PENGALAMAN MENERBITKAN BUKU DENGAN IBU
DRA. SRI SUGIASTUTI, M. PD.
Disalin oleh Nani Kusmiyati
“BETTER LATE THAN NEVER”, adalah qoute yang disampaikan ibu Dra. Sri Sugiastui,
M. Pd. Beliau adalah pemateri hari Jumat, 5 Juni 2020. Beliau memulai karier
sebagai penulis pada usia hampir mendekati 50 tahun dan hal itu bukanlah
menjadi halangan untuk mencapai kesuksesan. Sebuah harapan dan cita-cita yang
terus dipupuk dan ditempa dengan istiqamah yang pastina akan membuahkan hasil
yang manis atau membahagiakan.
Berikut isi dari kuliah beliau yang dapat saya tulis dengan mendengarkan
suara merdunya yang empuk. Jika tidak percaya silakan di dengakan sendiri. Saya
yakin bapak ibu tidak ada waktu untuk mendengarkan sekaligus, namun saya
berusaha menyajikan transcript ini dengan senang hati agar bapak ibu dapat
memetik pengalaman dari narasumber.
“Pada tahun 2007 Ibu Sri sedang kuliah S2 maka beliau harus berkenalan dengan internet,
medsos, harus banyak ke perpustakaan, dan juga ke toko buku. Hingga akhirnya
menemukan buku karangan Kang Ewa, yang mengatakan menulis itu gampang. Dari
buku itulah ibu Sri termotivasi dan meyakini bahwa beliau harus bisa menulis.
Setelah itu pada tahun 2009, ketika mengikuti rapat di NTMP dan kebetulan beliau
mengajar bahasa Inggris, ada salah satu teman yang mengajak untuk menulis buku
ajar dan kebetulan saat itu penerbit Erlangga membututuhkan karya-karya yang
berhubungan dengan pendidikan. Dengan percaya diri ibu Sri mengatakan siap untuk
menulis. Ibu Sri mulai menulis pendalaman materi ujian nasional bahasa Inggris
untuk SMK. Proses buat buku ajar
tersebut cukup lama, kurang lebih 6 bulan setelah direvisi akhirnya pada bulan
Oktober 2010, buku itu terbit. Walaupun disusun oleh 2 orang penulis, tapi dari
pihak Erlangga ada 1 sebagai penasehat sekaligus provider yaitu ibu Ely Sofa,
jadi penyusun buku itu ada 3 orang.
Semenjak itu ibu Sri merasakan suatu keuntungan dalam bentuk kepuasan
karena buku itu tingkat nasional dan dipakai untuk anak SMK khususnya kelas 3
juga menikmati royaltinya yang setiap semester itu pasti selalu mengalir di
buku reckening beliau.
Alhamdulillah buku tersebut laris manis karena pada tahun 2015 ada edisi
revisinya, penulisnya ditambah satu lagi dan kebetulan buku itu harus dibeli
atau masuk dalam bidang pengadaan jadi hampir di seluruh Indonesia menggunakan
buku tersebut. Karena scopenya tingkat nasional maka omset
penjualan juga laris manis dan berimbas juga pada penulisnya. Semenjak itu
beliau dibuat tercengang atau bersyukur karena hitungannya lumayan beberapa
digit hampir lebih dari uang sertifikasi dan beliau dapat memanfaatkan uang
tersebut untuk belajar dan belajar lagi.
Itulah pengalaman beliau ketika menerbitkan buku untuk terbit dipenerbit Mayor
dan memang penerbitnya cukup representatif, yaitu penerbit Erlangga. Karena
untuk menembus ke penerbit tersebut susah dan bukan juga faktor kebetulan,
namun itulah cara Allah menuntun beliau menemukan takdir bagi tulisan-tulisan
yang dibuat.
Ibu Sri menjelaskan pengalamannya ketika menerbitkan buku secara Indie. Dimulai
tahun 2009 beliau sudah menulis kemudian tahun 2010 akhirnya jadi buku. Namun
pada saat itu beliau masih belum berani menggunakan nama asli tapi beliau
menggunakan nama pena Astutiana Mujono.
Nama itu terinspirasi saat beliau mengisi blog. Blog yang lumayan keren yaitu
Kompasiana. Dari kata Kompas menjadi Kompasiana dan dari kata Indonesia menjadi
Indonesiana, sehingga ibu Sri menambahkan namanya dari Astuti menjadi
Astutiana. Pada saat itu yang ditulis adalah apa yang ada di hati dan pikiran
beliau karena masih taraf penulis pemula sampai akhirnya buku itu setebal 418
halaman.
Buku itu berkisah dari ketika kedua orang tua narasumber masih remaja hingga
saling bertemu sampai narasumber berusia 50 tahun. Jadi lumayan tebal buku tersebut.
Setelah itu ibu Sri sering ikut menulis berbagai buku Antologi baik yang
diajak oleh teman-teman yang cinta literasi, ada yang dari Kompasiana, ada yang
dari Emak Blogger. Juga dari komunitas-komunitas lain dengan berbagai tema. Buku
Antologi yang dapat dihasilkan ibu Sri berjumlah 25 buku. Dengan ikut menulis
di buku Antologi itu beliau banyak belajar berbagai macam jenis tulisan dari
teman-teman kita. Akhirnya memiliki ciri penulisan sendiri.
Dalam proses belajar menulis, sekaligus menerbitkannya sendiri , itu memang
gurih-gurih sedap, beliau dapat bertemu Om Jay pada tahun 2013. Pada saat itu
telah menerbitkan 3 buah buku dengan buku ajar itu, buku parenting dan satu
buku “Kugelar Sajadah Cinta” (kisah ketika ibu narasumber remaja hingga
narasumber berusia 50 tahun dan selesai kuliah S2 juga berkisah ketika beliau
dapat kemudahan untuk melaksanakan ibadah haji dan sudah dirangkum dalam satu
buku Biografi mini narasumber yang menjadi buku pedoman atau pusat ide. Jika
ingin menulis dapat diambil idenya dari buku tersebut kemudian dikembangkan.
Buku berikutnya, Buku Parenting secara Islami, dengan judul “Seni Mendidik
Anak secara Islami yang diterbitkan semi mayor karena ketika buku itu
diterbitkan beliau dengan tidak mengeluarkan uang namun diberi 100 buku untuk
dijual dengan discount 40 % dan Alhamdulillah buku tersebut dapat terjual
semua. Dan yang teakhir tahun 2017 ketika ditanyakan ke Penerbitnya masih ada
sedikit Royalty dari penjualan buku tersebut.
Dalam proses menulis buku atau belajar, beliau termasuk orang yang sangat
gethol atau suka silaturahmi atau ingin belajar, rasa ingin tahunya sangat
besar. Ketika orang beramai-ramai ikut ngeblog dapat uang, ikut web dapat uang,
beliau ikut belajar disitu. Sampai pada akhirnya beliau memanggil mentor untuk
mengajari dengan biaya yang cukup mahal tidak seperti saat ini semua digelar
dengan gratis dan pada saat itu hasilnya hanya pengalaman saja karena tidak
bisa maksimal.
Dengan adanya berbagai penulisan, semakin lama semakin tertarik. Beberapa
media guru mengadakan pelatihan, beliau dengan gembira mengikuti kegiatan itu
juga kegiatan-kegiatan lain baik Diklat yang diadakan daring maupun luring
karena selain untuk bersilaturahmi juga mengenal teman dari berbagai profesi yang
sama sebagai penulis. Seperti kata pepatah jika ingin menjadi penulis harus
bergaul dengan penulis. Jika ingin harum baunya maka harus dekat-dekat penjual
parfum jika bertemannya dengan pandai besi maka aromanya aroma besi.
Dengan berjalannya waktu beliau naik kelas, sering diajak untuk mengisi,
untuk berbagi atau kadang juga ikut acara bedah buku. Ada salah satu buku walau
dicetak indie sudah tercetetak 1000 eksemplar, judul “The Story of Wonder Women” . Buku itu lebih kepada kisah motivasi yaitu bagaimana para perempuan tangguh
berusaha untuk menggapai Rodho Allah. Buku itu ditulis cukup lama, sekitar 8
bulan karena cerita diambil dari true story namun bentuk lebih ke fiksi (fakta
tapi fiksi). Karena nama tokok-tokohnya sudah diganti dengan nama samaran. Tujuannya dengan menulis perempuan tangguh
tersebut dapat memotivasi perempuan-perempuan lain agar tetap semangat, tidak
putus asa dan selalu bersabar, bersyukur serta ikhlas ketika menghadapi cobaan.
Buku yang masuk nominasi pada tahun 2018, “ Gerakan Guru Menulis Buku” yang
diadakan oleh Komunitas besar tingkat Nasional, ada donasi dengan penggerak
anak-anak muda. Judul buku yang masuk, “Perempuan
Terpungkas”, sebuah novel berkisah tentang perempuan yang hidup di era
tahun 70 an, dengan setting di Kota Solo, bagaimana kehidupan yang pelik.
Tokohnya dari anak yang disia-siakan oleh ibu bapaknya dan harus berjuang
menapaki kehidupannya sampai menemukan kisah cinta sejatinya, happy ending. Kejayaan Antorium,
bagaimana proses kehidupan yang sangat pilu hingga menjadi perempuan yang
sangat sukses dan dapat mengatasi segala masalahnya dengan baik.
Buku yang masuk nominasi berikutnya, buku Parenting dengan judul ,” Merawat Harapan.” Ketika kita diberi
amanah diberi anak, bagaimana membuat anak tersebut bermental juara. Dijelaskan
dalam buku tersebut kisinya, cara mengajarnya, juga bagaimana memperlakukan tahapan
anak-anak dari usia dini hingga usia menginjak dewasa. Namun walau masuk 10
besar nominasi, karena pemenangnya hanya satu, narasumber tidak mendapatkan
apa-apa kecuali mendapatkan teman, piagam. Dan buku itu dapat menjadi jejak
atau bukti bahwa pernah menulis dan pernah hidup, ada yang dapat diukir, sejarah
atau pemikiran-pemikiran yang disusun dan berguna untuk orang lain.
“Wow Engish is So Easy Kids,” adalah buku yang luar biasa yang didekasikan bagi mereka yang ingin
belajar dari awal atau bagi pemula, anak SD, bapak ibu atau pemerhati
pendidikan, guru les. Buku tersebut cukup tebal sekitar 428 halaman, 70 unit secara
terinci. Dan buku tersebut sebenarnya bisa di break down lagi dan sudah diajukan ke penerbit Andi namun masih
dalam proses. Dan kemungkinan buku tersebut masih bisa di
breakdown lagi dan direvisi sehingga lebih bisa bermanfaat atau dibuat buku
lebih banyak lagi karena buku itu dibuat sangat ditail dari mulai percakapan,
kalimat rancu, sampai dengan latihan soal dengan cntoh-contohnya. Jadi sangat
lengkap dan membutuhkan waktu 1 tahun. Karena buku indie maka buku dapat dicetak
berdasarkan pesanan dengan harga perbuku 75 ribu.
Berikutnya
adalah buku yang terinspirasi dari kejahatan seperti yang terdapat pada FB,
medsos untuk menipu, karena ingin mengetahui kedok mereka, narasumber berteman
dengan mba Fenti, kompasianer yang tinggal di Australia, pengamat khusus
orang-orang yang menjadi korban seperti itu. Akhirnya dapat dibuat novel dengan
judul,”Tipuan Asmara” awas bahaya
dari gammers. Bertujuan agar pengguna medsos tidak terjebak atau tertipu,
seperti bule yang mengaku duda kaya yang kesepian butuh seorang istri, atau
juga ada janda yang bingung dengan kekayaannya, yang coba-coba mencari mangsa
yang dapat ditipu. Dan markasnya biasanya ada di Malaysia. Yang akhirnnya akan
meminta korban untuk membawa narkoba, jika hingga ke lebih intim akan
menggunakan foto-foto kita untuk memeras atau meminta uang. Korban seperti itu
sangat banyak sekali. Novel ini lebih banyak dialognya.
Narasumber
juga membahas tentang berbagai macam buku Antologi. Narasumber masih mengikuti
berbagai group untuk mendapatkan asupan gizi berupa tulisan dari orang-orang
hebat yang bergerak di literasi, Komunitas Sahabat Pena Kita, Pegiat Literasi
Nusantara, Asosiasi Guru Menulis, Ibu-Ibu Doyan Menulis, di HP ada 20 hingga 25
group. Dari komunitas tersebut, dalam hitungan 2 atau 3 bulan pasti bisa
menerbitkan buku Antologi.
Yang baru
masuk proses penerbitan, dan Omjay sebagai endorsementnya, kata pengantar,
dalam waktu 3 bulan ini narasumber menulis di blog dan terkumpul sekitar 37 sub
judul. Insya Allah dibulan Juli awal sudah jadi buku. Untuk Judul, tokoh bu Kangjenglah
yang berkisah bagaimana menggunakan kaca mata 5 dimensinya untuk melihat,
merasakan, dan berfikir positif tentang kejadian-kejadian yang dialami oleh
semua orang ketika dunia melawan Corona.
Demikian
pelajaran yang disampaikan oleh narasumber. Dengan pengalaman-pengalamannya
yang dapat mengispirasi kita untuk menulis.
SESI TANYA JAWAB
P - Lilis Erna Yulianti, SMPN 1 Kertajati
Majalengka, Gelombang 12: Sangat menarik sekali pengalaman ibu berproses
menjadi seorang penulis di saat usia makin jelita (jelang 50 thn maksudnya).
Saya ingin bertanya kesulitan terbesar ibu selama menulis itu apa?
J - Awalnya ada di waktu juga kadang tidak konsisten. Semua itu bisa
dilawan saat kita mengubah mindset kita. Jadikan menulis sebagai kebutuhan
bukan kewajiban
P - Saya tergugah mendengar pemaparan Ibu.
Perjalanan ibu dari awal menulis sampai menjadi penulis handal. Seperti yang
Ibu katakan tadi ada buku fiksi, fakta, antologi. Maaf bu saya belum paham
sekali. Mohon penjelasan Ibu tentang fiksi, antologi.
J - Fakta bisa berupa true story kisah nyata. Fiksi bukan fakta tetapi
hasil karangan. Antologi kumpulan beberapa tulisan dgn satu tema yang ditulis
keroyokan.
P - Perkenalkan saya Ibu Aning S dari Pati.
Salut. Bu Sri luar biasa.
1. Kemampuan seseorang pasti
berbeda ada yang memiliki kemampuan membuat buku ajar, buku fiksi, atau
nonfiksi... namun jika seseorang itu hanya mampu membuat pantun atau
puisi...bagaimana caranya agar buku itu bisa dilirik pembaca dan akhirnya mau
menikmati alias mau membeli?
2. Bagaimana caranya agar bisa
berkonsentrasi untuk menulis?
J - Jangan khawatir pantun atau puisi bisa jadi satu buku asal mencapai 60
halaman, masuk dalam buku karya inovatif. Ubah mindset bergaul
dengan pegiat literasi. Ikuti saran Omjay menulislah tiap
hari. Untuk waktunya ibu yang lebih paham kapan waktu yang nyaman untuk
menulis.
P- Saya Sangidah dari Wonosobo Jateng.
1. Apa yang harus dilakukan pertama kali ingin
menulis buku?
2. Butuh berapa lama Ibu menulis buku
yang pertama sampai diterbitkan?
3. Apakah
ada trik-trik jitu supaya ide yang kita tuangkan bisa diterima oleh masyarakat
umum?
J - Pertama punya ide. Lalu buat outlinenya, apa saja yang mau ditulis
biar terpola tidak ngelantur ke mana-mana. Tergantung jenis buku. Kalau
buku nonfiksi lebih cepat karena ada referensi dan kadang ada deadline harus cepat. Kalau
fiksi juga tergantung bisa cepat bisa lama. Yang penting punya komitmen dati
hati dan punya target kapan selesai. Tentukan dulu apa yang mau ditulis dan
tulislah apa yang disukai dan kuasai.
P - Siti Nurlatifah. Asal: Subang. Pertanyaan:
Tadi dikatakan oleh Ibu Astuti, bahwa beliau pernah nulis di blog kompasiana.
Maaf yang saya tanyakan, bagaimanakah cara memvalidasi akun blog kita di
kompasina. Soalnya saya pernah nulis 3 kali di kompasiana, walau bisa
terpublikasikan, tapi keteranganya "segera validasi akun anda" ketika
saya mencoba memvalidasi dengan mengupload KTP, ternyata gagal terus bu. Mohon
bantuan penjelasannya cara memvalidasi akun blog kita di kompasiana.
J - Maaf saya aktif di kompasiana zaman kejayaam 2009-2015. Setelah itu
saya aktif di Guraru. Kemarin di kompasiana ada istilah terverifikasi dengan
kirim foto KTP, tapi kalau istilah valid mungkin Omjay bisa terangkan. Aturan
baru kompasiana saya kurang paham. Saya pun kadang bisa masuk kadang
ribet. Lebih nyaman nulis di blog.
P - Saya siti Nurbaya Az, SE Karimun, Kepri. Bu,
untuk menerbitkan buku antologi haruskah punya buku tunggal dulu.
J - Justru biasanya beberapa penulis pemula besama sama menulis artikel
dengan satu tema lalu dibukukan.
P- Bagaimana mengatasi semangat menulis yang
kadang naik kadang turun, paling tidak agar tetap stabil. Saya lebih kepada
penulisan semi ilmiah dan sejarah. Suryan (Bangka Barat.
J - Itu manusia sekali. Semangat kendor kencang. Kita harus punya
target yang cukup tinggi jadi saat ada di tengah artinya sudah ada yang diraihnya.
P - Saya bu Titin dari SDIT Annaba Subang. Masya
Alloh luar biasa pengalaman ibu dalam menulis hingga mrnjadi sebuah buku,
bagaimana tips agar buku kita bisa di lirik oleh penerbit sehingga dapat
menghasilkan royalti?
J - Itu pertanyaan hebat. Salah satu caranya ibu sudah benar ada di group
ini dan terus belajar. Nanti Omjay ajak ibu berkenalan dengan penerbit
mayor Andi. Ibu siapkan naskah yang sedang dibutuhkan orang banyak.
P - Apakah ada trik khusus untuk promosi agar
buku karya kita bisa dikenal/ disukai orang? (Katmie-Palangka Raya)
J - Kita harus punya komunitas, punya cara dengan bedah buku, promo lewat
online dan offline. Bedah, atau peluncuran buku.
P - Saya Santi dari Jayapura. Mau bertanya
1. Buku
tebal 418 hal, yang ceritanya mulai dari kisah orang tua hingga ibu berusia 50
tahun apakah terdiri dari episode2 atau judul judul dg kisah tertentu?
2. Apakah
buku tersebut berasal dari tulisan di blog?
3. Apakah
tulisan Diary juga bisa dijadikan Buku?
J - Biasanya Diary itu isinya kan curhatan baik
senang maupun sedih, walau banyak sedihnya.
Ya beberapa subjudul yang runtut tetapi dibuat tidak runtut juga bisa saya
masih bercerita tentang tokoh yang sama. Belum sempat saya tulis di blog. Kalau
yg novel pernah beberapa subjudul diunggah di blog. Sangat bisa. Buku
Catatan Bu Kanjeng itu dari diary yg ditulis di blog.
P - Saya Eka Lisdianty dari SMAN 1 Kawali
Ciamis. Menyimak pengalaman Bu Sri yang hebat sangat menarik sekali. Izin
bertanya terkait pembahasan tentang buku ajar.
1. Yang dimaksud buku ajar itu seperti apa?
2. Dalam penyusunan buku ajar apa saja yang
harus diperhatikan atau dijadikan acuan?
3. Adakah langkah khusus dalam penyusunan buku
ajar?
J - Buku ajar, buku yg digunakan untuk memgajar. Bisa pegangan
guru maupun siswa. Sesuai dengan kurikulum dan sylabus lengkap
materi dan soal. Langkahnya miliki rasa ingin tau dan punya banyak
referensi.
P - Saya Mufidah dr SMAN 11 Surabaya, saya
sebenarnya suka menulis cerpen, tapi saya kurang PD untuk mempublikasikan.
Bagaimana cara membuat PD akan hasil karya sendiri.
J - Ibu masuk di group yg punya visi misi yg sama. Yg tiap hari menulis.
Atau ditulis di blog dishare ke teman-teman.
P - Assalamulaikum bu Sri. Salam
kenal sebelumnya. Termotivasi sekali di usia 50thn baru Kuliah S2,
melek internet, medsos, dan perpus, sampai bisa menciptakan beberapa buku best
seller. Sedangkan saya yang masih 32 tahun, baru memulai membuat blog di grup
menulis WAG ini merasa sangat kesulitan awalnya. Tapi dengar materi dari suara
ibu, saya yakin tidak ada yang sulit selagi mau berusaha tuk menjadi penulis
handal.
1. Bagaimana
langkah-langkah menulis buku yang baik?
2. Bagaimana
trik-trik menulis buku yg menarik? apakah menggunakan kerangka/ garis2 besar
topik dahulu?
3. Bagaimana
cara buku kita sampai ke penerbit? AAM NURHASANAH, LEBAK-BANTEN
J - Ada di tips menulis yg saya unggah barusan ya. TIPS MENULIS BUKU
P - Terimakasih ibu Sri dari pengalaman ibu tadi
yang ingin saya tanyakan...saat menulis di Kompasiana dan menggunakan nama pena
astutiana itu apakah tulisan ibu sebagai penulis pemula langsung diterima atau
mengalami penolakan terlebih dulu Bu? Saya Rachmi H, dari
Banyuwangi...maturnuwun.
J - Langsung terunggah, ibu bisa coba tetapi penulis di Kompasiana
itu banyak, jadi kerap tertindih kecuali yang trending topik.
P - Dari Safitri- Purbalingga. Di usia di atas
50 tahun ternyata ibu bisa menghasilkan karya-karya. Bagaimana kiat ibu bisa
menjadi produktif menulis buku? Bagaimana mengatur waktu antara bekerja
mengurusi rumah dan tekun menulis?
J - Waalaikumsalam wr wb. Menulis bisa dimana saja dan kpn saja
apabila sdn banyak aplikasi yang mendukung. Menulis tidak breg. Langsung jadi,
tetapi berporoses nikmati sampai hasilnya membahagiakan.
P - Assalamualaikum bu. Saya suka mencoba-coba
resep masakan, kadang saya menulis resep masakan saya hubungkan dengan
pendidikan berkarakter. Apakah jika terkumpul layak dijadikan buku. Seperti
dalam blog saya "enaknya kue nastarku bisa menjadi kebiasaan
berkarakter" mohon pencerahannya.
P - Assalamualaikum bu. Apa syarat jika ingin
mencetak buku sendiri; Bagaimana sebaiknya jika ingin mencetak buku sendiri?
Berapa banyak buku harus dicetak pertama kali bu?
J - Ada beberapa paket terbit tergantung kebutuhan. Ada yg paket 5 buku ,10
buku dll. Lebih detail kalau sudah punya naskah bisa konsul ke
nomer WA saya ya.
P - Yulius Roma-Tana Toraja. Luar biasa bu...
Buku SPM yang ibu buat mapel apa? Berapa lama ibu menyusunnya?
J - 6 bulan.
Gurihnya royalti dari buku
P- Assalamualaikum. Fatlun Thaib.
Asal Gorontalo. Materi malam ini sangat luar biasa. Saya ingin bertanya
beberapa hal :
1. Apa
motivasi terbesar ibu saat mulai menulis?
2. Bagaimana
membuang perasaan tidak percaya diri dalam menerbitkan buku.
3. Saya
memiliki beberapa tulisan dalam bentuk cerpen, apa bisa di terbitkan dalam
bentuk antologi cerpen solo.
J- Waalaikumsalam wr wb.
1. Jujur awalnya menulis saya gunakan untuk terapi berdamai dengan hati.
2. Saat ini kita harus punya keyakinan bahwa buku adalah warisan buah
pikiran sekaligus jejak bahwa kita pernah hidup.
3. Bisa saya bisa bantu dan kawal sampai buku itu terbit lanjut japri ya
nanti kalau serius.
P - Assalamualaikum, saya ENDANG RIMA
WIDYANINGSIH guru SD TERPENCIL BUKIT INDAH SINGURA Provinsi Sulawesi Tengah
ingin bertanya/mohon saran: saya tertarik menulis buku cerita untuk anak SD
karena kondisi ditempat mengajar anak-anak belum lancar membaca.
J - Waalaikumsalam. Wr wb . Ibu bisa membuatnya. Tetapi kalau bergambar lebih
mahal karena Ada gambar.
P - Ibu mengawali dengan membuat buku pelajaran
dengan waktu bisa diterbitkan 6 bulan. Saya ingin membuat buku pelajaran
seperti ibu, pengalaman ibu membuat buku pelajaran itu bagaimana cara agar bisa
diterbitkan dan apa saja yang perlu diperhatikan agar diterima oleh penerbit
dengan persaratan apa saja khususnya buku pelajaran. Bagian-bagian apa saja
yang harus dimasukan dalam melengkapi buku pelajaran agar memenuhi syarat.
Bagaimana menyusun kalimat yang menarik bagi buku pelajaran. Dari donieks
snaradhana.
J - Biasanya ada tim penilai sebelum diacc untuk di
terbitkan.Kita mengikuti arahan yang diminta editor. Karena editor memegang
peran penting untuk mengeksekusi tulisan kita. Bagaimana syaratnya supaya
menarik? Yang jelas bahasa harus baku, dan penyampaiannya runtut, bahasanya
mudah dipahami.
Kesimpulan: Izinkan saya menyimpulkan apa yang sudah saya
sampaikan. Menulis itu keterampilan, bukan bakat. Jadi latihlah, tulislah
berbagai ide yang berserak di sekitar bapak ibu. Jadikan menulis dan
membaca sebagai gaya hidup: Tentu saja membaca yang selektif dengan kacamata
yang utuh. Istikamahlah dalam menulis. Biarkan tulisan itu menemui takdirnya.
Jangan risaukan, tetaplah menulis dan belajar meng-upgrade diri agar naik
kelas. Oya satu lagi. Menulislah apa yang disukai dan kuasai.
Untuk
lebih mengenal ibu Dra. Sri
Sugiastui, M. Pd. silakan membaca
CV beliau.
ibu Dra. Sri Sugiastui, M. Pd. lahir pada
tanggal 8 April 1961. Merasa terlambat belajar menulis. Ia menghabiskan masa
kecilnya di Jakarta sejak usia 1 tahun hingga lulus SMA tahun 1980. Kuliah di
UNS setelah lulus mengajar di Jakarta hingga ahun 1990. Cinta dan tanggungjawabnya
pada keluarga membawanya hijrah ke Solo sejak tahun 1990 hingga saat
ini.
Karir
menulisnya dimulai ketika usianya jelang setengah abad. Dimana Ia kuliah S2
jurusan Pengkajian Bahasa Inggris yang linier dengan jurusan yang diambilnya
di S1.UNS. Tahun 2010 jadi tahun keberuntungannya ketika 2 bukunya bisa
terbit, Buku “SPM Ujian Nasional Bahasa Inggris untuk SMK” penerbit Erlangga,
dan buku antologi “ Diary Ketika Buah Hati Sakit”. Naskahnya sebagai pemenang
ke 3. Buku kroyokan lainnya bersama Kompasianer tahun 2014 “25
Kompasianers Merawat Indonesia” dalam rangka hari Kartini. Satu lagi berjudul
“ Indonesia Satu “ penerbitnya Indie Peniti Media. Beberapa buku antologi
Muara Kasih Ibu, Move on, Go to 2020, dan Move on.
Tahun
2013 terbit 3 bukunya. 1 buku Parenting berjudul “Seni Mendidik Anak Sesuai
Tuntunan Islami” penerbit Mitra widyawacana Jakarta. Novel Hidayah “ Kugelar
Sajadah Cinta” penerbit Indie Bentang Pustaka Sidoarjo dan “Deburan Ombak
Waktu” penerbit Indie Goresan Pena Cirebon. Tahun 2015 Buku “SPM Ujian
Nasional Bahasa Inggris untuk SMK edisi baru, penerbit Erlangga. Tahun 2016
buku “ The Stories Cakes For Beloved Moms’ penerbit Indie Oksana dan tahun
2017 buku “ The Stories of wonder Women’ Penerbit Mediaguru. Tipuan Asmara
(Novel), Wow Engish is So Easy Kids, Perempuan Terbungkas, (Novel) Catatan
Religi Bu Kanjeng(Motivasi), Merawat Harapan (Parenting), The Power of
Mother’s Prayer (Parenting) Masuk Surga Karena Anak (Parenting).
Kesehariannya
ia mengajar, pegiat Literasi, pengurus TPQ di masjid Al Fath, Blogger,
Komunitas berbagai kepenulisan baik online maupun offline, salah satunya
aktif di blog Gurusiana dan Komunitas sejuta guru ngeblog. Pegiat Literasi
Nusantara dan Duta Bunda Baca Soloraya.
Penulis
memiliki 4 orang anak dan suami siaga yang selalu mendukung segala kiprah
istrinya yang positif. Penulis bisa dihubungi di astutianamudjono@gmail.com,
www.srisugiastutipln.com Akun FB Astutiana. M,@Astutiana.M. IG.
Astutianamudjono. Atau WA 089692593804.
|
Wowwww mantabs abis bu nani. Komplitttt
ReplyDeleteAlhamdulilah.. Sekesai jga..
ReplyDeleteTerimakasih ibuk.. Resumenya bgus n lngkap..
Wah lengkap pool hebat saya blm
ReplyDeleteWah lengkap pool hebat saya blm
ReplyDeleteWow...komplit...joss.mbk nani
ReplyDeleteSempurna.......
ReplyDeleteMantul Bu Nani 👍👍👍
ReplyDeleteMantap bunda lengkap banget
ReplyDeleteBagus sekali
ReplyDeleteTerima kasih bapak ibu yang sudah visit blog saya dan comment
ReplyDeleteAne angkat topi....ane belum sanggup resume kalau pakai audio.... selamat sukses...
ReplyDelete