Saturday, December 26, 2020

BUBUR SUMSUM UNTUK SUAMI

 

BUBUR SUMSUM UNTUK SUAMI



Alarm berbunyi berbarengan suamiku terbatuk-batuk. Aku matikan alarm pengingat untuk bangun dan aku lihat jam menunjukkan pukul 04.30.

"Mah, aku lapar."  kata suamiku lirih hampir tak terdengar.

Sudah dua hari suamiku kembali dari rumah sakit setelah menjalani perawatan selama dua minggu. Badannya kurus dan lemah, matanya cekung, wajahnya masih sedikit pucat. Nafsu makannya belum kembali seperti sedia kala. Kesukaannya makan bubur sumsum membuatku harus bisa memasakkan untuk dia.

Jujur aku paling tidak suka masak tapi aku suka mencicipi makanan. Keahlianku untuk merasakan patut diandalkan. Sayangnya tidak ada stasiun televisi yang mengundangku untuk menjadi juri memasak atau menjadikanku reporter keliling dari daerah ke daerah untuk mencicipi makanan khas nusantara."Ha.. ha.. ha.. hanya mimpi@com."

Segera aku bangun dan ambil wudlu untuk sholat. Selesai sholat kubuka HP dan aku browshing video memasak bubur sumsum yang sudah aku download. Alhamdulillah, aku perhatikan cara memasak di video sekitar 5 menit, ingatanku lumayan cepat untuk mengingatnya karena langkah-langkah memasak cukup mudah dan memang memasak bubur sumsum bukanlah hal yang sulit.

Aku ambil bahan-bahan yang sudah aku beli kemaren namun belum aku masak. Sesuai petunjuk di youtube aku siapkan 700 ml air , 100 gram tepung beras, 2 kotak santan kecil berukuran @ 65 ml dan 2 sendok teh garam. Untuk mengukur air aku hanya gunakan gelas mineral dan aku kira-kira, maklum memang baru kali ini aku memasak bubur sumsum dan tidak memiliki ukuran khusus seperti chef-chef handal di TV. Demikian juga untuk mengukur 100 gram tepung beras aku cukup membagi 5 dari 1 plastik tepung beras 500 gram.

Sesuai petunjuk di youtube seharusnya ditambahkan daun pandan, tapi karena agak sulit mencarinya terpaksa aku tidak menggunakan pandan. Sebagai pelengkapnya air gula merah yang dicampur sedikit tepung maizena dan dimasak agar sedikit mengental. Aku tidak membuat gula merah cair itu karena suamiku tidak diperbolehkan makan yang manis-manis.

Saatnya memasak. Aku tuangkan 100 gram tepung beras ke dalam panci kecil kemudian aku tambahkan 700 ml air mineral, 2 kotak santan kecil berukuran @ 65 ml dan 2 sendok teh garam.

Aku taruh panci diatas kompor dan aku panaskan dengan api kecil sambil aku aduk-aduk seluruh bahan yang sudah aku masukkan. Setelah terlihat bergolak, api aku matikan. Aku ambil satu sendok kecil bubur yang masih panas, rasanya sudah pas di lidahku. Mudah-mudahan suamiku menyukainya.

Mangkuk kecil dengan sedikit bubur sumsum tanpa gula aku bawa ke kamar dan aku bangunkan suamiku yang sudah jatuh tertidur lagi ketika menungguku memasak bubur.

Dengan mata yang yang masih berat suamiku mencicipi bubur sumsum yang masih hangat. Alhamdulillah 4 suapan sendok besar bisa masuk ke perut suami.

“Sudah Mah, nanti aku makan lagi ya.” Rajuk suamiku yang memang susah makan. Aku mengangguk dan tidak bisa memaksanya untuk menghabiskan bubur di mangkuk kecil itu. Aku berikan setengah gelas susu yang hampir dingin untuk diminum. Lumayan susu bisa dia minum untuk menambahkan tenaga ditubuhnya.

Perutku sudah mulai bernyanyi dan aku lihat jam sudah pukul 7. Aku membuat teh panas aroma melati dan mengambil sedikit bubur sumsum untuk sarapanku. Aku menuju beranda di lantai dua dan duduk sambil menikmati bubur sumsum ala chef rumahan.

Segelas teh hangat menambah energi di tubuhku. Aku berdiri dan aku lihat pemandangan di kejauhan. Pepohonan hijau bergoyang-goyang menari-nari seirama dengan hembusan angin. Seakan-akan tidak ada persoalan sedikitpun yang mereka hadapi. Mungkin aku harus belajar dari pohon-pohon itu untuk menerima keadaan, menikmati irama kehidupan dari Sang Pencipta.

Jonggol, 27 Desember 2020.

5 comments:

  1. Deman masak ala youtube melanda juga ya.Padahal kalau resep yg kuno, air mendifih trpung beras dicamour air dingin dulu baru dimasukkan ke air mendidih baru diaduk diatas api kecil sampai mengental

    ReplyDelete
  2. wah omjay mau juga dong, kayaknya enak hehehe

    ReplyDelete
  3. Jadi mau buat bubur sumsum. Sudah lama nggak buat. Siiip tulisannya keren

    ReplyDelete
  4. Bubur perdana untuk suami tercinta..smg suami bs sgra pulih sehat sprti sedia kala.

    ReplyDelete

NYANYIAN ALAM

  pexels-alex-azabache-3214944 NYANYIAN ALAM   Deburan ombak Desiran angin Gemerisik daun kering Berpadu indah menenangkan hati ...