BUBUR
SUMSUM UNTUK SUAMI
Alarm
berbunyi berbarengan suamiku terbatuk-batuk. Aku matikan alarm pengingat untuk
bangun dan aku lihat jam menunjukkan pukul 04.30.
"Mah,
aku lapar." kata suamiku lirih
hampir tak terdengar.
Sudah dua hari suamiku kembali dari rumah sakit setelah menjalani perawatan selama dua minggu. Badannya kurus dan lemah, matanya cekung, wajahnya masih sedikit pucat.
Nafsu makannya belum kembali seperti sedia kala. Kesukaannya makan bubur sumsum
membuatku harus bisa memasakkan untuk dia.
Jujur
aku paling tidak suka masak tapi aku suka mencicipi makanan. Keahlianku untuk
merasakan patut diandalkan. Sayangnya tidak ada stasiun televisi yang
mengundangku untuk menjadi juri memasak atau menjadikanku reporter keliling dari
daerah ke daerah untuk mencicipi makanan khas nusantara."Ha.. ha.. ha..
hanya mimpi@com."
Segera
aku bangun dan ambil wudlu untuk sholat. Selesai sholat kubuka HP dan aku
browshing video memasak bubur sumsum yang sudah aku download. Alhamdulillah,
aku perhatikan cara memasak di video sekitar 5 menit, ingatanku lumayan cepat
untuk mengingatnya karena langkah-langkah memasak cukup mudah dan memang
memasak bubur sumsum bukanlah hal yang sulit.
Aku
ambil bahan-bahan yang sudah aku beli kemaren namun belum aku masak. Sesuai
petunjuk di youtube aku siapkan 700 ml air , 100 gram tepung beras, 2 kotak santan
kecil berukuran @ 65 ml dan 2 sendok teh garam. Untuk mengukur air aku hanya
gunakan gelas mineral dan aku kira-kira, maklum memang baru kali ini aku
memasak bubur sumsum dan tidak memiliki ukuran khusus seperti chef-chef handal
di TV. Demikian juga untuk mengukur 100 gram tepung beras aku cukup membagi 5
dari 1 plastik tepung beras 500 gram.
Sesuai petunjuk di youtube seharusnya ditambahkan daun pandan, tapi karena agak sulit mencarinya terpaksa aku tidak menggunakan pandan. Sebagai pelengkapnya air gula merah yang dicampur sedikit tepung maizena dan dimasak agar sedikit mengental. Aku tidak membuat gula merah cair itu karena suamiku tidak diperbolehkan makan yang manis-manis.
Saatnya
memasak. Aku tuangkan 100 gram tepung beras ke dalam panci kecil kemudian aku
tambahkan 700 ml air mineral, 2 kotak santan kecil berukuran @ 65 ml dan 2
sendok teh garam.
Aku
taruh panci diatas kompor dan aku panaskan dengan api kecil sambil aku aduk-aduk
seluruh bahan yang sudah aku masukkan. Setelah terlihat bergolak, api aku
matikan. Aku ambil satu sendok kecil bubur yang masih panas, rasanya sudah pas
di lidahku. Mudah-mudahan suamiku menyukainya.
Mangkuk
kecil dengan sedikit bubur sumsum tanpa gula aku bawa ke kamar dan aku
bangunkan suamiku yang sudah jatuh tertidur lagi ketika menungguku memasak
bubur.
Dengan
mata yang yang masih berat suamiku mencicipi bubur sumsum yang masih hangat.
Alhamdulillah 4 suapan sendok besar bisa masuk ke perut suami.
“Sudah
Mah, nanti aku makan lagi ya.” Rajuk suamiku yang memang susah makan. Aku
mengangguk dan tidak bisa memaksanya untuk menghabiskan bubur di mangkuk kecil
itu. Aku berikan setengah gelas susu yang hampir dingin untuk diminum. Lumayan
susu bisa dia minum untuk menambahkan tenaga ditubuhnya.
Perutku
sudah mulai bernyanyi dan aku lihat jam sudah pukul 7. Aku membuat teh panas
aroma melati dan mengambil sedikit bubur sumsum untuk sarapanku. Aku menuju beranda
di lantai dua dan duduk sambil menikmati bubur sumsum ala chef rumahan.
Segelas
teh hangat menambah energi di tubuhku. Aku berdiri dan aku lihat pemandangan di
kejauhan. Pepohonan hijau bergoyang-goyang menari-nari seirama dengan hembusan
angin. Seakan-akan tidak ada persoalan sedikitpun yang mereka hadapi. Mungkin
aku harus belajar dari pohon-pohon itu untuk menerima keadaan, menikmati irama
kehidupan dari Sang Pencipta.
Jonggol,
27 Desember 2020.
Bubur cinta untuk suami
ReplyDeleteDeman masak ala youtube melanda juga ya.Padahal kalau resep yg kuno, air mendifih trpung beras dicamour air dingin dulu baru dimasukkan ke air mendidih baru diaduk diatas api kecil sampai mengental
ReplyDeletewah omjay mau juga dong, kayaknya enak hehehe
ReplyDeleteJadi mau buat bubur sumsum. Sudah lama nggak buat. Siiip tulisannya keren
ReplyDeleteBubur perdana untuk suami tercinta..smg suami bs sgra pulih sehat sprti sedia kala.
ReplyDelete