CURAHAN HATI DI TAHUN 2020
Tahun 2020 hampir berlalu. Banyak goresan tertoreh dalam perjalanan hidupku baik itu suka maupun duka. Sedih dan bahagia silih berganti tanpa aku sadari seiring berjalannya waktu. Kegiatan ditempat kerja dapat terselesaikan sesuai dengan rencana walau sedikit menguras pikiran. Pandemi yang datang secara tiba-tiba masih enggan meninggalkan kehidupan yang semakin rumit.
Banyak kesedihan ditinggalkan karena pandemi covid-19. Tidak
sedikit rekan, sahabat dan orang-orang tercinta harus pergi untuk selamanya.
Mayoritas mereka meninggal karena covid. Itu yang banyak diberitakan di sosial
media maupun televisi. Fakta dilapangan hanya mereka yang tahu yang pernah
mengalami covid kemudian sembuh.
Masyarakat menjadi resah dan enggan pergi ke rumah sakit
karena mereka takut untuk di diagnosa positive covid. Pada akhirnya mereka
berusaha mengobati sendiri atau dirawat di rumah. Mereka mengetahui sebenarnya
sebagian dari mereka sudah memiliki penyakit bawaan seperti diabetes atau
paru-paru. Beberapa terkena demam berdarah karena gigitan nyamuk Aedes Aegypti
pembawa virus dengue atau tipes karena kelelahan bekerja.
Ketika mereka mengalami penyakit tersebut mereka berusaha
untuk mengobati sendiri yang pada akhirnya berakibat fatal karena tidak
ditangani oleh tenaga medis atau karena peralatan medis di rumah terbatas. Hal
ini disebabkan opini negatif yang terbentuk dimasyarakat tentang keberadaan
rumah sakit.
Disisi lain beberapa orang tidak memperdulikan lagi
tentang pandemi covid karena mereka merasa jenuh jika tinggal di rumah dalam
jangka waktu yang lama dan menyebabkan perekonomian rumah tangga mereka turun. Pedagang-pedagang
mulai berjualan untuk menghidupi keluarga mereka. Para pelanggan terutama
ibu-ibu terpaksa berbelanja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Maka
kerumunan tidak dapat dihindari. Kalau demikian siapa yang perlu disalahkan
karena bagai rantai yang tak berujung.
Demikian juga dengan aku. Gerakku sangat terbatas. Aku
tidak dapat bertemu dengan keluargaku yang di Jawa Tengah dan Jawa Timur walau
masih satu pulau. Aku juga tidak bisa bertemu dengan murid-muridku secara
langsung. Belajar mengajar secara virtual. Aku tidak terlalu yakin dengan
perkembangan mereka. Daftar hadir online mungkin hanya sekeda hadir karena
mereka masih dapat tugas dari kantor mereka masing-masing.
Jika harus aku berterima kasih kepada tahun 2020 rasanya
sedikit berat. Bukan berarti aku tidak bersyukur dengan anugerah yang diberikan
oleh Yang Maha Kuasa namun terlalu banyak kesedihan yang aku terima. Suami
tercinta jatuh sakit. Sudah sebulan aku menghabiskan waktuku di rumah sakit.
Aku dan putraku satu-satunya yang menemani suami di rumah sakit. Keluargaku
tidak ada yang di Jakarta dan kebetulan mereka juga terkena musibah.
Deadline disertasi sudah hampir tiba. Putraku juga sedang
menyelesaikan skripsinya. Rasa-rasanya sulit untuk membagi waktu. Kehidupan
harus tetap berjalan bagaimanapun terseok-seoknya untuk melangkah. Untuk
menjadi sehat saat ini begitu mahal. Obat-obatan, vitamin, dan minuman herbal
menjadi kebutuhan pokok. Menjadi panik ketika mulai bersin-bersin dan batuk.
Padahal sebelum pandemi covid tiba, hal itu sudah menjadi biasa. Flue hampir
satu bulan cukup dengan obat-obatan yang dapat dibeli bebas di apotik atau
bahkan tidak diobati hanya dipakai olahraga dan beristirahat.
Sisi positif lain di tahun 2020, aku mulai mengenal dunia
literasi. Berbagi pengalaman melalui tulisan kemudian di share ke group
literasi atau teman-teman yang menyukai literasi. Aku juga mulai mengenal blog
dan wordpress. Belajar dari para pakar yang menjadi narasumber di pelajaran
literasi gratis. Bersyukur mendapatkan teman dari berbagai kalangan, terutama
guru-guru PGRI. Mereka rata-rata sudah menjadi penulis untuk modul
murid-muridnya ataupun menekuni dunia cerpen dan puisi.
Akupun menjadi tertarik untuk mengikuti bimbingan,
membuat resume di blog setelah bimbingan dan kemudian dishare di group untuk
mendapat masukan tentang apa yang aku tulis. Group literasi yang aku ikuti
terbentuk sejak Maret 2020. Resume pelajaran sudah lumayan banyak namun belum sempat
aku buat untuk menjadi satu buku. Tawaran menulis cerpen, puisi dan pentigraf
dari teman-teman di group literasi mulai aku ambil. Demikian juga proyek
menulis bareng bersama Omera, Nubela, dan Karya Besama mulai aku ikuti.
Beberapa artikel aku kirimkan ke group literasi dengan berbagai nama tergantung
topik yang ditawarkan hingga menjadi buku karya bersama yang biasa kita sebut
Buku Antologi.
Saat ini aku sudah memiliki buku antologi juga bebeberapa
yang masih berupa naskah diantaranya, ”Rona Korona Duka
dan Ria”, “Moment Spesial Sang Guru”, “The Meaningful True Stories“, “Kobaran
Semangat Ngeblog”, Surat Untuk Ibu”, “Oktober Bermakna Jilid 1”, “Oktober Bermakna Jilid 2”, “Semesta
Merestui,”“Kulminasi”, “Simpang Maya 1”, “Kisah Inspiratif Sang Guru”, “All
About Teachers”, “Di Celah Senja”, Menulis Membangun Masa Depan”, “I’m jealous
of the Rain”, “Sepanjang Tapak Kaki.”, “Pahlawan hidupku.”, “Kota Kenangan”, “
Monolog Cinta, Desember 2020 Bercerita”,
“Desember Kabar untuk Ayah,” dan “Thank You 2020,”.
Aku tidak percaya dapat menulis beberapa cerpen dan kisah
true story tentang diriku dan
perjalanan karirku. Menulis untuk menuangkan ide secara bebas terasa lebih
menyenangkan karena tidak ada tekanan dan mengalir begitu saja walau mood banyak mempengaruhi. Setiap
kejadian dapat kutuangkan dalam tulisan. Hal ini membuatku lebih lega dapat
mengekspresikan beban yang ada di hatiku. Pada saat sedih aku bisa menuliskan
dalam bentuk puisi karena lebih singkat. Jika ingin mengekspresikan ide aku
lebih suka menulis artikel bisa berupa fiksi atau non fiksi.
Beberapa perjalanan di tahun 2020 dapat aku nikmati
tatkala aku berdinas di Makasar dan Pontianak untuk memberikan sosialisasi tentang
program bea siswa dinas melalui LPDP (Lembaga Pengelola Pendidikan).
Aku dapat mengenang kembali saat aku ditugaskan sebagai flight attendance Garuda pada kegiatan
pemberangkatan dan kepulangan bapak dan ibu haji dari Makasar. Berinteraksi
dengan pilot dari Perancis sehingga dapat mempelajari budaya Perancis. Bekerja
bersama dengan para istri pilot Garuda yang kebetulan menjadi flight attendace juga. Dapat
melaksanakan ibadah haji dengan biaya murah.
Pada saat di Pontianak aku dapat bertemu ketiga keponakanku
yang telah menjadi yatim piatu. Mereka yang kompak membuatku merasa nyaman. Shopping,
makan malam dan berbincang tentang tempat rekreasi di Pontianak juga makanan
khasnya membuat wawasanku bertambah. Aku rasa hal ini adalah sisi positif dai
tahun 2020.
Dibidang pekerjaan aku masih dapat memberikan bimbingan
bahasa Inggris para perwira yang akan
mengikuti Sesko Angkatan maupun Sesko luar negeri. Rasa senang tatkala mereka
berhasi dalam test sehingga mereka dapat mengikuti sekolah pengembangan umum
tersebut. Beberapa perwira berhasil untuk mengikuti pendidikan di luar negeri
di enam belas negara seperti Amerika, Australia, Singapore, Malaysia, Singapore
dan negara Asia lainnya. Rasa bangga dihati ketika mereka menjadi sepuluh besar
atau terbaik.
Harapanku saat ini, dengan berakhirnya tahun 2020, aku
ingin suamiku segera pulih seperti sedia kala. Putraku dan aku sehat dan
menyelesaikan skripsi dan disertasi. Covid segera berlalu dan promosi jabatan
baruku segera turun. Sebagai penulis pemula, aku ingin bisa menulis buku Solo.
Buku yang dapat dibaca banyak orang dan bermanfaat bagi diriku dan orang lain.
Profil Penulis
Seorang
Pengajar Bahasa Inggris, di TNI AL. Menjabat sebagai Kasubsi Pengendalian
Pengajaran Bahasa dan Labsa di Disdikal (Dinas Pendidikan TNI AL), Berkeluarga,
memiliki satu orang
putra yang sedang kuliah S1 di Universitas Indraprasta. Beberapa negara yang telah
dikunjungi untuk belajar dan penugasan:
Saudi Arabia, America, Australia, Cambodia, Thailand, Malaysia, Singapore dan
tugas misi PBB di Lebanon selama satu
tahun. Hobi: teaching, dancing, listening
music and traveling.
Hp
081398870636/Fb: NaniKusmiyati/IG: nani_kusmiyati/
Email :
nani1navy@gmail.com
http://nani2teacher1navy.wordpress.com/
https://naniku2020.blogspot.com.
PROJEK OMERA : NUBAR_THANK YOU_2020
Luar biasa kisahnya komandan
ReplyDelete