Rabu, 1 Juli 2020, Bapak Muhamad Firman Suwarya,
M.Kom, Penulis Buku Informatika SMP. Pengurus Ikatan Guru TIK PGRI menjadi narasumber kami dengan tema
Berbagi Pengalaman Menulis dan Menerbitkan Buku. Berikut adalah CV narasumber:
Nama Lengkap : MUHAMMAD FIRMAN SUWARYA, M.KOM
Instansi : SMPN UNGGULAN SINDANG INDRAMAYU
No.WA / Telp : 085 224 494 765
Alamat Kantor : Jl. Raya Terusan Km.3 Terusan Sindang
Indramayu Jawa Barat.
Pendidikan : – Sarjana, Teknik Informatika STMIK TC Bandung Pascasarjana, Teknik Informatika STMIK Eresha
Universitas Pamulang Tangerang Banten
Instansi : SMPN UNGGULAN SINDANG INDRAMAYU
No.WA / Telp : 085 224 494 765
Alamat Kantor : Jl. Raya Terusan Km.3 Terusan Sindang
Indramayu Jawa Barat.
Pendidikan : – Sarjana, Teknik Informatika STMIK TC Bandung Pascasarjana, Teknik Informatika STMIK Eresha
Universitas Pamulang Tangerang Banten
Jika ingin berkomunikasi dengan beliau dapat melalui medsos berikut:
1.
Email : firmansmuhammad@gmail.com
2.
IG : @firmansuwarya,
3.
Facebook : Muhammad Firman Suwarya,
4.
Blog : gubuginformatika.blogspot.com,
5.
Youtube : Youtube.com/c/firmansuwarya
Salam diucapkan oleh Penyelenggara Program, Om Jay dan selanjutnya kuliah dipandu oleh ibu Fatimah dari Aceh.
Narasumber memulai berbagi pengalaman dan ilmu tentang literasi dan penerbitan.
Penulis yang memiliki nama lengkap Muhammad Firman Suwarya biasa dipanggil dengan Firman. Beliau membagikan ilmunya tentang FreeWriting.
Freewriting yaitu
teknik menulis cepat tanpa hambatan. Menurut bapak Firman, jika kita berani konsisten menulis 5 lembar perhari, maka kita akan menjadi seorang penulis yang handal dan produktif .
Secara umum menulis sebanyak 5 halaman membutuhkan waktu berjam-jam apalagi jika sudah mulai datang rasa bosan yang membelenggu. Rasa bosan itu dialamai hampir semua penulis baik yang baru belajar nulis ataupun penuis yang sudah handal.
Bahaya dari penyakit ini baisanya diawali dengan menyerang pikiran, dan ciri-cirinya tiba-tiba ide yang kita
punya hilang, kemudian bingung harus menulis apa lagi, puyeng, dan sederet tanda-tanda yang menyertai. Dan endingnya akan merasa cape, lelah, malas untuk menulis.
Hal ini juga pernah dialami narasumber. Terkadang ketika malas
menghinggapi, dan akan menulis lagi, tiba-tiba mendapatkan ide yang
baru. Yang seolah-olah dalam
pikiran kita, ide baru itu itu lebih bagus dari ide sebelumnya yang
pada kenyataannya tadi belum selesai. Kemudian kita mulai
menulis,
dan apa yang
terjadi? Kejadian tersebut akan terjadi secara berulang-ulang dan akhirnya tulisan tidak jadi-jadi. Tidak ada karya yang dihasilkan.Akhirnya dapat mengakibatkan stress. Kadang berpikir bahwa kita tidak memilki bakat untuk menulis. Narasumber pernah mengalami pengalaman itu, namun setelah mengenal
FreeWriting maka beliau dapat terbebas dari hal-hal tersebut.
Bagaimana memahami dan menerapkan dari Freewriting? Hal ini dapat diilustrasikan ketika kita akan mengikuti UJIAN NASIONAL atau ujian-ujian lainnya yang sangat menentukan karir kita. Maka kita akan berusaha datang tepat waktu dan berharap akan dapat menyelesaikan soal-soal yang diujikan. Namun tanpa diduga dalam perjalanan menuju tempat test tiba-tiba jalanan macet total sehingga memakan waktu hampir 1 jam yang menyebabkan keterlambatan dalam mengikuti test. Melihat banyak soal yang masih kosong dan harus mendapatkan nilai bagus. Sementara waktu terus berjalan, maka kita akan berusaha untuk mengerjakannya secepat mungkin. Nah itu adalah gambaran Free Writing.
Demikian yang disampaikan oleh narasumber tentang pengalaman beliau dan free writing. Dan sesi berikutnya adalah sesi tanya jawab.
SESI TANYA JAWAB
P- Izinkan saya
bertanya pak firman. Langkah pertama yang
harus kita lakukan supaya bisa freewriting kira kira apa Terimakasih.
J - segera tulis ide yang
muncul, tulis
sebelum ide itu hilang. Karena menulis ide yang muncul
itu sangat mudah, kapan dan dimanapun,
pokoknya tulis.
P-Mohon maaf kira-kira
bapak pernah tidak singgah dalam lingkungan setan kebuntuan dan bagaimana cara
keluar nya, karena jujur malam ini saya baru tahu kalau ada nya lingkaran setan
kebuntuan. Terimakasih banyak.
J- Iya seperti yang sudah
saya sampaikan dimateri diatas, saya juga dulu pernah mengalaminya. Dan solusinya sederhana
sebenarnya namun harus yakin. Ide muncul langsung
tulis, sampai ending ide itu dimana terus ditulis jika lupa, lewat aja. Jika situasi memungkinkan baru kita cek dan ricek. Maka kita harus
menyiapkan atau meluangkan waktu. Ingat jangan memanfaatkan
waktu luang!! tapi kita harus
meluagkan waktu, dan itu dilaksanakn secara kontinyu atau terus menerus. Tidak usah lama-lama,
misal 30 sampai 60 menit setiap harinya.
P-Tolong bapak cerita
kan suka duka bapak dalam menulis dan menerbitkan buku.
J- Berawal dari sulitnya
menemukan ide yang pas, dan kira-kira bagus ga ya untuk di baca...kira-kira mau nulis
ini, bener ga ya..? mau nulis itu benar ga ya..? bagus ga? nanti gimana kalau
jelek? pokoknya komplit deh
pada awal mencari ide. Sampai-sampai harus
konsul dengn teman dan lain sebagainya, hingga menemukan suatu
kekuatan berupa komitmen bahwa jelek, kurang bagus,
bagus, atau sejenisnya pokoknya ditulis. Baru kemudian mulai membuat outline. Secara garis
besar harus selesai.
Dalam perjalanannya
kemungkinan akan mengalami perkembangan dan sejenisnya. Selanjutnya menulis 1
persatu dengan alokasi waktu yang diluangkan. Biasanya mnenulis selepas jamaah Isya sekitar 60 menit. Terus kontinyu pada waktu
itu. Menulis pada waktu tsb
bukan tidak ada halangan atau tantangan, banyak sekali
tantangannnya.
Misal anak-anak yang
minta jalan-jalan lah, minta ini lah, minta itu lah dan lain-lain. Tapi satu persatu
tantangan itu mampu diatasi. Anak-anak pada akhirnya tahu dan menyesuakan sendiri.hingga selesai tulisan-tulisan itu dan menjadi buku.
Tentang penerbitan
buku, kita mengetahui ada penerbitIndie dan Major. Yang sebenarnya
masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangnnya. Penerbit Indie lebih
mudah, dan pastinya lebih cepat selesai. Bahagia rasanya ketika
buku kita sudah bisa terbit. Seolah-olah telah terbayar kelelahan, kecapaian dan
sebagainya saat proses kepenulisannya.
P-
Assalamualaikum, saya, Noorlanyati dr Semarang, gel 11.
Bpk, saya pernah bahkan
sering mengalami lingkaran setan kebuntuan. Membuat satu tulisan dan
berhenti sampai beberapa hari. Mau saya lanjutkan ide tidak muncul, mau
ditinggal eman2 ..tp blm ada endingnya, akhirnya saya putuskan, saya deadline
harus jadi. Tapi setelah jadi saya baca ulang lagi ada yang tidak pas,
disitu saya baru nemu idenya. Pertanyaan saya, trik
apa yang bpk lakukan supaya cepat muncul ide, agar tulisan kita tidak kelamaan
terkatung-katung/ madeg. Terimakasih.
J- tulis semua yg
muncul, lalu baca ulang, ketika ending belum
ketemu juga baca ulang lagi, itu biasanya akan ketemu. Kalau baca ulang belum
ketemu, coba cek sinopsisnya.
P- Freewriting sangat
menarik, ilmunya sangat bermanfaat. Bagaimana kiat-kiat
menjadi penulis yang handal?
J- Tentukan waktu nulis
yang bisa terus menerus/kontinue. Catat semua ide. Eksekusi ide-ide itu pada waktu yang sudah kita tentukan. Waktu bebas sesuai
sikon masing-masing.
P- Assalamualaikum, Saya siti Nurbaya Az,
SE. Karimun, Kepri.
Pak Firman setelah
menulis freewriting ternyata ada banyak ide di dalamnya. Bagaimana cara
menentukan ide mana yang harus di eksekusi menjadi tulisan yang enak di
baca.Terima kasih, Gelombang 12. Wassalam.
J- Walaikum salam. Ide yang paling bapak ibu
kenal dan kuasai. Sehingga nanti eksekusi
ide akan ditulis dengan hati, dan itulah kuncinya jika kita menulis dengan hati
biasanya akan mampu menyentuh hati pembaca.
P. -Maaf ibu saya ira
Isvandrya ijin bertanya. Saya peserta belajar
menulis gel.11.
Ketika kita sedang
menulis dan mengalami kebuntuan. Tiba-tiba muncul ide baru, apakah ide yang muncul ini haris kita biarakan, atau kita tuliskan. Kemudian berusaha
melanjutkan tulisan terdahulu yang sedang buntu tersebut?
J- iya, cuekin saja. biarkan dulu, buat satu
tekad, ide baru itu akan saya tulis, tapi nanti setelah tulisan kita selesai. Maka dari situ kita
harus benar-benar menyelesaikan tulisan itu.
P- Assalamu'alaikum. Luar biasa pak
materinya. Nama Saya Saharjang
Pikalouhata. Asal dari Ambon. Unit Kerja Saya SD
Negeri 79 Ambon. Saya mau bertanya yang
pertama, Jikalau kita mengalamai freewriting saat sementara menulis, Apakah kita
beristirahat sejenak atau terus menulis saja. Khawatirnya kalau terus
dipakasa nanti ada kalimat-kata yang tidak nyambung.
Kedua. Apakah tulisan sebanyak
5 lembar itu boleh di tulis dengan bahasa sederhana alias tidak memakai kata-kata ilmiah. Ya mungkin saja
diantara kami ada banyak guru yg terlahir bukan dari OKP2 yang pintar bicara
dengan bahasa-bahasa ilmiah. Sebelumnya terima
kasih pak firman.
J- Jazakumullah khair. yang pertama dulu. tulis aja terus, kalimat-kalimat yang tidak
nyambung, salah ketik, dan lain-lainnya nanti ada pada sesi cek
and ricek atau pada saat proses
editing. Inget ya. Menulis dengan Editing
adalah dua ilmu yang berbeda...!
Yang kedua, justru kadang tulisan
yang sederhana itu biasanya terlahir dari hati, tidaka neko-neko. Biasanya akan membawa
pembaca kedalamnya.
P-
Assalamualaikum wr wb... Terimakasih sebelumnya Pak
Firman. Perkenalkan nama
Sunaryo, dari Berau, peserta Gelb.11. Pertanyaan saya :
1. Freewriting
adlah teknik menulis cepat tanpa hambatan, apa maksudnya ya ? Saya belum paham dengan ilustrasi Bpk.
2.Modal apakah yg harus kita punya supaya kita bisa menerapkan teknik freewriting ini ?
P- Assalamualaikum wr
wb. Sunaryo, Berau, Gelb 11.
Pertanyaan:
Adakah hal-hal yang
perlu kita perhatikan ketika menerapkan teknik free writing ? Kalau ada, apa
sajakah itu ?
J - Walaikum
salam warahmatullah. Salam kenal pak Naryo. Secara sederhana
Freewriting, pokoknya tulis secepat-cepatnya terhadap ide yang muncul,jangan takut salah, jangan takut keliru,
takut jelek hasilnya, apalaagi takut salah ketik. pokoknya tulis dan
tulis sampai habis. Modalnya ide, dan ide
bisa muncul dari mana saja. Kadang maaf saya
pernah membaca sebuah buku, yang hanya bercerita dan menjelaskan tentang maaf
sebuah toilet. Dari toilet itu
terkadang bisa memunculkan ide. Bisa juga ketika kita jalan naik angkutan
umum yang sesak penumpang, dll. Banyak sebenarnya disekitar kita yang dapat kita tulis. Pokoknya tulis saja
sampai selesai. Hal-lain lain dalam
freewriting nanti pada saat proses editing.
P - Saya Faiq Aminuddin
Demak. Assalamualaikum wr wb,
Mau bertanya, Peserta gel 2
Apakah freewriting
tidak akan menghasilkan tulisan yang asal jadi tapi kurang berkualitas?
Bukankah ngebut atau
buru-buru itu tidak baik? Terimakasih. Apakah freewriting sama
dengan nulis secara ngebut?
J - waalaikum salam
warohmatullah. Hasil tulisan yang
berkualitas atau kurang berkualitas biasanya, bisa ditentukan dari faktor ide
yg muncul. Jika ide yang muncul
bagus dan berkualitas, lalu lanjut dengan outline yang berkulaitas, maka hasil
tulisan juga akan tidak jauh dari situ, yaitu bagus dan berkualitas.
Dalam prakteknya
menulis berkualitas terkadang menuntut kita agar mengikuti, mematuhi dan
lain-lain sebelum tulisan itu selesai ditulis.
KESIMPULAN
Mulai sekarang bapak
ibu tekadkan untuk menjadi seoranag penulis. dan tanamkan bahwa itu bisa untuk
bapak ibu semua. Tidak ada yang tidak
mungkin. Langkahnya tentukan atau luangkan
waktu misal 30 - 60 menit setiap hari flesksibel sesuai sikon masing-masing. Jika muncul ide segera
eksekusi pada waktu yang bapak ibu luangkan tsb. Jika keadaan tidak
memungkinkan, tulis secra garis besarnya saja, poin-point nya, nanti di esksekusi pada
waktu yang diluangkan tsb.
Demikian pelajaran dari bapak Firman yang dapat saya tuliskan kembali. Semoga bermanfaat. Amiin.
Nani Kusmiyati.
Alhamdulilah... Gerceb buk... Mantul...
ReplyDeleteFreewriting... .yuuk kita pasti bisa..
Mantab mbk nani..joss
ReplyDeleteJoz lengkap
ReplyDeleteLengkap...mengalir. langsung josss
ReplyDelete