Resume
pelajaran Bapak Akbar Zainudin, MM., MJW
By
Nani
Bapak Akbar Zainudin adalah seorang trainer
dan motivator nasional, pendiri PT EMJEWE Training & Coaching serta
perusahaan penerbitan MJWBook. Klien pelatihan yang sudah menggunakan jasa
beliau dari kalangan Pemerintah,Swasta, hingga Lembaga Pendidikan di seluruh
Indonesia.
Beliau telah menulis 13 Buku diantaranya
UKTUB: Strategi Menulis Buku dalam 180 Hari, Big Motivation, Diary Santri, 10
jalan sukses, dll.
Setelah melihat video tentang pembelajaran
langkah-langkah membuat buku, kemudain narasumber mulai memperkenalkan diri.
Isi
dari Perkenalan Bapak Akbar Zainudin
Bapak Akbar Zainudin, Penulis buku Man Jadda
Wajada. Alhamdulillah, berkat Man Jadda Wajada ini beliau bisa keliling ke-33
Provinsi di Indonesia. Satu yang belum; PAPUA. Mudah-mudahan setelah lebaran bisa
ke Papua. Siapa tahu ada orang PGRI Papua di sini.
Beliau menulis sejak SMA saat saya di Gontor.
Dilanjutkan pada saat mahasiswa.
Menulis buku pertama tahun 2008, yang
diterbitkan Gramedia, Man Jadda Wajada. Hingga sekarang, baru 13 buku sudah ditulis.
Hampir semua tentang motivasi.
Setelah
memperkenalkan diri narasumber mulai menjelaskan
Langkah-Langkah dalam Menulis Buku :
Langkah
pertama adalah T. Tentukan TEMA tulisan. Setiap buku
harus punya tema besar, baik buku fiksi maupun non fiksi.
Tema akan menjadi rel yang mengikat kita dari
awal tulisan hingga akhir. Tema ini satu saja. Misalnya kerja keras,
romantisme, cara belajar, dan sebagainya.
Kalau buku beliau, kebanyakan adalah buku-buku
motivasi. Kalau buku Om Jay, buku-buku pendidikan. Dan sebagainya.
Langkah
kedua adalah O. Buatlah OUTLINE atau DAFTAR ISI.
Gunanya
outline:
1. Agar tulisan kita terarah.
2. Bisa buat jadwal dan target.
3. Menghindari "ngeblank" pada saat
menulis.
4. Agar bukunya selesai.
Kalau tidak ada daftar isi, akan sulit bukunya
bisa selesai.
Sudah punya tema? Sudah ada daftar isinya
belum?
Langkah
ketiga adalah J. Buatlah jadwal penulisan.
Kalau daftar isi sudah dibuat, misalnya ada 30
judul artikel atau plot cerita, mulailah membuat jadwal secara riil. Katakan 1
tulisan jadwalnya seminggu selesai, buatlah jadwalnya dari 30 tulisan itu kapan
mau selesai.
Dengan kita membuat jadwal, maka akan
memudahkan kita untuk mengontrol dan mengevaluasi dari hasil tulisan kita.
Langkah
keempat adalah T. Tuliskan.
Outline sudah ada, jadwal juga sudah ada.
Berikutnya adalah tuliskan sesuai outline dan jadwalnya.
Di sini, disiplin diri dan komitmen yang akan
menentukan apakah tulisan kita akan selesai atau tidak.
Tulis dan selesaikan semua judul artikel
terlebih dahulu. Jangan terpaku untuk satu tulisan sampai sempurna.
Langkah
kelima adalah R, REVISI.
Revisilah tulisan kalau semua draft tulisan
sudah selesai. Jangan terpaku hanya satu judul sampai sempurna.
Kalau kurang-kurang sedikit, tidak apa-apa.
Tahap pertama adalah menyelesaikan semua draft buku.
Tahap
kedua, baru revisi. Apa saja yang direvisi?
1. Data dan informasi yang kurang.
2. Tata Bahasa
3. Gaya Tulisan. Disamakan dari awal hingga
akhir.
4. Judul-judul artikel. Buatlah judul-judul
yang menarik.
Ingat baik-baik. Jangan terpaku dengan satu
judul artikel sampai sempurna. Selesaikan saja semua draft bukunya, apapun
bentuknya. Setelah draft selesai, baru direvisi.
Langkah
keenam adalah kirim ke penerbit.
Apa yang menadi pertimbangan penerbit?
Paling utama adalah bukunya laku atau tidak.
Ini menyangkut kebutuhan masyarakat pembaca.
Apakah pembaca butuh buku kita?
Siapa yang butuh? Berapa banyak orang yang
butuh?
Buku kita menjawab kebutuhan apa?
Semakin besar kebutuhan masyarakat akan buku
kita, maka peluang diterbitkan semakin besar.
Karena itu, sebagai penulis kita mesti
memahami buku kita siapa yang akan beli, dan siapa yang kira-kira akan baca.
Hal kedua adalah apa yang bisa membedakan buku
kita dari buku sejenis.
Apa kelebihan kita dibandingkan dengan buku
sejenis?
Kita harus mampu menjawab pertanyaan ini.
Karena hal itu yang akan menjadi pertanyaan dan juga pertimbangan penerbit.
Ketiga, pertanyaan penerbit adalah, apa yang
akan Anda lakukan untuk membantu pemasaran buku?
Harus punya jawabannya.
Apakah
perlu membayar kepada penerbit?
Kita tidak perlu membayar ke penerbit. Bahkan
kita mendapatkan uang ROYALTI. Rata-rata royalti adalah 10% dari buku yang
terjual.
Bagaimana
cara mengirim naskah?
1. Naskah harus sudah jadi.
2. Diprint, dikirim dengan hard copy dan soft
copy dalam bentuk CD atau Flash Disk
Berapa
lama?
Kabar diterima atau tidak sekitar 3 bulan.
Komentar
pertama
(Om Jay) Sy tdk bertanya tp sy jg ingin
berbagi pengalaman Intinya sebetulnya sama dg saat saya membuat sebuah
komik...klo dalam komik langkah yg sy lakukan
-Tema, -Tokoh, -Chapter, -Tulis cerita, -Story
board, -Gambar, -Lay out, -Colouring,
-Revisi, -Penerbit
Mungkin itu teknik saya dalam proses pembuatan
komik yg selama ini sy lakukan...trimksh. (Nowo beny harjito)
Pertanyaan
1:
Assalamualaikum pak Akbar. Saya sangat bahagia
bisa gabung dengan salah satu penulis best reseller MAN JADA WAJADA. Alhamdulillah,
saya sudah nonton video langkah-langkah menulis yg bapak share. Pertanyaan
saya, Bagaimana cara membuat tulisan yang menarik? karena saya sudah coba
beberapa kali menulis, rasanya sangat sulit pak. Tidak seperti bapak atau om
jay yg menulis itu udah ngalirrr. Dan selalu kerenn hasilnya. Jd ngilerrrr..
Aam Nurhasanah, Gajrug, Lebak-Banten
Jawaban
1
Semua adalah tentang jam terbang dan latihan
terus menerus.
Saya dan Om Jay sudah latihan berpuluh-puluh
tahun. Hampir tiap hari menulis.
Kalau saya hitung dari setingkat kelas 2 SMP
saya sudah mulai belajar menulis. Jadi, hampir 30 tahun tidak berhenti menulis.
Menulis adalah keterampilan. Semakin sering
dilatih, akan semakin enak dibaca orang. Nah, sudah tahu rahasianya kan?
Banyak-banyak berlatih. Luangkan waktu setiap
hari 30-60 menit.
Nanti tau-tau tulisan kita sudah bagus,
tau-tau kita sudah punya naskah buku, tau-tau buku kita terbit. Happy writing.
Pertanyaan 2:
Asslm.. Om jay tanya outline/ struktur daftar
isi untuk naskah fiksi dan non fiksi?
Verdy Probolinggo
Jawaban 2
Naskah Non Fiksi:
1. Opening/Pendahuluan. Berisi latar belakang,
tujuan dan juga maksud penulisan.
2. Isi Naskah. Biasanya berisi teori-toeri,
peristiwa aktual, analisis terhadap peristiwa, How To (Tips and Trick).
3. Kesimpulan dan Penutup.
Kalau
FIKSI;
1. Tokoh
2. Karakter Tiap Tokoh
3. Alur atau plot Cerita
4. Klimaks dan Ending Cerita
Pertanyaan
ke 3
Aslmkm...mhn pencerahannya..apakah kita harus
fokus pada satu TEMA atau blh berubah..misal tema kita fokus saja ttg
motivasi..pendidikan...sosial dsb..tks
Ini tentang Branding. Kalau saya lebih suka
satu tema, biar branding kita jelas.
Jawaban
ke 3
Boleh 2-3 tema, tetapi yang terkait.
Kalau kita ingin dilihat sebagai ahli
pendidikan, menulislah selalu tentang pendidikan. Kalau saya, adalah motivasi
dan pengembangan diri, maka hampir semua tulisan saya tentang motivasi dan
pengembangan diri.
Saya sebenarnya ada basic tentang agama dan
pemasaran. Namun demikian, kalau tidak terkait dengan motivasi dan pengembangan
diri, maka saya tidak tuliskan. Fokus. Menurut saya.
Pertanyaan
ke 4
Setelah saya melihat video bpk Akbar tentang
langkah-langkah membuat buku, yaitu TOJTRP, saya sangat terkesan sekali. Selama
ini saya kurang menepati jadwal untuk
mulai menulis. Ketika saya mulai menulis, saya selalu teringat pekerjaan lain
yang memiliki deadline yang sama. Kendala lain, waktu sudah di depan laptop, perasaan
malas itu datang, akhirnya ide tidak dapat keluar. Mohon saran bagaimana
menumbuhkan semangat untuk menulis sesuai dengan jadwal yang sudah saya buat.
Terima kasih, dari Ibu Nani.
Jawaban
4
Terima kasih ibu Nani. Ibu Nani tidak
sendirian.
Kalau mau disiplin, dimulai dari pembiasaan.
Buat jadwal menulis secara teratur, sekitar 30-60 menit setiap hari. Kalau saya
biasanya menulis sebelum subuh sampai kira-kira jam 5.30 setiap hari. Setelah
itu persiapan ke kantor.
Harus ada waktu yang dikorbankan untuk
dialokasikan untuk menulis. Kapan saja boleh, bisa pagi, siang, atau malam. Yang
penting, konsisten SETIAP HARI.
Dan, mulai hari ini, hilangkan kata tapi.
Kalau masih ada kata tapi, masih jauh berarti. Boleh dicoba ibu ya. Nanti kabari saya
hasilnya bulan depan
Pertanyaan
ke 5
Adakah batasan tipis tebalnya suatu buku yg
dpt diterbitkan...atau harus berapa judul minimalnya..trims...pak Akbar.
Jawaban
pertanyaan 5
Biasanya, buku yang diterbitkan sekitar 100
halaman minimal. Rata-rata itu sekitar 200-300 halaman.
Kalau diukur dari karakter, sekitar
40.000-60.000 karakter di komputer. karakter itu huruf dan spasi ya
Pertanyaan
ke 6
Pertanyaan saya pak.. Apakah satu buku itu
boleh beda2 judul.dan apakah judul satu artikel dg judul artikel berikutnya ada
hubungannya.?
Jawaban
pertanyaan 6
Ada namanya bunga rampai atau antologi
tulisan. Ini dalam satu judul bisa berbeda-beda tema.
Kalau saya sarankan, satu buku untuk satu
tema. Judulnya bisa berbeda-beda, tetapi tetap mengacu pada satu tema tertentu.
Tujuannya apa, biar pembaca menangkap maksud
buku secara keseluruhan.
Pertanyaan
ke 7
Bagaimana menyiasati dalam mengatur daftar isi dan jadwal yang
sudah dituliskan, ternyata di tengah jalan terganggu atau tergoda dengan
artikel lain, padahal daftar isi sudah dibuat dan jadwal sudah disusun, mohon
jawaban (supyanto no absen no 120)
Jawaban
pertanyaan 7
Kalau sudah punya jadwal, kan kita sudah tahu
target menulisnya misalnya satu minggu satu artikel.
Kalau di tengah jalan ada terpikir mau menulis
satu artikel yang lain, tidak masalah. Yang penting, jadwal yang sudah kita
tuliskan masih bisa kita kejar.
Fokuslah pada target.
Daftar isi itu bisa berubah-ubah menyesuaikan
dengan pemikiran kita. Jadwalnya juga bisa menyesuaikan kalau ada pemikiran
lain.
Intinya, boleh menulis tulisan lain asal
jadwal yang sudah kita buat tetap bisa kita jalankan.
Pertanyaan
no 8
Bagaimana cara membuat judul yg menarik agar
pembaca tertarik dan mau membaca
Jawaban
8
Judul yang Menarik.
1. Provokatif. Misalnya; Tips Sukses Belajar.
Ini terlalu biasa. Buatlah lebih Provokatif.
Misalnya: "Kamu Gagal Terus? Ini Cara
Praktis Lulus Ujian"
Dan sebagainya.
2. Jelas, Tegas, dan Sederhana.
3. Kalau Judul Buku, biasanya terdiri dari 3
Kata buat Judul, kalau banyak, untuk sub judul.
MAN JADDA WAJADA:The Art of Excellent Life.
Itu contohnya
Pertanyaan
9
Assalamua'laikum wr.wb.
Man Jadda Wa Jadda, Perkenalkan saya HIKMAT
BARKAH. Penasaran dengan buku UKTUB Berapa harganya ya?
Saya ingin bertanya dengan materi yang bapak
berikan, terkait Penerbit :
1. Gimana cara kita untuk meyakinkan penerbit
agar buku kita bisa d terbitkan pak?
Apakah
bisa kita yg notabene blm punya pnglmn n pnghrgaan dlm mnulis bisa d terima
oleh penerbit? mohon arahannya terima
kasih.
Assalamua'laikum. wr.wb
Jawaban
9
1. Yakinkan buku kita akan laku. Buatlah
gambaran siapa yang akan beli buku kita dan berapa banyak yang kira-kira akan
terjual.
2. Sodorokan apa yang akan kita lakukan untuk
membantu proses pemasaran buku.
Pertanyaan
10
Selama ini, apakah buku yang pak Akbar kirim
ke penerbit selalu diterima dan diterbitkan oleh penerbit? Klo tdk, kira2 apa
yg menjadi alasan tertolaknya buku bpk, mohon pencerahannya.
Jawaban
10
Saya pernah ditolak di salah satu penerbit
karena naskahnya kurang lengkap. Setelah saya lengkapi, saya kirim ke penerbit
lain, akhirnya diterima. Setelah buku saya diterbitkan Gramedia, hampir semua
penerbit lain menerima naskah buku saya, bahkan mereka yang meminta untuk
dituliskan. Karena standar penerbitan di Indonesia memang Gramedia Grup.
Susah? InsyaAllah kalau tulisan kita bagus,
akan diterima.
Pertanyaan
11
Apa kendala yang besar bagi penulis pemula
dalam menulis? suheri, Cikupa tangerang
Jawaban
11
Pak Suheri, kendala utamanya adalah MALAS. Coba
bisa melawan rasa malas, pasti sudah terbit bukunya. Boleh dicoba, lawan rasa
malas, terus belatih, pasti tulisan kita akan jauh lebih baik setahun
mendatang.
Berlatihnya SETIAP HARI.
Pertanyaan
12
Pertanyaaan: dalam menyusun outline, apakah
membutuhkan pendapat orang lain?
Bagaimana jika ingin merevisi outline, apakah boleh?
Jawaban
12
Outline itu gambaran dasar. Jadi sangat
memungkinkan untuk berubah. Boleh berubah. Yang penting, jadwal penulisannya
ikut diubah juga. Akan bagus sekali kalau dalam menulis outline meminta masukan
dari teman-teman. Semakin banyak masukan, akan semakin kaya. Asal jangan semakin
bingung. Kalau banyak masukan, dan bingung, bismillah, tentukan saja dan
mulailah menulis. Kalaupun ada perubahan di tengah menulis, tidak apa-apa, yang
penting sudah ada outline awalnya.
Pertanyaan
13
Assalamu'alaikum om Jay, materi malam ini
adalah langkah-langkah menulis buku, sangat memotivasi saya orang awam yang
baru mau memulai latihan menulis. Yang saya tanyakan adalah apakah dalam
menulis buku, sebaiknya temanya mengikuti perkembangan zaman atau tidak?
Jawaban
13
Ada buku-buku yang namanya buku untuk season
tertentu. Misalnya kalau mau Pemilu, buku-buku tentang tokoh akan banyak
bermunculan.
Ada juga buku-buku dengan tema yang
"abadi", misalnya buku-buku referensi, motivasi, how to, dan
sebagainya.
Terma-tema ini bisa ditulis kapan saja. Tentu
saja harus mengikuti perkembangan zaman. Apalagi kalau menulis tentang How To,
perlu sekali menyesuaikan dengan keadaan sekarang.
Pertanyaan
14
Assalamualaikum Pak. Salam kenal dari Karimun
Pak Akbar .
Pertanyaan saya.
1. Seandainya naskah yang sudah kita kirim ke
penerbit tidak diterima apakah naskah itu dikembalikan?
2. Biasanya apa yang membuat naskah kita tidak
di terima oleh penerbit?
Rosmalinda, Karimun, Kepri.
1. Ada yang dikembalikan, ada yang tidak.
Tetapi semuanya akan diberitahu baik lewat email ataupun telepon.
Kalau naskah ditolak, diperbaiki saja. Lalu
kirimkan ke penerbit yang sama atau ke penerbit lain. Ada satu naskah saya
ditolak, saya perbaiki, lalu saya kirim ke penerbit lain, alhamdulillah
diterima.
2. Pertimbangan utama, biasanya penerbit
melihat tidak cukup segmen pembelinya. Artinya secara bisnis tidak
menguntungkan.
Atau, pembacanya ada, tetapi naskah kita
dirasa tidak cukup menarik pembaca untuk membeli.
Pertimbangan penerbit yang paling utama adalah
bisnis; bukunya laku atau tidak.
Pertanyaan
15
Kalau kita ingin membuat buku kumpulan cerpen
anak, apakah temanya harus satu atau
boleh beda (yang penting cerpen anak gitu) dan apakah harus buat outline dulu? Siti
F R Simamora, Tanjungbalai, Sumut.
Jawaban
15
Kalau cerpen, temanya tidak harus satu. Boleh
kumpulan cerpen. Tetap harus buat outline biar cerpennya bisa bervariasi. Tidak
monoton hanya satu cerita.Outline juga penting buat jadwal dan target.
Pertanyaan
16
Perkenalkan pak, saya noralia dari Semarang.
1. Jujur pak, saya paling lemah jika membuat
tulisan fiksi, padahal sangat suka membaca novel, komik, dan sejenisnya. Tetapi
jika diminta menulis tulisan fiksi,,mesti bahasanya dan alurnya amburadul.
Malah cenderung pasaran ceritanya. Adakah kiat khusus jika ingin menulis
tulisan fiksi yang bagus pak?
2. Saya lebih prefer menulis jika non fiksi.
Saya suka dengan teman2 keilmuan, pendidikan, sains,,mungkin karena basic
keilmuan saya adalah alumni MIPA. Dan Alhamdulillah selama mahasiswa ada
beberapa karya tulis saya yang mendapat penghargaan dan dibiayai Dikti.
Pertanyaan saya dari kumpulan karya tulis saya
ini,apakah bisa dibukukan pak? Jika bisa, apakah hasil riset nya juga perlu
ditampilkan juga?ataukah hanya sekedar pemaparan teori saja.
Terima kasih
Jawaban
16
Menulis itu;
1. Yang paling dikuasai
2. Yang paling disenangi
Jadi, menulis itu bagian dari sesuatu yang
membahagiakan. Jangan dibuat stress.
Sebenarnya tidak masalah mau menulis fiksi
atau non fiksi. Yang penting kita senang menulisnya.
Kalau buku Non Fiksi, ada buku-buku yang
sifatnya referensi. Ini akan bagus kalau disertakan penelitiaannya dan
sumber-sumber ilmiahnya secara lengkap.
Kalau buku yang bersifat umum, hasil
penelitian dan hal-hal yang bersifat jurnal ilmiah perlu dibahasakan ulang
dengan bahasa yang populer.
Kumpulan karya tulis bisa dibukukan dengan
berbagai penyesuaian. Buat outline terlebih dahulu, lalu petakan mana karya
tulis lama yang bisa masuk outline ini dan mana yang tidak bisa masuk. Kalau
tidak bisa masuk, jangan dipaksakan.
Pertanyaan
17
Mau nanya Pak Akbar, berapa kata judul yg baik
apa ada pembatasan
Jawaban
17
Judul buku biasanya 3 kata. Kalau kata-katanya
lebih banyak, dijadikan sub judul.
Buku saya; UKTUB: Panduan Menulis Buku dalam
180 Hari.
Pertanyaan
18
Saya pernah mengirim naskah tapi judulnya
diganti total oleh penerbit katanya biar lebih menjual.. bagaimana menyikapi
nya pak. Ridwan Nurhadi
Jawaban
18
Tugas editor memang seperti itu. Kalau ada
yang kurang menarik, diganti. Beberapa judul saya disesuaikan oleh penerbit.
Kita ikuti saja. Bahkan beberapa judul artikel ada yang minta dibuang, diubah,
atau ditambahkan, kita ikuti saja.
Pertanyaan
19
Pak Akbar
Jurus jitu untuk ibu2 yg berkarir dan memiliki
kewajibn sbg IRT untuk melawan rasa malas dalam menulis di era 4.0 ini apa ya? Anis JATIM
Jawaban
19
Era 4.0 menuntut disiplin diri yang tinggi.
Mohon ibu buat jadwal setiap hari: kapan
urusan rumah tangga, urusan suami, urusan anak-anak, dan kapan untuk menulis.
Dijadwalkan 30-60 menit SETIAP HARI. Saya
yakin pasti bisa menjadi penulis handal. Mohon dicoba ya Ibu.
Pertanyaan
20
Assalamualaikum, perkenalkan saya nurrifda
dari karimun kepri. Pertanyaan saya:
Jika penerbit tidak menerima naskah kita
karena kurang lengkap, dan selanjutnya kekurangannya dilengkapi. Apakah boleh
mengirimkan naskah yang sudah lengkap kepenerbit yang sama atau harus cari
penerbit lain?
Jawaban
20
Pilihan ada pada kita, boleh mengirim ke
penerbit yang sama atau dikirim ke penerbit lain. Kalau saya dulu bertekad,
apapun yang terjadi, walaupun ditolak berkali-kali, saya akan terbitkan di
Gramedia. Alhamdulillah diterima. Yang tidak boleh adalah mengirim satu naskah
yang sama ke beberapa penerbit dalam satu waktu. Tunggu dulu apakah diterima
atau ditolak, baru dikirim ke penerbit lain.
Pertanyaan
21
Aslmkm...mhn pencerahannya..apakah kita harus
fokus pada satu TEMA atau blh berubah..misal tema kita fokus saja ttg
motivasi..pendidikan...sosial dsb..tks
Jawaban
21
Kalau saya, fokus pada satu tema biar
"personal branding" kita menjadi kuat. Kita tidak bisa menjadi semua
orang soalnya. Jadi orang ahli secara mendalam dalam satu bidang itu jauh lebih
baik.
Pertanyaan
22
Assalamuallaikum pak, bagaimanakah kiat-kiat
menghilangkan rasa malas saat kita ingin menulis. Trima kasih
Jawaban
22
1. Buat target
2. Buat jadwal harian jam berapa menulis
3. Jangan menunda
4. Paksakan
Pertanyaan
23
Kalo penerbit menolak itu biasa nya di kata
kan gak kelemahan tulisan kita?? Atau
mkn lebih ke request komersial gitu ya?? Tak akan bisa menjadi idealisme
sendiri kalo begitu ya.. harus ikut aturan main.. atau ikit arus para konsumen
kalo begitu ya. Pertamyaan nya .. jika inhin menulis idealisme tentang sesuatu. Yg menurut umum ini salah.
Misalnya.... tapi ingin di terima di terbitkan gimana tah?bisa gak ya?
Jawaban
23
Kalau mau menulis sesuai idealisme, cari
penerbit yang memang juga idealis. Menerbitkan memang untuk menyebarkan
gagasan. Namun demikian, biasanya bukan penerbit besar. Kalau penerbit besar,
memang harus kompromi dengan keinginan pasar. Atau, diterbitkan sendiri.
Pertanyaan
24
Assalamualaikum, saya unih dari subang, pa
Akbar sudah menulis sejak SMA dan buku pertamanya tahun 2008 kalau ga salah,
waktu bapa masih SMA belajar menulisnya sama siapa apakah ada gurunya kalau
boleh tahu siapa gurunya? atau karena kerja keras sendiri cari sendiri dan
usaha sendiri. Ide ide muncul dari membaca atau dari mana bisa menjadi penulis
yang hebat. Maaf jika pertanyaannya kurang berkenan
Jawaban
24
Menulis itu memang butuh mentor. Dari dulu,
saya punya mentor menulis. Guru saya. Di pesantren. Selalu menyemangati saya
untuk menulis. Dulu, menulisnya di majalah dinding dan majalah siswa. Pas mau
buat buku, ada beberapa mentor saya untuk menulis buku. Silakan cari mentornya.
Menulis dan membaca adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Harus banyak
membaca kalau ingin tulisannya bagus. Dengan banyak membaca, kita bisa lebih
banyak perbendaharaan kata.
Bapak ibu jadilah mentor untuk anak-anaknya
ya.
Pertanyaan
25
Mohon maaf. Saya Wiwin dari Subang. Jika
naskah kita pernah diterbitkan di majalah online bolehkah kita kirim ke media
cetak? Terima kasih.
Jawaban
25
Kalau artikel, hanya boleh dikirim ke satu
media, baik online maupun offline. Majalah online-nya apa? Kecuali kalau di
Blog sepeti Kompasiana, boleh dikirim ke media massa yang lain. Beberapa tulisan
saya di Kompasiana diminta oleh media
untuk diterbitkan.
Sebagai penutup, Saran beliau adalah segera
diaksi
Keren
ReplyDeleteJoss
ReplyDeleteLengkap sekali...
ReplyDelete.joss
Bagus
ReplyDeleteKunjungi balik blog saya
Terima kasih, I will
DeleteYesss semangattt
ReplyDeleteThank you mba,..
DeleteYth Bapak dan Ibu Peserta belajar Menulis, Mohon tuliskan alamat link blog anda ke bagian komentar tulisan ini, https://membangunpersonalbranding.blogspot.com/2020/04/inilah-proses-menulis-dan-menerbitkan.html
ReplyDeleteSaya sudah ya Om jay
Deletekeren mom , lengkap dan jelas...
ReplyDeleteThank you, Let's start writing everyday
Deletekeren mam, kita bisa belajar menulis dari beliau ya mam
ReplyDeleteIt is true,. I learnt from the experts and I share to my students
Deleteayo mam, terus memberi motivasi kepada kita
ReplyDeleteIya mba, jangan patah semangat untuk mba Silvi juga ya
DeleteGreat mom...👍👍👍
ReplyDeleteThanks for reading
DeleteNeed more comment, hahhaa.. your article is good too. Good job ..
ReplyDeleteLanjutkan
ReplyDeleteSiap, dilaksanakan
Delete