Resume pelajaran bapak Munif Chotib,
Jumat, 3 April 2020
By Nani
Bapak Munif Chotib adalah penulis buku best seller
diantaranya : 'Sekolahnya Manusia , 'Gurunya Manusia', orangtuanya manusia dan
masih banyak lagi. Beliau adalah pembicara nasional yang sangat berpengalaman.
Beliau menjelaskan tentang momen spesial yang pasti dialamai oleh para guru
dan siswanya dalam videonya yang berdurasi 13 menit.
Makna momen spesial adalah kejadian
khusus yang terjadi dalam proses pembelajaran antara guru dan siswa baik di
dalam maupun diluar kelas. Momen spesial ini mempunyai potensi untuk masuk
kepada memori jangka panjang yang tak terlupakan seumur hidup, bisa meliputi
banyak hal. Dalam contoh ini disebutkan perubahan besar yang meliputi :
1. Perubahan motivasi (semula tidak berminat menjadi berminat atau
sebaliknya)
2. Perubahan kemampuan (semula tidak mampu menjadi mampu atau sebaliknya)
3. Perubahan sikap (semula tidak rajin menjadi rajin atau sebaliknya).
Sebagai guru kita harus peka di dalam mengajar. Pada saat proses
pembelajaran, terdapat tiga tahapan : pendahuluan, bagian Inti dan
penutup. Setiap tahapan proses belajar mempunyai peluang terjadinya momen
spesial. Minimal dapat satu momen spesial , maka dapat dijadikan bahan tulisan.
Alasan mengapa momen spesial harus ditulis, yaitu:
1.
Pembaca akan mengingatnya seumur hidup
karena momen spesial itu masuk memori jangka panjang
2.
Potensi menjadi tulisan yang dibaca,
dikenang, dibagi, dan tdicari.
3.
Mudah ditulis dengan artikel bebas,
tidak ketat aturan artikel ilmiah.
Dalam penjelasan berikutnya, mengapa momen spesial masuk kedalam
memori jangka panjang (long term memory). Terdapat 5 pintu pembuka. Satu
saja pintu terbuka, akan masuk memori jangka
panjang. 5 pintu pembuka tersebut :
1. First
Experience/ Pengalaman pertama, apapun pengalaman
pertama para siswanya akan masuk memori jangka panjang.
2. Relevance , kejadian-kejadian, baik yang berhubungan antara
topic materi dengan kondisi siswa atau satu kelas.
3. Pengulangan Pelajaran (rehearsal)
4. Emotional, yaitu Perasaan yang diaduk-aduk atau hal yang terkait dengan emosi
pada saat belajar seperti rasa bahagia, takut, benci, suka, panik, dsb.
5. Survival, yaitu bagaimana mengajar yang mengandung unsur untuk
bertahan untuk hidup, untuk keselamatan hidup, bagaimana menangani masalah tsb
atau kejadian yang tidak normal, bagaimana untuk survival.
Jika tidak ada salah satu dari kelima hal tersebut, pada saat kita
mengajar, maka sia-sialah kita mengajar.
Tahapan menulis momen spesial sbb:
1.
Mencatat atau merekam momen spesial pada
saat terjadi, jangan ditunda. cat at phrasenya jika tidak sempat
2.
Elaborasi, yaitu mencari data pendukung
terhadap momen spesial . Data fakta, bertanya, tambahkan imajinasi kita.
3.
Menulis dalam bentuk artikel bebas.
Narasumber memberikan contoh pengalaman mengajar di suatu kelas yang
disebut kelas neraka. Selesai mengajar beliau langsung menulis dan di share.
Beberapa petanyaan dan
bendapat yang disampaikan peserta diantaranya:
Peserta tertarik sekali
dengan teknik pembelajaran untuk mengembalikan marwah seorang guru dihadapan
para siswanya. Salah seorang wali kelas di sekolah peserta mengeluh karena
sikap dari anak-anak dikelasnya bisa dikatakan nakal bahkan tidak mau belajar
dengan guru tersebut. Hanya sebagian dari siswa yang mau belajar, yaitu siswa
perempuan saja yang masih mau belajar dengan baik, siswa yang laki-lakinya
belajar semaunya saja, di waktu jam belajar mereka keluar masuk kelas dengan seenaknya. Singkat kata hubungan emosional guru dengan siswa tidak terjalin
baik. Siswa tidak semangat belajar bahkan tidak mau belajar dengan alasan tidak
suka sama perangai dan sikap gurunya, yang kata anak-anak guru tersebut
galak.
Yang menjadi pertanyaan, bagaimana sikap peserta sebagai kepala sekolah
untuk bisa mengembalikan situasi dan hubungan siswa dengan gurunya agar
terjalin dengan baik sehingga siswa mau belajar dengan guru tersebut, serta
bisa mengubah mind set siswa yang sudah tertanam terhadap guru
tersebut sebagai guru galak? Teknik apa yang tepat untuk menghadapi
situasi tersebut.
Tentang metode yang pas untuk kelas heterogen kemampuan, inteligensi dan
keadaan orang tua (ceramah, diskusi atau menggunakan slide)
Peserta sering kehilangan ide untuk menulis, memiliki kesulitan dalam
memulai menulis (kalimat pembuka) dan khawatir tulisan tidak berkualitas karena
ekspektasi yang terlalu tinggi
Secara umum narasumber memberikan saran bahwa untuk membangun relasi dengan
siswa sebagai pengajar harus memainkan 3 peran yaitu menjadi guru, orangtua dan
sahabat. Sedangkan dalam proses belajar pada awal dan penutupan mengajar harus
menarik.
Siswa pendiam perlu diberi peran meskipun hal-hal yg kecil. Peran adalah
perhatian.
Jika kita mengetahui siswa berasal dari keluarga broken home,
rata-rata memang suka meremehkan. Penyebabnya adalah dia merasa bahwa cobaan
hidup yg dialami lebih berat dari teman2 atau bahkan gurunya. Caranya adalah
peran kita menjadi ORANGTUANYA. Alatnya adalah nasihat2 yang mendalam setiap
ada kasus yg disebabkan oleh sifat meremehkan tadi. Jangan berperan jadi guru,
atau sahabat, tapi berperanlah menjadi orangtua. Dia sebenarnya ingin
diperhatikan oleh orang yg dianggap sebagai orangtuanya. Mulailah dengan
menarik hikmah dari falsafah beladiri yg dia kuasai.
Momen negatif biasanya lebih banyak memunculkan pembelajaran
buat kita. Masih ingat ada kata-kata orang bijak: JANGAN TAKUT SALAH, SEBAB
ITULAH JALAN UNTUK MENDAPATKAN KEBENARAN. Bahkan momen negatif lebih memberi
muatan emosional yg lebih kuat. ketika ingin menulis yang perlu diingat adalah
' kejadian dan nama gunakan inisial saja.'
Dalam beberapa kasus, tidak perlu terlalu dipikirkan
sikap guru yg tidak mau berubah. Teruslah kita tetap kreatif, jalan saja terus.
Nanti hasilnya adalah informasi dari pihak ketiga, yaitu siswa kita. Jika ada
siswa yg suka dengan cara ngajar kita. Mereka tertarik dan merindukan kita, itu
saja cukup buat kita utk modal bahwa kita sudah on the right track.
Untuk memunculkan perasaan peka terhadap momen
spesial memang perlu latihan. Coba setelah mengajar bertanyalah kepada diri
kita sediri.
1. Apakah ada siswa yg tidak mempehatikan penjelasan kita.
Coba lanjutkan dg pertanyaan kenapa?
2. Apakah ada siswa yang membantah kita? kenapa? Jadi cara
menumbukan spesial momen dengan memperhatikan negatif karakter yg terjadi di
kelas. Percayalah kita lebih mudah mengamati karakter negatif daripada karakter
positi siswa2 kita.
Buku-buku Bapak Munim Chatib
mati kita ciptakan momen terindah dalam kelas kita dan segera dituliskannya menjadi buku yg bermutu,https://membangunpersonalbranding.blogspot.com/2020/04/indahnya-wajah-kota-kupang.html
ReplyDeleteSiap bapak, mohon bimbingannya selalu
Deletebagus bu, semangat terus ya
ReplyDeleteThank you bu Nur,..
DeleteMantap bu,semoga berlanjut..
ReplyDeleteSiap,.. Amiin
DeleteThat's Very good and success for you mam
ReplyDeleteYou too mba Ninik
DeleteKerenn
ReplyDeleteThank you for reading, sukses buat bapak dan keluarga
Delete