Monday, July 4, 2022

ATASAN YANG TIDAK BERSAHABAT

 ATASAN YANG TIDAK BERSAHABAT



Wah tidak enak jika kita mendapatkan atasan yang tidak bersahabat. Apapun yang akan kita lakukan tidak akan pernah di terima. Melakukan hal yang benar tidak akan mendapat pujian dan melakukan hal salah akan dihujat habis-habisan. Atasan semacam ini selalu berprinsip hanya dia yang benar dan orang lain tidak ada yang benar. Atasan ini biasanya ada pada seorang wanita single (namun tidak semua ya).  Saya dapat mengatakan hal ini karena saya pernah memiliki pengalaman mendapatkan atasan semacam ini.

Awalnya saya bangga memiliki atasan wanita yang pandai dan memiliki kepercayaan diri ketika berada di depan umum atau menangani suatu hal. Dia selalu tampil di depan untuk menyuarakan idenya. Namun ketika berjalan beberapa hari bekerja bersamanya saya mulai merasakan sesuatu yang tidak benar menurut saya. Karena setiap kali terdapat percakapan dengan beberapa orang, dia selalu mendominasi percakapaan, bahkan tidak ada kesempatan sedikitpun untuk orang lain mengungkapkan pendapatnya. Ketika seseorang hendak berkata seperti, “Maaf menurut saya .. “ Dia langsung memotongnya, “Itu dibahasa nanti saja.” Padahal orang tersebut belum menyatakan kalimat yang lengkap. Pada akhirnya orang tersebut diam dan pergi tanpa permisi.

Jika saya mendapati keadaan yang demikian, yaitu salah satu dari orang yang kita ajak bicara meninggalkan tempat tanpa pamit, maka saya akan mengevaluasi pasti ada yang salah dengan saya.  Namun kondisi tersebut tidak disadari oleh atasan wanita saya tersebut. Tidak berapa lama orang yang lainnya mulai menguap berkali-kali, namun masih mengangguk-angguk berusaha untuk mendengarkan. Lagi-lagi atasan wanita saya itu tidak perduli dan masih terus berbicara tanpa titik koma. Akhirnya dengan sedikit sopan orang tersebut pamit meninggalkan tempat karena akan rapat. Tinggallah saya dan dua anak buah saya. Pikiran saya sebenarnya sudah mengembara kemana-mana karena topik yang dibahas menjadi kurang menarik dan ada satu pekerjaan yang belum saya selesaikan. Sementara waktu berjalan sangat cepat.

Saya bersyukur ketika tiba-tiba ada telpon berdering untuk atasan saya. Otomatis pembicaraan selesai. Kembali dengan suara lantang dia berbicara di telpon dan terkesan memaki-maki orang yang menelpon. Saya kembali ke meja kerja saya dan mulailah meneruskan pekerjaan yang tertunda. Saya tidak memperdulikan lagi apa yang sedang dia bicarakan dengan penelpon. Ketika telpon selesai, atasan saya keluar ruangan tanpa kata sepatahpun.

Saya berusaha sabar dan mengevaluasi apa sebenarnya yang terjadi padanya.  Kejadian yang tidak nyaman itu terjadi tidak hanya sekali namun berkali-kali. Suatu hari saya memperhatikan atasan wanita saya sedang menghardik tukang foto karena dia tidak mengarahkan tamu untuk berfoto di luar namun di dalam ruangan. Wajah tukang foto itu tampak merah padam menahan marah namun diam, karena pangkatnya rendah dia tidak berani mengatakan alasannya.  Padahal untuk mengatur pose dan lokasi untuk berfoto bukan menjadi tanggungjawab atasan wanita saya namun bagian lain. Dan tukang foto tersebut bukan anak buahnya langsung.

Hampir setiap orang membicarakan tentang atasan wanita saya itu. Dan bahkan orang-orang yang bertemu dengannya berusaha menghindar.  Saya sebenarnya kasihan karena jika saya perhatikan ketika dia berjalan dari gedung yang satu ke gedung lain tidak ada yang menemani dan seperti ada yang dipikirkan. Namun seringkali dia tidak menghargai keberadaan saya ketika kantor kami menerima tamu asing untuk rapat.  Padahal saya hanya ingin membantu agar rapat dapat berjalan dengan lancar dan memberikan impresi yang bagus terhadap kantor saya. Saat itu bos di atas atasan saya meminta saya untuk duduk disebelahnya namun atasan wanita saya menyuruh saya keluar ruang rapat sambil menunjuk-nunjuk.

Aduh, serasa malu dan tersinggung saya dibuatnya.  Saya langsung meninggalkan ruang rapat dan saya tidak perduli lagi apa yang terjadi disana.  Saya benar-benar tidak mengerti tentang pola pikirnya yang susah untuk diikuti.  Rasa kagum saya terhadapnya sirna begitu saja. Saya merasa tidak ada nilai plus dengan karakternya. Mungkin karena sikap otoriternya menjauhkan dia dari jodohnya. Saya berusaha positve thinking dan tetap mendoakan semoga Allah SWT memberikan hidayah kepadanya menjadi atasan yang disayang anak buahnya dan bukan ditakuti.

Sayapun mulai lebih berhati-hati menghadapinya. Jika saya merasa kesal saya lebih baik diam dan menghindar. Ketika dia marah di whatsApp group, saya tidak memberikan komen sama sekali kecuali jika dia bertanya. Jika jawaban saya masih dianggap tidak memuaskan dia, saya tidak akan menjawab lagi hingga beberapa jam kemudian. Saya ingin memberikan ruang untuk dia lebih merenung dan berfikir. Sayapun juga berusaha menganalisa kesalahan apa yang telah saya perbuat ketika saya menjawab pertanyaannya.  Kemudian saya menenangkan diri karena saya tidak ingin berkonfrontasi denganya.

Jika kejadian itu sudah berlalu saya mulai melaporkan kegiatan-kegiatan yang telah saya lakukan dan saya tidak perduli lagi apa pendapat dia tentang kegiatan yang sudah saya laporkan.  Jika ada komplin tentang pekerjaan saya dan komplin tersebut  masih masuk akal, tentunya akan saya perbaiki. Jika diluar kemampuan saya, saya cukup bilang maaf dan siap salah. Apapun yang akan atasan saya katakan, cukup ditelan saja. Karena apapun yang saya ucapkan pasti akan berkenan dihatinya.  

Maka untuk menyikapi hal ini saya cukup bersabar dan berdoa. Doa terbesar semoga dia segera dipertemukan jodohnya dan semoga tidak menjadi atasan saya lagi (wah sadis ya).

Dengan belajar dari apa yang telah saya alami, saya berharap semoga saya bukan seseorang atasan yang bertipe seperti dia. Karena bawahan saya haruslah merasa nyaman dan aman agar mereka dapat bekerja maksimal tanpa tekanan. Saya menginginkan suasana kerja yang hangat, penuh dengan kekeluargaan.  Namun semua itu tidak akan tercipta hanya niat dari seseorang di dalam team kerja. Niat itu harus dimiliki oleh anggota lainnya di dalam team tersebut.

 

Jonggol, 4 Juli 2022

NANI KUSMIYATI

#lombamenulisblogpgri

#tantanganmenulissetiaphari

#Day 25

No comments:

Post a Comment

NYANYIAN ALAM

  pexels-alex-azabache-3214944 NYANYIAN ALAM   Deburan ombak Desiran angin Gemerisik daun kering Berpadu indah menenangkan hati ...