TOPIC
: KISAH NYATA OMJAY DITOLAK PENERBIT MAYOR
By Nani Kusmiyati
KETIKA
CINTA DI TOLAK DUKUN BERTINDAK,
KETIKA
CINTA DITOLAK CARI YANG LEBIH BAIK LAGI,.
Kedua
kalimat itu sering kita dengar namun yang paling ataslah banyak dimaknai dengan
hal negatif, “Ketika Cinta di tolak
dukun bertindak.” Namun jika kita ingin memaknai dengan hal positif maka
dapat berati jika kita menemui kegagalan maka bergurulah kepada orang yang
lebih pintar (opini pribadi). Dukun kita artikan orang yang ahli di bidangnya.
Memberikan solusi para customernya. Dukun ini dapat diartikan para pakar,
teman-teman sejawat, keluarga dan siapapun yang memberikan solusi terbaik dan
positif pada setiap permasalahan kita.
Dan bagaimana dengan kalimat kedua "Ketika
Cinta ditolak cari yang lebih baik lagi.” Ini dapat dimaknai ketika kita
mengalami kegagalan, masih ada jalan keluar lainnya, yaitu mencari alternatif lain. Jika buku
kita ditolak oleh penerbit Mayor, masih banyak penerbit-penerbit Mayor lainnya
yang dapat mempertimbangkan buku kita. Kita harus kombinasikan kedua kalimat diatas
jika kita ingin berhasil agar tulisan yang telah kita rangkum menjadi buku, diterima penerbit Mayor seperti yang kita harapkan.
Pengalaman
ini juga pernah dialami oleh narasumber kita, guru blogger ternama ,Om Jay.
Beliau pernah merasakan betapa kecewa dan sakitnya tatkala bukunya ditolak
oleh penerbit Mayor. Pada awalnya susah untuk menerima kenyataan itu. Makan tidak
enak, tidur tidak nyenyak (karena banyak PR,..hahahaha, opini pribadi). Om Jay
bilang lebih baik sakit gigi daripada sakit hati. (Kalau saya tidak mau
kedua-duanya, karena tidak enak ).
Bangkit dari
keterpurukan dan pantang menyerah, itulah yang pada akhirnya Om Jay lakukan. Menyadari kenyataan yang terjadi, menerima dengan berbesar hati dan senyum manis
(Om jay mengatakan senyum pahit, hahaha diganti penulis). Karena kegagalan
adalah sukses yang tertunda (Om jay bilang,’ kegagalan adalah awal dari sukses’).
Tidak ada lagi kata mengeluh. Jatuh bangun adalah hal yang biasa. Om jay
bilang, jatuh dan berdiri lagi. Disini Om Jay telah mempraktekkan Kalimat saya
yang pertama,” Ketika Cinta di tolak
dukun bertindak.” Om jay terus belajar kepada para pakarnya (dukun menulis)
agar buku-bukunya sukses diterbitkan di penerbit Mayor. Om Jay mereview
tulisannya dengan membaca kembali dan memperbaiki tulisannya, juga meminta
pendapat kepada sahabat-sahabatnya, akhirnya rasa sakit hati itu terobati
karena bukunya menjadi lebih baik dan lebih enak dibaca. Om jay juga
mengibaratkan, ketika beliau menjadi seorang mahasiswa S1, S2, dan S3, pasti
skripsi, tesis dan disertasinya tidak langsung diterima oleh pembimbingnya namun
akan banyak coretan-coretan yang menandakan karya itu harus diperbaiki. Dengan
pengalaman yang dimiliki, buku yang ditolak penerbit Mayor, maka buku Om Jay
menjadi menarik dibaca dan ketika diterbitkan dapat terjual banyak karena
diminati para pembacanya.
Beberapa
langkah lain yang dilakukan Om Jay untuk memperbaiki bukunya, yaitu dengan
membaca buku-buku Best Seller. Rahasia buku Best Seller telah memberikan inspirasi dan
semangat untuk memperbaiki tulisannya. Seperti yang dikatakan Om Jay,” Ibarat Perahu
yang sudah berlayar jauh, tentu pantang untuk kembali ke pelabuhan. Jalan terus
sampai tujuan walaupun ombak besar menghadang. Tidak ada nahkoda ulung yang
tidak melalui lautan yang berombak ganas. Sisitulah keahliannya teruji.” Begitu
puitisnya Om Jay menumpahkan isi hatinya.
Dan pesan dari beliau seperti
terdapat pada blognya: teruslah menulis dan jangan berhenti menulis. Jadikan
tulisanmu sebagai buah karya yang tajam yang banyak dibaca orang. Diakhir
cerita pengalaman, beliau menambahkan.” Kamupun akan tersenyum ketika bukumu diterima
penerbit Mayor tanpa mengeluarkan uang sepeserpun, dan memetik hasil karyamu
dengan royalti bukumu yang fantastis. Puluhan bahkan ratusan juta rupiah yang
akhirnya dapat dinikmati Om Jay.
Jika
berkenan membaca langsung blog Om Jay, silakan visit di link berikut :
Beberapa
pertanyaan telah dijawab dengan Om Jay dengan rangkuman sebagai berikut:
Om jay
menulis hingga menjadi buku dan dikirimkan ke penerbit dalam bentuk cetak dan
dijilid. Penerbit mulai melirik karya-karya Om Jay dan Om Jay dapat mengirimkan
tulisannya melalui email.
Om Jay
bersedia membantu untuk meneruskan ke penerbit Andi, Yogyakarta cukup dengan
mengirimkan karya-karya tulisan ke email Om Jay: omjaylabs@gmail.com.
Fasilitas
layout buku jika diterbitkan oleh penerbit Mayor, penulis tidak perlu
mengeluarkan biaya sendiri, semua ditanggung penerbit. Hasil cover dan lay out buku
sangat menarik sehingga diminati untuk
dibeli.
Jika
ingin menerbitkan buku di penerbit bukan Mayor, penulis membayar sesuai
ketentuan dari penerbit tersebut.
Om
Jay menekankan dengan membuat resume, maka kita belajar menulis secara
bertahap. Maka menulislah setiap hari, ikatlah ilmu dengan cara menuliskannya.
Saat
ini Om Jay telah memilki team editor, lay out, dll di penerbit Andi.
Buku dibawah adalah contoh buku yang
ditolak Penerbit Mayor:
Dan berikut
contoh-contoh buku-buku Om Jay yang telah diterbitkan
dan laris :
DEMIKIAN
RESUME YANG DAPAT DIBUAT, SELAMAT MEMBACA, SEMOGA BERMANFAAT.
SEE YA..
Wahhh hebat buuu. Dikaitkan dg dukun jg. He333
ReplyDeleteWaaw... Rangkaian kata yang indah.. Kereen ibuk.. Lnjutkan..semngaat
ReplyDeleteSipp...joss..bu nani..
ReplyDeleteUraian kata kata yg menggambar kan Cinta... Sipp
ReplyDeleteMantap bu...
ReplyDelete