Berbagi Pengalaman Menulis Buku Motivasi dan
Kepemimpinan,
Kamis, 30 April 2020, dengan Narasumber bapak Amir
Faisal,
By Nani Kusmiyati
Om Jay memperkenalkan narasumber dengan
memberikan alamat link :
Kemudian kami menyimak pelajaran dari
naraasumber Youtube pengantar ini dengan link berikut:
(Video ini berseri. Untuk seri Hypnowriting
ini Insya Allah ada 5 seri)
Video
tersebut berisi tentang pengalaman narasumber untuk menjadi penulis nasional.
Berikut isi dari video tersebut:
Bapak Amir Faisal yang memiliki profesi
sebagai mandor proyek, mampu menulis buku dan menerbitkan buku pertamanya yang
berjudul “Menyiapkan Anak Menjadi Juara”. dan Gramedia adalah sebagai
penerbitnya. Beliau juga seorang pembicara nasional. Menurut beliau untuk dikenal
jutaan orang apabila mampu menulis dan diterbitkan oleh penerbit berskala
Nasional seperti Gramedia. Untuk menjadi sukses dalam menerbitkan buku hal yang perlu diperhatikan adalah harus
dapat menemukan Genre yang tepat untuk penulis. Genre memiliki arti sifat
genetik dari karya penulis. Genre tersebut bisa pada buku novel, cerita anak,
traveling atau marketing. Buku yang
disukai penerbit besar seperti Gramedia adalah buku yang diminati pasar. Hal
tersebut dapat dilakukan melalui riset yang dilakukan dengan menyebarkan angket
atau kuesioner untuk para pelanggan penerbit Gramedia.
Buku yang terjual paling banyak adalah buku yang diminati pelanggan atau
pembacanya. Diharapkan pengarang dapat membuat buku yang disukai pasar.
Buku-buku yang biasanya laris terjual dengan penerbit Gramedia adalah buku-buku
novel, traveling, komik, marketing dan buku-buku motivasi.
Setelah
melihat video diatas, Om Jay memberikan link yang sangat menarik tentang
Positive Thing in Covid Era, dengan alamat berikut :
Narasumber
menceritakan tentang kondisi saat pandemi Covid dialami Indonesia. Setiap hari
mendengarkan berita-berita yang mengerikan tentang situasi ini. Banyak
anak-anak bersosial media, (mainstream) betapa banyak berita negatif yang
membuat anak-anak dapat menjadi stress karena efek negatif dari berita-berita
tersebut. Narasumber memberikan tugas kepada anak didiknya yang disebut Self healing , memproduksi hal-hal
positif tentang sekolahnya yg harus ditulis di blog mereka via kompasiana. Narasumber
menceritakan bahwa memiliki anak didik 210
anak remaja akan memproduksi tulisan kabar positif tentang sekolahnya,
masing-masing anak membuat 15 tulisan untuk di publish di kompasiana. 450 kabar
positif akan tersebar di Kompasiana dengan berbagai kata kunci untuk membuat
tulisan. Menulis bukanlah hal yang mudah mereka akan berusaha mengkemas
tulisannya agar dapat diminati pembacanya. Anak-anak tersebut berusaha untuk
berkreasi dengan menempelkan gambar-gambar atau foto-foto di blog nya. Termasuk
video yang disandingkan dengan kabar positif tentang sekolahnya. Tugas ini
tidak sesulit tugas matematika namun tugas ini akan menciptakan kepuasan jika
mereka upload di instagram dan banyak membacanya memberi response like atau
comment dari followernya. Tugas ini akan menjadi nilai tersendiri bagi mereka
yang akan diberikan nanti oleh narasumber setelah tugas tersebut selesai.
Hasilnya
luar biasa sudah ada posting dengan gambar-gambar menarik di Kompasiana. Kompasiana,
benar-benar hebat jika tulisan tersebut copy paste, maka kompasiana akan
mengetahui duplicate dan akan mengirimkan ke kepenulisnya bahwa tulisan
tersebut tidak layak. Hal ini mempermudah narasumber untuk mengetahui keaslian
tulisan tersebut. Harapan narasumber, berita ini menjadi hal positif,
bertaburan hal-hal positif bagi pembacanya dalam menghadapi pandemi covid ini.
Kemudian
Om Jay mempersilakan kepada para peserta menulis group 8 untuk langsung mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengan Kiat Menembus Penerbit Gramedia. Ringkasan jawaban terhadap beberapa pertanyaan dirangkum oleh narasumber sebagai berikut :
Narasumber mengawali dengan pengalaman beliau bahwa semula hanya mentraining anak sekolah dan mahasiswa. Kemudian narasumber membuat tantangan
untuk mentraining guru. Walau sebenarnya tidak mengetahui ilmu pendidikan namun
sudah berani mentraining guru. Langkah berikutnya, narasumber belajar dari buku-buku
pendidikan mutakhir dari BobbiDePorter, Barbara Prashnig, buku-buku psikologi dr Daniel Goleman, Howard
Gardner, Thomas Armstrong dan mengikuti Training dari Bapak Munib Khatib,
sekolahnya manusia.
Semula
narasumber hanya mentraining anak sekolah dan mahasiswa. Kemudian narasumber membuat
tantangan untuk mentraining guru. Walau sebenarnya tidak mengetahui ilmu
pendidikan namun sudah berani mentraining guru. Langkah berikutnya, narasumber
belajar dari buku-buku pendidikan mutakhir dari Bobbi DePorter, Barbara
Prashnig, buku-buku psikologi dr Daniel
Goleman, Howard Gardner, Thomas Armstrong dan mengikuti Training dari Bapak
Munib Khatib, sekolahnya manusia.
Ketika
ingin menjadi penulis, hal yang terpenting adalah menentukan terlebih dahulu
visi atau impiannya apa. Kemudian menghadapi
tantangan-tantangan dengan gagah berani.
Didalam
mengirimkan naskah tidak perlu terlalu tebal karena Gramedia belum tentu
menerima naskah tersebut. Yang terpenting adalah kualitas tulisan, genre dan buku tersebut disukai pasar atau
tidak.
Narasumber
mengirimkan naskah dan dapat diterima karena sesuai kriteria penerbit dan
beliau sejak awal menulis hingga sekarang,
selalu mengirimkan full naskah.
Agar
tulisan kita dilirik penerbit maka kita perlu belajar Hypnowriting. Hypnowriting adalah bagaimana kita membuat tulisan yang menghipnotis
yang membacanya. Tulisan yang menghipnotis artinya tulisan yang menarik, yang membuat
orang fokus dan terus membaca apa yang kita tuliskan.
Buku pertama narasumber
selesai sekitar setahun. Buku kedua sekitar 6 bulan. Sekarang bisa menulis 2 bulan.
Penerbit lebih
menyukai karya original dari pikiran, perasaan, gagasan kita sendiri. Sedangkan
kajian pustaka itu bersifat hanya sebagai penguatan.
Agar
buku yang diterbitkan Gramedia group diminati pasar maka perlu keterlibatan
antara penulis dan penerbit untuk memasarkan buku tersebut dengan berbagai cara
diantara melalui sosial media, mengadakan pelatihan-pelatihan gratis, membagikan
buku ke key person/ influencer, dsb. Dan semua penerbit memiliki kriteria
masing-masing.
Novel
Motivasi untuk dapat menembus pasar buku di Indonesia, maka penulis terlebih
dahulu membaca Novel terbitan Gramedia untuk dipelajari, juga bisa beli
beberapa yang genre yang cocok dengan penulis.
Demikian
pelajaran yang dapat diambil dari bapak Amir Faisal, semoga bermanfaat dan
dapat melengkapi pengetahuan kita sebagai penulis pemula juga sebagai motivasi
bagi kita untuk terus menulis.
menulis semudah kita bicara asalkan tahu caranya
ReplyDeleteSemangat....
ReplyDelete