KEJARLAH MIMPIMU
Setiap orang memiliki mimpi.
Mimpi untuk menjadi bahagia, menjadi kaya, menjadi Doktor, pebisnis sukses atau
mimpi-mimpi lain. Kita bebas bermimpi karena bermimpi itu gratis. Mimpilah
setinggi-tingginya apa yang engkau mau. Tidak perlu memikirkan akan pendapat orang, karena mimpi
baikmu itu milikmu sendiri. Mimpimu tidak harus diucapkan tapi simpanlah di
dalam hati dan pikiranmu. Mimpi itu akan aman jika engkau tidak katakan kepada
orang lain. Hal ini untuk menghindari kecemburuan sosial. Namun jika engkau merasa
yakin bahwa mengatakan kepada orang lain adalah cara yang terbaik untuk
mewujudkan mimpimu maka boleh-boleh saja.
Saya banyak sekali bermimpi
sebelum saya menjadi seperti saat ini. Menjadi KOWAL (Korps TNI AL), menjadi
perwira, menjadi seorang ibu, menjadi seorang guru dan penulis. Semua itu
adalah mimpi-mimpi saya dan sudah terwujud. Ketika saya menjadi pramugari haji
dan dapat berangkat ke Saudi Arabia untuk menunaikan ibadah haji, saya juga
bermimpi. Demikian juga ketika saya dinas ke Lebanon selama satu tahun dan
mengunjungi tempat-tempat bersejarah, kursus di negeri paman Sam, di negeri
Kangguru dan beberapa negara lainnya, itu juga melalui mimpi.
Mimpi itu tidak datang
begitu saja namun melalui usaha dan doa, walau sebenarnya saya bukanlah tipe
yang ambisius untuk mendapatkannya. Mimpi saya itu terwujud karena dukungan
dari keluarga terdekat saya, orang tua, kakak, suami dan putra saya juga sahabat-sahabat
saya. Seperti halnya mimpi menjadi penulis saat ini. Berkat dukungan dari sahabat-sahabat literasi,
group menulis, guru blogger om Jay, pendiri YPTD ayah Thamrin Dahlan, ibu
Kanjeng, bapak Ajinatha, mba Atik, Pak D Susanto dan para narasumber menulis,
akhirnya mimpi saya terealisasi.
Tapi mimpi-mimpi itu tidak turun begitu saja dari langit namun
perlu dipersiapkan. Ketika ada kesempatan, jangan ditunda, langsung ambil. Saya
biasanya baru terucap di dalam hati, Alhamdulillah Tuhan YME tiba-tiba
mewujudkannya dengan memberikan kesempatan kepada saya melalui tawaran dari
kantor dan diluar kantor. Saat itu menjadi langkah saya untuk mempersiapkannya,
hingga saya bisa lulus test dan diterima untuk mengikuti kegiatan yang saya
impikan.
Dalam keseharian, saya berusaha
beraktivitas seperti biasa namun kepada hal-hal yang yang lebih bermanfaat
dengan mengukur kemampuan kesehatan saya. Ada kalanya saya perlu istirahat
untuk memanjakan diri, ada kalanya saya harus bersosialisasi dengan sahabat-sahabat.
Jika tidak dapat bertemu langsung dengan sahabat-sahabat, saya dapat
berkomunikasi melalui video call atau
whatsApp. Ketika berinteraksi itulah
biasanya kesempatan atau tawaran datang. Jika saya tertarik saya langsung
berkordinasi dengan kantor dan berdiskusi dengan keluarga. Walau saya bisa
langsung memutuskan sendiri, namun saya perlu memikirkan orang terdekat saya
jika saya mengambil kesempatan itu, karena keberhasilan mimpi saya akan
mempengaruhi kehidupan saya dan keluarga.
Ada kalanya saya dihadapkan
kepada dua pilihan yang sama-sama penting. Saya biasanya berdoa memohon
petunjuk kepada Allah SWT setiap saat dan tidak mesti selesai sholat. Saya juga
meminta pendapat suami dan putra saya. Jika mereka memberikan pilihan yang
tepat bagi saya maka saya akan laksanakan. Namun demikian pilihan itu harus
memberikan kenyamanan di hati saya, karena sayalah yang akan melaksanakan bukan
suami dan putra saya.
Nah, mulai saat ini jika
kamu belum sempat bermimpi, maka segeralah bermimpilah, kemudian kejarlah
dengan semangat yang kamu miliki agar mimpi itu dapat terwujud, seperti quote dibawah ini:
“All
our dreams can come true, if we have the courage to pursue them.” – Wall Disney-.
Jonggol, 6 Juli 2022
NANI KUSMIYATI
#lombamenulisblogpgri
#tantanganmenulissetiaphari
#Day 27
Berawal dari mimpi. Beranilah bermimpi dan kejarlah mimpimu itu. Alhamdulilah dukungan dari keluarga dan sahabat begitu sangat berharga. Semoga mimpi-mimpi yang belum terwujud segera terwujud tahun ini. Aamiin
ReplyDelete