Teknik memasarkan
Buku
Bapak Agus
Subardana, S.E., M.M.
By
NANI KUSMIYATI
Hello everyone,
kali ini kita belajar Teknik memasarkan Buku, dengan narasumber Bapak Agus
Subardana, S.E., M.M.
Kuliah diawali
oleh salam dari penyelenggara Belajar Menulis ke-8, Om Jay, guru Blogger
ternama.
Selanjutnya Om
Jay mempersilakan narasumber untuk memulai kuliahnya.
Narasumber
mengucapkan salam dan menyapa para peserta. Beliau menyarankan peserta untuk
membaca materi tentang Strategi pemasaran buku.
Ringkasan
singkat Strategi Pemasaran Buku.
Buku merupakan
salah satu sumber ilmu pengetahuan dan sarana utama bagi proses pembelajaran
serta sarana penyampaian informasi.
Sejak usia dini, anak-anak telah diperkenalkan pada buku dan diajarkan untuk
membaca beraneka ragam terbitan buku.
Dalam rangka
mempersiapkan generasi muda yang cerdas dengan minat baca yang tinggi khususnya
anak-anak, pemerintah mendorong kegiatan membaca sebagai wujud dukungan dan
tindakan nyata dalam membangun budaya membaca sejak dini. Dukungan pemerintah
terhadap budaya membaca buku dan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap buku,
menciptakan peluang usaha bagi pengusaha yang bergerak di bidang penerbitan
buku.
Perkembangan
industri penerbitan buku juga dipicu oleh alasan keuntungan (profit margin) yang relatif besar
dibandingkan industri lainnya khususnya barang konsumsi. Saat ini terdapat 1.328
penerbit yang terdaftar sebagai anggota Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI)
dengan jumlah penerbit aktif sebanyak 711 penerbit, dan sisanya sudah tidak
aktif lagi.
Dalam rangka
untuk mempertahankan Industri Penerbitan Buku, agar tetap terus hidup dan dapat
mencapai hasil penjualan buku yang maksimal maka perlu strategi pemasaran. Srategi Pemasaran
biasanya hampir dipakai oleh semua wirausaha, intreprenur yang
menjalankan bisnis.
Strategi
pemasaran penjualan buku sangat dipengaruhi oleh banyak aspek dan unik . Kenapa
demikian, hal ini dapat dilihat dari jenis
jenis buku yang di terbitkan. Jenis
jenis buku yang di terbitkan tersebut dikelompokan menjadi katagori
buku. Salah satu contoh Penerbit ANDI
Offset menerbitkan buku cukup banyak katagori produk yaitu ada 32 katagori
produk buku ( Katagori buku Anak, buku Bisnis, Buku Pertanian, Buku Fiksi -
Novel, Buku Pengembangan Diri, Buku Teks , dll ).
Dari jenis-jenis
katagori buku tersebut, disinilah kita akan melakukan pemetaan berdasarkan
segmentasi jenis katagori buku yang diterbitkan. Pada umumnya kegiatan
pemasaran buku berkaitan dengan berkoordinasi beberapa kegiatan bisnis. Sehingga strategi pemasaran pada umumnya di
pengaruhi oleh faktor yang meliputi :
Faktor
Mikro , yaitu perantara, pemasok, pesaing dan
masyarakat.
Faktor
Makro yaitu demografi-ekonimi, politik-hukum,
teknologi-fisik dan sosial-budaya.
Saat ini kami
dalam menjalankan bisnis Penerbitan Buku yang sedang kami terus jalankan masuk
dalam faktor keduanya yaitu Faktor Mikro
dan Makro. Hal ini dikarenakan Penerbit
ANDI Offset sudah termasuk Industri Penerbitan buku, dengan usianya sudah
mencapai 40 tahun dan telah menerbitkan buku lebih dari 10.000 judul buku yang
telah di kelompokkan menjadi 32 katagori.
Strategi
Pemasaran buku yang telah kami petakan menjadi dua strategi pemasaran yaitu
Strategi Pemasaran Buku serangan Udara
dan strategi pemasaran buku serangan
Darat, dengan berlandaskan pada faktor
mikro dan faktor makro tersebut di atas. Dua strategi tersebut dapat kita
jelaskan secara singkat sebagai berikut :
Strategi
Pemasaran Buku Serangan Udara.
a. Pemasaran buku lewat Online
Saat ini yang
sedang ngetren dan gencar di dunia maya yaitu Strategi Pemasaran yang banyak di
pakai oleh setiap orang yang sudah mengerti teknologi internet yaitu berpromosi
lewat Online melalui website dan media sosial lainya. Kalau
kita sudah mempunyai produk buku yang jenis katagorinya banyak maka langkah
awal kita harus buat website. Katakanlah website merupakan markas besar
untuk sebuah bisnis penjualan buku. Dengan mempunyai website ini kita dapat
merencanakan promosi dalam melancarkan penjualan buku. Dan website tersebut
akan banyak kita isi produk, harga, promosi, layanan, alamat, testimoni, dan
lain sebagainya.
Untuk penjualan
buku lewat Online ini kita harus terus proaktif untuk terus promosi , supaya
kita dapat :
Menyebarkan
informasi produk secara masif kepada target pasar potensial, mendapatkan
konsumen baru dan mempertahankan konsumen yang sudah ada sehingga kesetiaan
konsumen terjaga. Menjaga kestabilan penjualan saat kondisi pasar lagi lesu,
menaikan penjualan dan profit, membandingkan keunggulan produk dibandingkan
dengan pesaing, membentuk citra produk dibenak mata konsumen sesuai dengan yang
diinginkan, mengubah tingkah laku, persepsi dan pendapat konsumen.
Media Online yang
dapat kita lakukan untuk promosi dan penjualan buku yaitu via telepon, W.A, SMS,
Email, dll.
b.
Pemasaran Buku Lewat Komunitas
Kita tentunya
punya komunitas masing - masing sesuai dengan kapasitas kita untuk membentuk
komunitas dan relasi, maka gunakanlah jaringan komunitas kita untuk sarana
promosi dan penjualan buku . Penjualan lewat komunitas akan lebih efektif dan efisien sehingga
tingkat keberhasilannya lebih tinggi dalam penjualan buku yang kita tawarkan.
Kuncinya kita harus proaktif berkomunikasi dan interaksi dengan komunitas serta
dapat menjaga integritas pribadi kita.
Strategi
pemasaran buku serangan Darat
Untuk menguasai
seluruh wilayah nusantara ini dalam penetrasi pasar buku, kita harus melakukan
pemetaan wilayah dengan membuka cabang tiap kota besar yang potensi pasarnya
sangat baik. Kami Penerbit Andi telah mempunya 43 cabang di kota dari Aceh s.d
Papua, dengan menempatkan tenaga pemasaran di tiap kantor cabang tersebut.
Strategi
pemasaran buku serangan darat ini kita kelompokkan berdasarkan target pasar
yang kita tuju , antara lain :
1.
Toko Buku
Penerbit Buku
yang mampu memproduksi sendiri dan mempunyai mesin percetakan sendiri,
sebagian besar sebagai pemasok Toko buku di Indonesia. Untuk bisa masuk dan
sebagai pemasok rutin di toko buku maka
kita perlu pemetaan jenis toko buku. Toko buku ini kita petakan menjadi
tiga jenis yaitu Toko Buku Modern, Toko
Buku Semi Modern, dan Toko Buku Tradisional.
Kenapa kita perlu
petakan jenis toko buku tersebut , hal ini dikarenakan tiap jenis toko buku
tersebut mempunyai sistem administrasi dan tempat yang berbeda.
Contoh
toko buku modern yaitu Gramedia Books Store, Gunung Agung Books Store dan Toga Mas Books Store. Toko Modern ini
mempunyai sistem transaksi mengikuti perkembangan teknologi yang dapat
dikendalikan dengan sistem sentralisasi dan sebagainya.
Adapun toko buku semi modern biasanya masih dikendalikan
dengan mengunakan sistem administasi penjualan per toko. Sedangakan Toko
Tradisional biasanya sistem transaksinya masih manual .
Untuk itu saluran
toko buku tersebut di atas masih dijadikan jalur distribusi oleh para Penerbit
buku dengan sistem titip jual/ konsinyasi,
kecuali toko buku tradisional diberlakukan kredit
dan jual putus.
Strategi Promosi
di toko buku Modern ada berbagai
macam cara yang perlu kita lakukan , antara lain :
Menguasai display buku, supaya tampilan buku
dapat terlihat dan menonjol.
Mengadakan
promosi di internal toko dengan memasang produk di Neon Box, X Banner.
Mengadakan Bedah Buku, Talkshow dan potongan Harga pada buku tertentu atau
periode tertentu. Mengadakan event tematik
sesuai moment bulan berjalan (program Ramadhan,
Program TAB, Program TAM , dll )
Dan masih banyak
lagi program promosi di toko buku modern yang dapat kita lakukan. Kuncinya harus
proaktif dalam berkomunikasi dengan pihak internal Toko Buku modern
tersebut.
2. Directselling
Pemasaran Buku
melalui Direkselling ini kita petakan berdasarkan
jenis katagori buku yang kita terbitkan. Jenis Katagori buku penjualan
lewat Directselling ini kita bagi menjadi beberapa
target pasar yaitu :
Buku Pendidikan (Buku mata
pelajaran Utama dan buku pendamping untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA, SMK).
Buku Teks Perguruan Tinggi untuk
semua mata kualiah.
Buku Referensi untuk jenjang TK,
SD, SMP, SMA-SMK , Perguruan Tinggi dan umum
Dengan pemetaan
jenis katagori tersebut diatas maka sebagai Industri Penerbitan buku melakukan
terobosan pemasaran dengan menempatkan
tenaga penjual (Sales).
Tugas
Tenaga Penjual / sales tersebut dengan cara diberi tanggungjawab target sesuai maping areanya
masing - masing yaitu :
Kunjungan langsung ke tiap sekolah.
Kunjungan langsung ke setiap
kampus.
Kunjungan langsung ke setiap
Perpustakaan sekolah, Perpustakaan Kampus, Perpustakaan Daerah dll.
Dengan kunjungan
langsung tersebut diharapkan dapat berinteraksi dengan membangun hubungan yang
baik dengan pihak Internal Sekolah, Kampus, Perpustakaan dll. Sehingga dampak
hasil penjualan buku dapat meningkat.
3. Melakukan Event
- Event
Aktif dalam
melakukan event-event seperti event
Pameran buku, dalam seminar, workshop, Tryout, dan sebagainya.
Demikian penjelasan
dari narasumber tentang Strategi Pemasaran Buku secara singkat, dan masih
banyak lagi strategi pemasaran buku yang belum disampaikan dan akan dilanjutkan
di lain waktu.
Sessi
tanya jawab :
Kami penerbit
Andi mempunyai website : www.andipublisher.com dan customer dapat langsung
bertransaksi lewat website tersebut. Penerbit Andi juga bekerjasama dengan semua marketplace
termasuk tokopedia.
Strategi
Pemasaran buku yang yang terdiri dari Strategi Pemasaran Buku serangan Udara
dan strategi pemasaran buku serangan Darat. Dari kedua strategi tersebut yang paling
sulit dalam pemasaran adalah strategi pemasaran serangan darat dikarenakan
membutuhkan waktu tenaga dan tentunya adanya follow up yang terus menerus. Keberhasilan ditentukan oleh tenaga
penjual yg kita percayakan.
Bagi penulis
pemula, jika naskahnya dinyatakan diterima dan diterbitkan oleh penerbit skala
nasional seperti Penerbit Andi, tentunya akan dilakukan dengan memakai dua
strategi pemasaran tersebut diatas (Strategi Pemasaran Buku serangan Udara dan
strategi pemasaran buku serangan Darat). Namun jika penulis tersebut menerbitkan sendiri/ tidak melalui Penerbit maka
dapat melakukan strategi pemasaran buku serangan Udara di point 2 (komunitas
dan gunakan media sosial secara mandiri) .
Untuk penulis yg
bukunya diterbitkan penerbit mayor, penulis mendapatkan hak Royalti 10% dari
total nilai transaksi terjual. Jika di penerbit Andi rata-rata diberikan Royalti
per 6 bulan/ Semester terhitung sejak buku telah terdistribusi dan di
tandatangani perjanjian kedua pihak (antara penulis - penerbit). Penulis
mendapatkan bukunya sebanyak 3 exs., dan penulis di perbolehkan mempromosikan
bukunya dan jika penulis membeli bukunya biasanya mendapatkan potongan 30%.
Yang harus
dilakukan penulis agar buku yang ditulis laku dijual dalam kondisi pandemi
covid19 sekarang ini maka perlu diingat kembali pelajaran yang disampaikan
narasumber sebelumnya, bapak Edi S Mulyanta tentang bagaimana menulis buku yang
laku di jual. Pertama yang dapat dilakukan adalah menulislah bidang yang dikuasai.
Kedua dapat melihat di google trend
produk buku apa yang laku. Maka akan
di dapatkan info tentang trend produk buku yg laku di jual saat ini. Buku yang laku
saat ini masih buku untuk anak-anak dan novel untuk remaja.
Kemungkinan
menjalin kolaborasi dgn pesaing tentunya ada. Contohnya Penerbit Andi berkolaborasi
dgn Penerbit BPFE UGM. Adapun syarat dan ketentuan harus ada titik temu dari
kedua belah pihak. Dalam penerapannya akan dilihat dan dinilai dari aspek
produk, potensi pasar, dan daya serap
produk .
Harga 1 buku antara toko yg satu dengan toko yang lain terkadang tidak sama walaupun sampul, judul dan isi sama. Namun buku yg diterbitkan
Andi sudah ada standar harganya, di barcode back Viber buku, harga telah tercantum sehingga harga tidak dapat di ubah.
Kecuali ada moment promosi di toko tersebut biasanya akan mendapatkan discount
tetapi harga aslinya tetap ditampilkan.
Adapun kalau Toko
tersebut di luar pulau jawa maka akan ada harga Zona, sehingga harga Pulau Jawa dengan harga di luar
pulau dapat berbeda (contoh harga di Jawa
dan harga di Sumatra ada perbedaan).
Yang membedakan
harga buku antara satu dengan yg lain berbeda walaupun halaman, kualitas kertas
buku dan penerbit sama, tapi isi dan
pengarang berbeda yaitu setiap penerbit mempunyai hak untuk menentukan harga
buku produksi. Yang di hitung dari oplah cetak nya. Semakin banyak cetak
oplahnya maka semakin murah. Jika oplah
cetak nya sedikit semakin mahal harga buku tersebut. Sehingga ini yg menjadi
perbedaan harga dari penerbit satu dgn lainnya.
Strategi Serangan
Darat lebih banyak menghasilkan karena langsung ketemu dengan konsumen apalagi
pasar buku teks utama yg kita pasarkan. Konsumen biasanya lebih senang tatap
muka langsung dan dapat melihat sampel produknya.
Kekurangan
serangan darat, dibutuhkan tenaga penjual yang tentunya ada biaya operasional
dan butuh waktu dalam follow up.
Adapun serangan
udara, kelebihannya bisa menekan biaya
operasional, informasi produk cepat
sampai ke konsumen dan promosi bisa tersebar secara masif lewat online ini.
Kekurangan nya :
konsumen di Indonesia belum terlalu percaya atas informasi produk yg
diterima, ada rasa takut barangnya tidak
sesuai dengan pesanannya, konsumen masih dikenai ongkir .
Penjualan buku via
online harus proaktif promosi produknya agar dapat mengubah tingkah laku, persepsi dan pendapat konsumen. Dengan terus
promosi maka konsumen tersebut yang tadinya tidak merespon terhadap produk tersebut
dapat berubah perilaku, persepsi (pola pikir)
untuk tertarik membeli produk yg ditawarkan / dipromosikan sehingga mengubah
pendapatnya untuk mengambil keputusan untuk membeli produk tersebut.
Strategi
yg dapat di lakukan antara penulis dan penerbit yaitu
:
Melakukan Takshow Bedah Buku
secara periodik.
Sama-sama mempromosikan bukunya.
Penulis dapat membantu menjualkan
bukunya dan pihak Penerbit akan memberikan Rabat buat penulis.
Pengalaman saya
dengan sumber daya yg memadai maka strategi yg kami pakai dari paparan materi
saya tersebut saya pakai semuanya. Karena kami sebagai Industri Penerbitan buku
harus terus dapat profit dan terus mengembangkan pasar.
Waktu yg di
butuhkan untuk menjadi buku best seller rata-rata 4-6 bulan pada saat moment
jual buku tersebut. Sebagai contoh jika menerbitkan buku pelajaran maka moment
jual yg tepat saat antara Mei s.d Agustus.
Penulis boleh
memasarkan bukunya sendiri walaupun diterbitkan oleh penerbit Mayor.
Penerbit justru
sangat terbantu jika penulis ikut serta memasarkan bukunya dan penulis akan
mendapatkan rabat dari penerbit.
Cara memasarkan
buku kepada pembaca supaya buku laku, dapat lakukan dengan jaringan komunitas untuk
sarana promosi dan penjualan buku. Penjualan lewat komunitas akan lebih efektif dan efisien sehingga
tingkat keberhasilan penjualan buku yang ditawarkan akan lebih tinggi. Kuncinya
kita harus proaktif komunikasi dan interaksi dengan komunitas.
Jika buku penulis
diterbitkan oleh penerbit Mayor,
tentunya pihak penerbit yang akan memasarkan dengan strategi pemasaran
masing-masing penerbit.
Biasanya pihak
penulis diharapkan juga berperan mempromosikan bukunya lewat komunitas
penulisnya. Kalau bukunya diterbitkan secara Pribadi dgn mengeluarkan modal
penulis pribadi maka penulis tersebut harus mengerti dan menguasai strategi
pemasaran bukunya.
Penerbit
menilai naskah dari berbagai aspek:
1. Aspek Ideologis.
Apakah topik
bertentangan dengan UUD 1945 dan Pancasila, apakah topiknya akan meresahkan
kondisi masyarakat seperti: politik, hankam, sara, sopan santun, harga diri,
dll.
2. Aspek Keilmuan :
Apakah topik yang dibahas
merupakan topik baru bagi masyarakat, dan apakah masyarakat sudah siap menerima
topik tersebut?
Apakah naskah tersebut gagasan
asli atau jiplakan?
Terkait dengan akurasi data maka
diperlukan sumber daftar pustaka yang lengkap.
3. Aspek Penyajian:
Apakah sistematika kerangka pemikiran
baik sehingga alur logika pemaparan mudah dipahami?
Bahasa yang digunakan apakah
komunikatif sesuai dengan jenis naskah dan sasaran pembaca?
Apakah cara penulisannya sudah
benar, yaitu menggunakan tata bahasa dan ejaan yang baku?
Kelengkapan naskah secara fisik
seperti kata pengantar, daftar isi, pendahuluan, batang tubuh, daftar gambar,
tabel, lampiran, index, daftar pustaka, sinposis, apakah sudah lengkap?
Pengetikan menggunakan media dan
alat apa, apakah tulis tangan, diketik manual, ketik komputer menggunakan
software tertentu?
Mutu gambar, tabel dan objek lain
yang dipasang (capture) apakah layak atau masih harus diperbaiki lagi?
Apakah urusan perizinan penggunaan
gambar tertentu, izin terjemahan, izin pengutipan dll. sudah diselesaikan?
4. Aspek Pemasaran:
Apakah tema naskah mempunyai
pangsa pasar jelas dan luas sehingga buku akan dapat dan mudah diterima pasar?
Apakah naskah memiliki selling
point atau potensi jual tertentu, seperti judul, keindahan, bahasa, kasus
aktual, dsb?
Apakah ada buku sejenis yang
beredar dan telah diterbitkan? Apa kelebihan naskah tersebut dibandingkan
dengan buku lain?
5. Aspek Reputasi Penulis:
Apakah penulis adalah tokoh,
praktisi, dosen yang sangat diakui kepakarannya oleh masyarakat luas?
Apakah buku-buku yang pernah
diterbitkan mempunyai catatan keilmuan dan pemasaran yang baik?
Jadi
aspek yg paling menentukan adalah potensi pasar.
Cara untuk
membentuk citra produk di benak mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan
yaitu :
Fokus pada pengisahan cerita,
bukan pada fitur produk.Tanpa cerita yang bagus, produk kita tidak akan
memiliki nilai inheren atau emosional bagi pelanggan. Terkadang, manusia itu
lebih cepat memberi respons saat diberi cerita. Bila suatu merek memberi kesan
mendalam bagi konsumen, maka hal tersebut akan berdampak pada perilaku belanja
konsumen.
Beri nilai tambah produk agar
makin disukai konsumen. Ketika membentuk citra merek, sebaiknya konten yang di
buat harus fokus pada hal yang dapat membangun hubungan dan membantu konsumen
membuat keputusan yang tepat dan matang. Dengan begitu, ketika mereka memilih
produk kita itu karena produk kita yang paling sesuai dengan kebutuhan. Hal ini
akan berdampak pada hubungan yang lebih kuat dan tahan lama. Pelayanan terhadap pelanggan yg
baik secara sosial akan berdampak
positif bagi citra perusahaan.
Berdasarkan
pengalaman pribadi menangani sebuah buku yg semula dianggap tidak terlalu di
sukai pasar ternyata booming. Ada beberapa judul buku yg demikian. Karena mungkin ada faktor X.
Ukuran Buku dan
Area Cetak
Setelah menentukan sistematika penulisan buku, hal penting berikutnya adalah format
buku yang akan di tulis. Format buku terdiri dari beberapa ukuran yaitu ukuran
besar, standar, kecil, atau buku saku serta format spesial. Penentuan format
ini akan berpengaruh terhadap ketebalan buku dan kedalaman materi yang Anda
inginkan.
Format
buku di Penerbit Andi:
Format Besar : 20
cm x 28 cm, 21,5 cm x 15,5 cm
Format Standar :
16 cm x 23 cm, 11,5 cm x 17,5 cm
Format Kecil : 14
cm x 21 cm, 10 cm x 16 cm
Buku Saku : 10 cm
x 18 cm, 13,5 cm x 7,5 cm
Format
Khusus
Banyak Penulis
tidak memperhatikan format ini sehingga saat dilakukan pengaturan layout dan
setting, beberapa bagian buku menjadi tidak sesuai dengan maksud Penulis.
Ketidaksesuaian tersebut contohnya: proporsi gambar yang tidak benar,
pemotongan kata yang tidak tepat (terutama pada listing program pada buku
pemrograman), dan ketebalan buku yang tidak proporsional.
Demikian kuliah
yang disampaikan narasumber. Semoga bermanfaat.
mantapppp
ReplyDeleteBagus bu...lengkap isinya
ReplyDeleteKeren bu
ReplyDeleteKeren buk..lngkaap..
ReplyDeleteSwlamat memasarkan buku
ReplyDeleteBapak dan ibu peserta belajar menulis dan menerbitkan buku PGRI bersama omjay dan kawan-kawan yang omjay sayangi dan banggakan. inilah guru blogger yang beruntung dan mendpatkan hadiah kejutan dari penerbit andi, siapakah mereka? Klik https://omjaylabs.wordpress.com/2020/04/24/inilah-peserta-belajar-menulis-yang-mendapatkan-hadiah-buku-dari-penerbit-andi-yogyakarta/
ReplyDeleteLengkap bu
ReplyDeleteSelamat bu.
ReplyDeleteSelamat buu...🙏
ReplyDeleteTerima kasih bapakibu sdh berkunjung di blog sy,. sukses unt semuanya
ReplyDeleteSemamgat .lengkap sekali bu
ReplyDeleteSuper sekali
ReplyDeleteLengkap
ReplyDelete