditipu dengan iming-iming umrah murah, arisan
dengan untung berlipat ganda sampai mau-maunya ikut paranormal untuk
menggandakan uang. Semua
itu gara-gara kita melecehkan kemampuan
otak kita sendiri dan maunya
hanya yang serba instan.
Okay,
sekarang kita kembali ke creative attitude. Selanjutnya
bagaimana cara melatih diri agar Creative Attitude senantiasa mengalir dalam
darah kita. Kemaren
saya udah bilang bahwa yang namanya latihan itu pasti membosankan. Masih inget,
ya?
Sekarang
saya akan memenuhi janji. Jadi malam ini saya akan ngajarin cara latihan
menulis dengan menyenangkan. Widiiiiii...apa iya ada cara
latihan yang menyenangkan? Om Bud becanda, nih.... ADA!
Bagaimana
berlatih menulis terus menerus tapi kita tetap enjoy sehingga kita selalu
mempunyai sikap kreatif. Begini caranya.
COPY MENGGAMBAR. VISUAL BERCERITA.
Kalian
semua punya akun Instagram, kan? Kalo kalian suka main Instagram
berarti kalian beruntung. Karena Instagram adalah social
media yang paling menyenangkan sebagai bahan latihan meningkatkan creative
attitude. Misalkan
kalian sudah mempunyai foto untuk diposting di IG. Pahamilah bahwa
FOTO yang kalian posting itu sudah menyampaikan PESAN. Karena itu JANGAN
bikin caption hanya MENGULANG apa yang sudah dikatakan oleh fotonya. Misalkan kita
posting foto pasangan cowo dan cewe. Jangan pernah bikin caption “COUPLE.” Itu adalah
caption yang mubazir dan tidak berguna. Kenapa demikian? Karena kata
couple sudah disampaikan oleh imagenya. Jadi di bagian
caption, kita harus menuliskan hal lain. Kita harus
menulis sesuatu yang berbeda namun sekaligus berintegrasi dengan imagenya. Instagram adalah
sarana visual. Caption berfungsi sebagai support untuk menambah value dari apa
yang telah dikatakan oleh imagenya. Jadi di bagian caption, kita harus
menuliskan hal lain. Imagenya
telah menyampaikan pesan, yaitu ‘COUPLE’. Jadi tugas caption adalah mendukung
atau menambah apa yang telah dikatakan oleh image tersebut. Coba liat
postingan ini, udah jelas gambarnya couple, masa kita bikin caption bunyinya
‘”couple” juga? Halooooooo......!!!!!
Coba
kalian pikirin. Sebaiknya caption apa yg harus kita cantumkan di bawah foto
ini...
Yak,
berpikir dimulai tik...tok....tik....tok.... Selesai. Jawab sendiri di dalam
hati ya. Dalam
konteks foto ini kita bisa bikin caption apa aja. Pokoknya asal
TIDAK MENGULANG apa yg dikatakan oleh imagenya berarti udah betul. Saya bilang
betul, belum tentu berarti bagus loh. Misalnya kita bisa kasih caption “
WHEN I MET YOU, I FOUND ME.” Jadi keren kan?
Berasa,
ya, makna "COPY MENGGAMBAR.
VISUAL BERCERITA." Kita bisa
bikin beberapa lalu pilih yang terbaik untuk caption kita. Misalnya,
“Pasangan sejati adalah dia yang selalu ada kita butuhkan dan selalu menghilang
saat kita tidak butuhkan.” Hehehehehe….
Contoh
lainnya lagi.... Coba
buka IG kalian. Banyak banget foto Eiffel di sana. Menurut riset,
menara Eiffel pernah menduduki peringkat pertama sebagai obyek yang paling
banyak diposting di IG. Ya wajar sih. Orang kan pengen
pamer bahwa mereka udah di Paris. Selain itu menara ini juga bagus sebagai
obyek foto. Yang
bikin sedih banyak sekali yang bikin caption “EIFFEL”, udah gitu doang. Itu berarti orang
tersebut belom pernah belajar CREATIVE
ATTITUDE.
Okay,
sekarang kita pikirin apa captionnya yang menarik? Kira-kira apa caption yang menarik? Gak
usah dijawab, ya…. jawab dalam hati aja.
Ini ada true story.
Jadi
pas outing kantor sebuah perusahaan, ada orang Sunda dibawa ke menara Eiffel
terus dia komennya begini, “Naon
sih alusna menara ieu. Di kampung aing ieu ngaran na sutet. Loba pisaaaan.”
HAHAHAHAHA... Yang orang Sunda pasti ketawa juga, tuh...
Jadi
terjemahannya “Apa sih bagusnya menara ini? Di kampung saya mah banyak yg
beginian, namanya SUTET. Banyak banget!” Hahahahahahaha....
Nah,
lucunya, ada salah seorang peserta outing memposting gambar Eiffel dengan
mengambil omongan tersebut sebagai captionnya dan tentu saja hasilnya lucu
banget.
Jadi
dapat disimpulkan bahwa caption itu gak selalu harus cerdas, gak perlu ilmiah.
Yang penting isinya MENYENANGKAN dan INTERAKTIF. Penting banget, nih,
diketahui....
Contoh
selanjutnya....Ada anak kecil lagi main sendirian. Masak captionnya “Playing
Alone?” Hueeeek....!!!!!!
Sebagai
orang yang mempunyai creative attitude, kita harus memikirkan caption yg lain. Cari caption yang
inspiratif tapi sekaligus bisa bekerja sama dengan gambarnya. Daripada bikin
caption cuma’ playing alone’, kita bisa bikin misalnya:
“When you’re alone, don’t be sad. Maybe God drives all your friends
away because He wants to play with you. Only with you.”
Atau
kalo mau bahasa Indonesia juga boleh, “Ketika
sedang sendiri, jangan bersedih. Mungkin Tuhan memang mengusir semua orang
karena Dia ingin bermain berdua saja denganmu.”
Contoh
lainnya lagi.... Saya
gak tau kenapa banyak perempuan suka banget moto kakinya lalu diposting di IG.
Ya gapapa, sih. Tapi
yang bikin saya terganggu,
udah moto kaki, tau hak captionnya apa? “Feet.”
Ya’olooooooo….Tolong!!!
Ngapain bikin caption kayak gitu? Kita udah tau itu foto kaki, kok pake
dijelasin segala, sih? Tobat! Kita bisa bikin yang lain,
misalnya “It is better to die on your feet than to
live on your knees.” Atau “Kadang aku sengaja berhenti melangkah agar sepasang
sepatuku bisa saling menyapa.” Pokoknya silakan
bikin caption apa aja, yg penting inspiratif.
Contoh selanjutnya…
Garing
banget yak captionnya.....Kita bisa bikin yg jenaka sedikit. Misalnya: “SAVE
WATER. DRINK BEER!”
Contoh berikutnya….
Daripada bikin caption pengulangan seperti itu lebih baik kita
tulis:
Hehehehehehe....dapet
banget ya pesannya.... Jadi apa yg kita bisa simpulkan
dari semua contoh yg saya posting? Jangan pernah bikin caption hanya
dengan mengulang apa yg telah dikatakan visualnya. Kalo mengalami
kesuitan dan ide lagi buntu, kalian bisa menggunakan kutipan orang lain. Namun
ingat! Jangan lupa menyebutkan sumbernya.
Coba
liat foto ini. Garing abis kan? Udah gitu captionnya bikin kita
jijik pula....
Coba
kalo kita kasih caption lain. Kebetulan saya menemukan caption kutipan dari
orang lain. Caption: “Kalo
udah sukses, suara kentutmu pun terdengar inspiratif. Tapi kalo blom sukses,
omonganmu yg paling inspiratif pun terdengar seperti kentut. - JACK MA –
Tentu
saja saya menyantumkan nama sumbernya yaitu Jack Ma. Kita gak boleh lupa karena
itu adalah intelectual property orang lain. Kita harus menghargainya. Perlu dipahami
bahwa caption itu dahsyat sekali pengaruhnya. Foto yang biasa2
aja, kalo dikasih caption yang bagus maka foto kita terlihat jadi lebih bagus
daripada kenyataannya. Misalnya foto orang di kantor di
atas. Saya akan kasih nilai 4 untuk foto garing tersebut. Tapi ketika udah
ditempel dengan caption kutipan dari Jack Ma? Wuiiiih...saya akan kasih nilai
8. Dan
nilai yang tinggi tersebut adalah andil dari captionnya. Bukan imagenya. Begitu dahsyatnya
bahkan foto tak berarti pun bisa punya makna ketika kita kasih caption. Coba perhatikan
image ini, cuma bidang item doang.
Gak
ada maknanya. Kalo kita posting di IG, wah apa kata dunia???? Apa bagusnya
bidang item doang? Apa maknanya? Gak ada sama sekali. Meaningless. Tapi tunggu
dulu!!! Sebelum diposting, coba kita kasih caption. Ketika kita kasih
caption. pandangan itu berubah. Misalnya kita bisa bikin caption sebagai
berikut:
Sekarang
punya makna, kan? Menjadi jelas apa maksud bidang item tersebut.
Seperti
tadi kita bisa bikin beberapa alternatif. Luar biasa kan
pengaruh sebuah caption?
Kalo
kalian orangnya romantis, kita juga bisa bikin kalimat yang flowery...Widiiiii....kalian
pasti akan mendapat banyak like dengan cara ini. Terutama dari cewek2 yang
klepak klepek hatinya membaca kalimat itu...
KESIMPULAN
1.
Jangan bikin caption cuma mengulang visual. Bikin caption yang beda tapi
mendukung apa yg dikatakan visual.
2.
Kalo perlu gunakan kutipan orang lain dan jangan lupa menyebutkan sumbernya.
3.
Caption yang bagus akan membuat foto/ iklan kita bertambah jauh lebih
bagus dari seharusnya.
4.
Bahkan gambar tak berarti pun akan mempunyai makna ketika dikasih caption.
Temen kantor saya, namanya Leo, pernah ngomong gini, “Om Bud,
gue punya foto bagus banget nih.” sambil memperlihatkan foto tersebut di HPnya. “Wah,
keren, Le. Kok gak diposting di IG?” tanya saya. “Udah
dari 4 hari yang lalu seharusnya gue posting. Tapi belom manteb nih hati ini.”
jawab Leo. “Belom manteb
kenapa?” tanya saya. “Belom dapet caption
yang keren.” sahut Leo.
Coba
bayangin! Kalo kita punya foto keren banget, pastinya kita gak sabar dan mau
buru-buru posting dong ke
IG? Iya gak? Tapi
Leo sanggup menunda posting hanya gara-gara belom punya caption yang OK.
Temen-temen
sekalian, sikap yang diperlihatkan
oleh Leo tersebut, itulah yang namanya CREATIVE ATTITUDE. Berdasarkan apa
yang dikatakan Leo, mulai hari ini saya minta pada semua temen-temen di sini:
JANGAN PERNAH
POSTING FOTO KE IG SEBELUM DAPET CAPTION YG OKEH.
Berani?
Berani dong, ya! Itulah cara berlatih menulis dengan cara menyenangkan. Dan itu
sangat penting untuk membangun creative attitude kita. Teman-teman
sekalian. Sekarang ini banyak banget orang yang sudah punya produk dan brand
yang dijual secara online. Banyak dari mereka yang
memanfaatkan social media. Sebagian peserta di sini tentu
juga banyak yang berjualan di Instagram, kan?
Nasihat
saya, sering-seringlah berlatih bikin caption sesuai metode di atas. Ketika sudah
mempunyai creative attitude, kita jadi bisa membuat caption yang menarik agar
dagangan kita semakin laku.
Judul
materi kita hari ini
adalah COPY MENGGAMBAR, VISUAL BERCERITA. Jadi jangan cuma
fokus pada captionnya doang. Buatlah gambar yang bercerita. Gabungan antara
image yang bercerita dengan copy yang menggambar akan membuat iklan di
Instagram jadi menarik perhatian. Kerja sama image dan copy akan
membuat komunikasi kita bekerja secara maksimal. Biar dapet
gambaran yang lebih jelas, mungkin saya harus kasih contoh yang kongkrit ya. Misalnya kalo saya
harus membuat iklan di IG untuk OBAT PEGEL LINU. Saya akan membuat gambar yang
bercerita.
Di
captionnya kita bisa bercerita bahwa betapa gak nyamannya kalo kita sedang
menderita pegel linu. Silakan cerita bla…bla…bla…Di
endingnya, kalian bisa akhiri dengan kalimat.... “Bahkan Patung
Pancoran pun sering hilang kalo jalanan lagi sepi. Karena dia juga butuh obat
tersebut. Capek loh berdiri terus-terusan gak bergerak sambil nunjuk ke
angkasa. Kalo gak percaya, silakan coba sendiri.” Hehehehehe..
Btw,
karena IG juga punya fasilitas untuk sarana audio visual, kita juga bisa
membuat video 1 menit untuk brand kita. Sekarang ini
kualitas HP sudah lebih dari cukup untuk membuat konten di IG , FB atau di Youtube.
Dengan
memproduksi video, semua benefit bisa kita masukkan dalam video tersebut berupa
audio. Jadi di caption kita tidak perlu lagi bikin copy yang njlimet.
Kita
cukup memasukkan daftar harga dari barang akan kita jual beserta daftar
harganya. Ini
contoh iklan di IG menggunakan fasilitas video.
Hehehehe….
simple banget, kan? Produksinya murah namun punya daya tarik yang tinggi. Ini adalah iklan
obat kuat "Viagra". Viagra gak boleh beriklan di TV. Jadi iklan ini
saya buat bo'ong2an doang sebagai contoh, Iklan pegel linu di atas juga
iklan boongan yang saya buat khusus untuk kelas ini. Kenapa saya mau
repot-repot membuat iklan bo’ongan ini cuma buat contoh materi kita? Yak betul!
Karena saya memiliki CREATIVE ATTITUDE.
Demikian kuliah dari OM Bud. Bagi yang tertinggal dengan materi
tersebut silakan dibaca kembali. Semoga bermanfaat.
Di Salin oleh Nani Kusmiyati dan Ariyani Alfath (my lovely niece).
Kereen bu. Lengkap. Materinya hampir mirip dengan storytelling ya
ReplyDeleteBetul mirip pak ,.
DeleteMantab abissss buuu. Lengkap n sgt bermanfaat.
ReplyDeleteSama seperti punya bu Ismi, hanya pengemasannya sedikit berbeda
DeleteMantab pool
ReplyDeleteThanks Pak
DeleteWaaw bner2 rugi klo ga ngikuti. Materi om bud..super kereen..
ReplyDeleteOm Bud and Kang Asep memang top, juga seperti narasumber kita yang lain juga Ok banget
DeleteJoss..
ReplyDeleteImspiratif
Terima Kasih ibu
Delete