Pelajaran pertama ketika mulai bergabung
dengan group 13, group baru yang dibentuk berdasarkan banyaknya resume yang
dibuat.
Malam ini narasumber kuliah adalah Dr.
Ngainun Naim. Kelahiran kota Tulungagung, pada tanggal 19 Juli 1975.
Lulus S3 Studi Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, pada tahun 2011. 26
karya tulis berupa buku yang dihasilkan, dan 14 Artikel Jurnal.
Jika ingin bertemu dengan narasumber silakan
berkunjung ke alamat berikut:
Alamat Kantor : IAIN Tulungagung, Jl. Mayor Sujadi Timur 46 Tulungagung
66221.
Alamat Rumah : Desa Parakan RT 11 RW
04 Kecmatan/Kabupaten Trenggalek Jawa Timur.
No Telp Kantor
: 0355-321513, HP 081311124546
Demikian sekilas tentang narasumber.
Pelajaran dibuka oleh Om Jay, dengan
moderator ibu Kanjeng.
Dr. Ngainun mengatakan bahwa bukan suatu
hal istimewa dan pelajaran yang hanya hal sederhana. Semoga bermanfaat.
Sesuai dengan unggahan dari Omjay, saya
akan menyampaikan bahan diskusi MARI PRODUKTIF MENULIS. Jadi jika Bapak Ibu
sudah produktif menulis, berarti topik ini bukan topik istimewa sekadar bahan
untuk renungan bersama.
Saya ingin mengawali paparan malam ini
dengan satu pendapat bahwa Guru adalah kunci penting dalam dunia pendidikan.
Jika guru berkualitas, besar kemungkinan kelas yang diajarnya juga berkualitas.
Tapi jika gurunya kurang berkualitas, tentu hasil pembelajarannya juga kurang
sesuai dengan harapan. Salah satu kunci penting peningkatan kualitas guru
adalah dengan membangun budaya literasi. Literasi berarti budaya membaca dan
menulis.
Seorang guru yang mau terus membaca buku
dan menulis memiliki peluang untuk semakin meningkat kualitas dirinya. Semakin
banyak buku yang dibaca, semakin banyak karya yang dihasilkan, maka akan
memiliki kontribusi penting bagi kemajuan pendidikan.
Pada pertemuan ini saya akan menyampaikan
tentang KUNCI-KUNCI PENTING DALAM MENULIS.
Kunci itu alat untuk membuka. Alat yang
bisa menjadikan Bapak Ibu sekalian produktif dalam menulis, sesuai judul materi
yang saya bawakan.
Bisa mendapatkan kunci tetapi kunci akan
sebatas sebagai kunci jika tidak difungsikan. Keterlibatan Bapak Ibu sekalian
di grup ini ibaratnya untuk mendapatkan kunci. Tapi jika sekadar mendapatkan
saja dan tidak dipraktikkan, tentu kunci itu kurang fungsional.
KUNCI PERTAMA ADALAH MOTIVASI. Apa
motivasi Bapak dan Ibu sekalian?
Silahkan ditata mulai sekarang. Motivasi
menulis bisa berupa; [1] motivasi karir. Bapak dan Ibu sekalian anggota grup.
Mencermati komposisi anggota grup ini—maaf jika saya salah—saya berkesimpulan
bahwa menulis merupakan aktivitas yang berkaitan erat dengan profesi Bapak Ibu
sekalian. Implikasinya, semakin mahir menulis maka semakin lancar karir yang
kita tempuh.
[2] motivasi materi; menulis itu
menghasilkan honor. Bagi penulis yang sudah sangat terkenal, honor memang
sangat berlimpah. Bukunya terus mengalami cetak ulang. Namun jumlah mereka yang
beruntung dari sisi ini tidak terlalu banyak. Sebagian besar penulis justru
kurang mendapatkan perhatian dari sisi materi.
[3] motivasi politik; menulis ditujukan
untuk mencapai tujuan politik tertentu.
[4] motivasi cinta; menulis karena memang
mencintai aktivitas menulis.
Nah, Bapak Ibu sekalian bisa memilih jenis
motivasinya. Bisa juga menambah jenis motivasi di luar 4 yang saya sebut di
atas. Namun perlu diingat bahwa apa pun motivasi yang dipilih maka akan
mempengaruhi terhadap tulisan atau buku yang akan dihasilkan.
KUNCI KEDUA: MEYAKINI BAHWA MENULIS ITU
ANUGERAH.
Saya pribadi berpendapat bahwa mau dan
mampu menulis itu anugerah.
Banyak orang yang mau menulis tapi tidak
mampu mengerjakannya; bisa karena kesibukan atau sejuta alasan lainnya. Banyak
yang sesungguhnya mampu menulis tetapi tidak mau menulis. Karena itulah bisa
menulis—bagi saya—adalah anugerah luar biasa yang harus disyukuri. Cara
mensyukurinya adalah dengan terus menulis.
Bapak Ibu sekalian saya sangat yakin bisa
menulis. Coba sekarang simak pengalaman menulis Bapak Ibu sekalian. Jika Bapak
Ibu sekalian lulusan S1, atau S2 atau S3 berarti sudah menulis ribuan halaman.
Ya, ribuan halaman. Kok sekarang mengaku nggak bisa menulis. Terus yang dulu
ribuah halaman itu apa yang ditulis? Maaf jika tersinggung.
Bayangkan, saat S-1 Bapak Ibu sekalian
setiap semester harus membuat makalah. Paling tidak satu semester harus membuat
10 makalah. Kalikan 10 halaman, berarti kan sudah 100 halaman. Kalikan 8
semester. Berarti kan sudah 800 halaman. Asumsinya 1000 halaman dengan laporan
KKN, magang, skripsi.
Jumlah halaman pasti bertambah jika Bapak
Ibu lulus S2. Total halaman yang ditulis jika sampai lulus S2 saya kira paling
tidak 500 halaman. Apalagi jika sampai selesai doktor. Jelas di atas 2.500
halaman. Sekarang hitung berapa laporan penelitian yang harus Bapak Ibu buat
setiap tahun. Berapa laporan pengabdian. Sudah ribuan—sekali lagi
ribuan—halaman yang sudah Bapak Ibu tulis.
Sekarang mari kita urai mengapa kok masih
ada yang kesulitan menulis padahal pengalaman menulisnya sudah ribuan halaman.
Ada beberapa kemungkinan; [1] Selama kuliah spesial menjadi anggota kelompok
yang tidak pernah menulis makalah. Biasanya ini yang spesial membiayai foto
kopi.Sekali lagi mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.
Kemungkinan ke [2], tidak menulis karena
dibuatkan orang lain.
Kemungkinan ke [3] menulis dengan
melakukan “kanibal” tulisan orang lain. Misalnya mendapatkan bahan di googe
lalu dipotong sana-sini sampai berbentuk layaknya tulisan.
Kemungkinan ke [4], begitu mendapatkan
tugas langsung berburu referensi. Tidak berpikir apa yang harus ditulis. Begitu
referensi didapatkan segera dibuka, diketik, lalu tutup. Ganti referensi
berikutnya, dibuka, diketik, lalu tutup. Tugas penulis biasanya di akhir
kutipan: BERDASARKAN PAPARAN DI ATAS MAKA DAPAT DISIMPULKAN.
Menulis itu membuat kita menjadi berbeda
dibandingkan kawan-kawan yang lainnya. Sesederhana apa pun buku yang Bapak dan
Ibu hasilkan itu tetap memiliki kontribusi penting. Jangan dengarkan nyinyiran
yang tidak konstruktif. Selama Bapak Ibu sekalian terus menulis maka akan
menjadikan kita sebagai makhluk yang berbeda dengan kawan-kawan lainnya.
[19.39, 3/7/2020] Dr Ngainun Naim: KUNCI
KETIGA: MENULIS ITU MEMBERIKAN BANYAK “KEAJAIBAN” DALAM HIDUP.
[19.40, 3/7/2020] Dr Ngainun Naim: Menulis
itu memberikan banyak sekali manfaat. Pak Wijaya Kusumah--Omjay-- seorang
bloger, youtuber dan guru kita semua, mengatakan bahwa menulis setiap hari itu
telah memberikan keajaiban dalam kehidupan.
Coba kita simak apa saja bentuk keajaiban
yang beliau rasakan karena menulis.
[1] mendapatkan banyak materi. Karena
rajin menulis, bukunya mendapatkan banyak royaliti.
[2] sering diundang sebagai pembicara di
berbagai forum.
[3] memiliki banyak teman.
[4] Bisa membeli peralatan yang dibutuhkan
dalam kehidupan. [5] tulisan adalah alat perekam kehidupan yang ajaib.
KUNCI KEEMPAT: TIDAK MUDAH MENYERAH.
Banyak orang ingin menulis, tentu termasuk
menulis buku, tetapi semangat menulisnya naik turun. Saat ikut kegiatan
kepenulisan semacam ini, semangat menulisnya berapi-api. Tetapi saat kembali ke
dunia nyata, ke dunia kehidupan sehari-hari, semangat itu perlahan tetapi pasti
memudar dan akhirnya hilang sama sekali. Saat bersemangat, menulis berlembar-lembar
halaman dalam sehari terasa ringan. Saat tidak bersemangat, satu paragraf pun
terasa berat sekali. Bahkan sangat mungkin berbulan-bulan tanpa menulis sama
sekali.
Menulis lima paragraf yang dilakukan rutin
setiap hari jauh lebih baik daripada sepuluh halaman yang dilakukan tiga bulan
sekali.
KUNCI KELIMA: BERJEJARING. Jadi penulis
jangan menepi. Memang saat sekarang kita harus menepi karena Corona, tetapi
bukan berarti tidak berinteraksi. Bangun jejaring kepenulisan. Ikut kegiatan
semacam ini juga dalam rangka berjejaring.
KUNCI KEENAM: MENULIS SEBANYAK-BANYAKNYA.
Menulislah setiap hari tanpa henti. Lakukan secara terus-menerus. Jika Anda
merasa tulisan Anda tidak baik maka dengan menulis setiap hari tulisan Anda
akan otomatis menjadi baik.
Baik Bapak Ibu sekalian. 6 kunci yang saya
uraikan bisa membuat membuat Bapak Ibu sekalian produktif menulis.
Tapi--sekali lagi--kunci itu adalah alat.
Tinggal bagaimana kunci itu digunakan secara tepat. Demikian materi dari saya.
Terima kasih.
SESI TANYA JAWAB
P - Assalamualaikmum Dr. Naim. Materi 6
kunci tadi sangat luarr biayasa. Pertanyaan saya, bagaimana caranya menyusun
resume jadi sebuah buku yang menarik untuk dibaca? apakah tanggal dalam resume
harus dihilangkan? atau dibiarkan? Soalnya ada yang bilang, kalo buat buku,
tanggal dan bulan resume harus dihilangkan. Mohon pencerahannya. AAM NURHASANAH
LEBAK BANTEN.
J - Waalaikumsalam. Terima kasih Ibu.
Menurut saya tanggal tidak perlu dicantumkan. Saya kebetulan memiliki sebuah
buku yang merupakan review dari banyak buku Strategi Membaca dan Mengikat
Makna.
P - Assalamualaikmum Dr. Naim. Materi 6
kunci tadi sangat luarr biayasa. Pertanyaan saya, bagaimana caranya menyusun
resume jadi sebuah buku yang menarik untuk dibaca? apakah tanggal dalam resume
harus dihilangkan? atau dibiarkan? Soalnya ada yang bilang, kalo buat buku,
tanggal dan bulan resume harus dihilangkan. Mohon pencerahannya. AAM NURHASANAH
LEBAK BANTEN Instansi: SMP MATHLA UL HIDAYAH CIPANAS
NO WA 085710996088, Gelombang 12.
J - Saya tidak memasukkan tanggal dan
bulan resume. Bisa kunjungi blog saya: https://spirit-literasi.blogspot.com.
Namun jika dimasukkan juga tidak apa-apa. Tidak ada aturan baku.
P - Yth. Bp. Dr. Ngainun Naim, perkenalkan
saya, Sri Budiarti, Bantul, Gel.12. Pertanyaan : Menurut Bp. Naim pribadi
, kriteria tulisan yang baik dan berkualitas itu seperti apa, lalu apa
saja kiat yang Bp lakukan untuk menghasilkan karya tulis yang bisa
diterima khalayak / penerbit
Terima kasih atas penjelasannya
J - Kriteria (1) SELESAI DITULIS.
Ini penting. Sebagus apa pun ide, jika belum selesai ditulis ya belum bagus.
(2) Minim salah ketik atau salah teknis. (3) Bahasa menarik dan didukung oleh
logika berpikir yang baik. Jika ingin diterima penerbit, ikuti gaya dan kebijakan
penerbit.
P - Assalamualaikum wr wb. Perkenalkan
saya: Sunaryo, 085246666643, SMPIT Madani Berau.
Menjga konsistensi menulis itu tdk mudah,
pertanyaan saya:
1. Apa tips yang paling jitu agar kita
bisa konsisten menulis & produtif ?
2. Kapan waktu yang pas bagi kita untuk
menulis ? Perlukah dg jadwal & target waktu ?
J- 1. Semua kebiasaan awalnya dipaksa.
Bangun komitmen untuk rutin menulis. Awalnya paksa, lama-lama akan terbiasa.
2. Setiap orang memiliki jadwal yang
seharusnya disusun dan ditaati.
P - Ass wr wb maaf bertanya terima kasih
ilmunya. Saya ingin stresing poin tentang jangan hiraukan nyinyiran orang
sepertinya ini adalah masalah besar pak. KURANG PD dengan karya sendiri, mhn
petunjuk.
J - Ada 4 jenis MALU dalam menulis:
(1) MALU untuk menulis. Tidak akan bisa
menulis.
(2) MALU kalau menulis dan tulisannya
dibaca orang.
(3) MALU sudah mulai hilang. Pokoknya
nulis.
(4) MALU TIDAK MENULIS.
Berikut beberapa pertanyaan yang belum
sempat dijawab oleh narasumber:
P - Saya Naharuddin, Lombok
Timur, Wa No 081997693355. mhn pencerahan cara melawan ketakutan akan
nyinyiran org terhadap karya kita.
P - Selamat malam Pak Ngainun. Perkenalkan
saya ibu Aning S dari Pati, gel 12. Apakah dalam menulis cerpen atau sejenisnya
harus menggunakan kerangka tulisan, Pak? Apa fungsi kerangka tulisan dalam
menulis? Terima kasih.
P - Saya Desi Safitri, no wa saya
(081251968618)saya mengajar SMK AL ISHLAH Palangka Raya, Kalteng, mohon izin
bertanya pak Doktor. Saya sudah baca semua materi yang bapak sampaikan.
Pertanyaan saya adalah selain kiat dan materi yang bapak sampaikan, adakah kiat
lain yang sangat efektif untuk membangkitan semangat menulis bagi teman yang
ingin menulis tapi alasannya tidak bisa menulis, banyak kerjaan, sibuk, belum
ada waktu. Kalau saya sih, cinta menulis puisi sejak saya SMA. Terima Kasih.
P - Selamat Malam dari Mardiyanto Kapuas
Kalimantan Tengah, yang ingin saya tanyakan kadang ada keinginginan menulis
terus menerus tiap hari tapi kadang muncul penyakit malas, bagaimana mengatasinya?
terima kasih.
P – Assalamualaikum. Terima kasih, pak
Naim.. Materinya inspiratif banget. Sy
Noorlanyati dr Semarang mau tanya, bagaimana menjaga supaya tetap memiliki
motivasi yg tinggi utk menulis. Kadang kita bisa ngomong tapi tidak
pandai/malas utk menulis.
P - Assalamualaikum. Sebelumnya saya mengucapkan
trimakasih, Luar biasa sekali pak
materinya. Maaf saya Siti Nurlatifah dr Subang gelombang 12. Izin bertanya. Nomor
WA: 081320204544
Bagaimanakah menjaga konsistensi dalam
menulis, sebab saya merasakan menulis itu masih musim-musiman. Pas lagi mood ya
ide muncul, pas lagi tidak mood, ide mampet mohon saran, terimakasih.
P - Salam hormat, selamat malam saya Fuyi Yanti dari Basarang
Kalimantan Tengah mohon penguatan karena saat
menulis sering tudak bisa menyelesaikan tulisan karena tidak percaya diri
dengan topik yang ditulis, hal itu
sangat biasa dan tidak penting ditulis,
sekali lagi mohon penguatannya.
P - Ass war wab, Bapak Dr. Naim
terimakasih atas ilmunya, perkenalkan saya: Damdam Efendi dari SMPN 41 Bandung,
gel 11 ijuj bertanya:
1. Bagaimana menyambungkan tulisan setiap
paragraf supaya tulisan itu kelihatan benang merahnya, apakah cukyp dengan
bahasanya atau dg temanya?
2. Kadang-kadang menulis ingin sekali
jadi? Padaha itu hal yg tidak mungkin, bagaimana caranya supaya menulis yang
efektif dan efisien supaya langsung jadivtulisan? Trrima kasih.
P - Assalamu'alaikum pak. Nama saya Adi
dari tangerang banten. Apa saja kunci2 penting dalam menulis?
P - Assalamualaikum. Saya Suheli dari
Brebes-Jateng. Ijin bertanya: terkadang kunci itu meredup dan kemudian lenyap,
bagaimana cara kita mencari dan
mengembalikan kunci itu agar tetap dipegang erat. Terimakasih.
P - Assalamualaikum Wr Wb. Mhn izin
bertanya. Saya Aidil Fitriani dari Tenggarong Kaltim. Bagaimana solusi supaya
kita tidak cepat putus asa saat menulis atau menyerah dengan keadaan, sulitnya
membagi waktu, kurangnya untuk membaca dan kurangnya lingkungan literasi ? Terima
kasih.
Demikian kuliah yang dapat disampaikan
oleh Dr. Ngainun. Walau belum dapat diteruskan oleh narasumber Namun ada banyak
hal yang dapat dipelajari dan dipraktekkan.
Selamat mencoba.
Ditulis oleh : Nani Kusmiyati