Saturday, January 2, 2021

GORESAN DI MALAM TAHUN BARU

 GORESAN DI MALAM TAHUN BARU

Malam tahun Baru 2021 sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya,..

Citra Indah City Jonggol,. perumahan yang biasanya ramai dengan lalu lalang motor, mobil dan pejalan kaki berubah menjadi sepi.

Para penjaja makanan yang mulai buka sore jam 4 harus terpaksa tutup pukul 08.30.

Di jam-jam biasa mereka tutup pukul 23.00.

Penjual Sate dan nasi goreng di depan rumah semula masih menerima pembeli sekitar pk 19.00. ketika aku melongok dari balkon di lantai dua. Aku pikir bisa beli sate agak malam sambil menikmati menjelang pergantian tahun baru. Ternyata prediksiku salah. Ketika aku lihat kembali dari balkon, jalanan sudah sepi. Penjual-penjual yang aku lihat buka pada sore hari sudah tidak ada.

Putraku yang berpamitan untuk beli ayam goreng dan beberapa keperluan untuk ayahnya belum sampai Juga.

Aku nyalakan TV Program Indosiar yang sedang menayangkan penyayi-penyanyi dangdut senior dan junior berkolaborasi sehingga menciptakan pertunjukan yang apik.

Lagu-lagu pop yang dikemas dengan irama dangdut tampak meriah. Aku memang penikmat musik dan lagu. Kadang-kadang aku bisa menirukan lagu-lagu pop dan lagu dangdut namun hanya sepotong-potong.

Tayangan-tayangan itu yang dapat menghiburku sambil menemani suami yang sedang dalam proses penyembuhan.

Sebentar-sebentar suami minta dibuatkan susu dan kentang goreng. Nafsu makannya sudah mulai timbul. Alhamdulillah dia sudah mau makan. Hanya nasi yang belum bisa masuk ke perutnya. Selera makannya hanya bubur sumsum tanpa gula yang aku buat sendiri. Dia tidak suka bubur ayam.

Tidak berapa lama putraku datang sambil membawa bungkusan tas plastik berisi ayam goreng, martabak telor, jagung bakar juga kacang rebus. Wah lengkap juga. Aku bilang ke putraku makan jagung bakar dan kacang rebus sambil membayangkan suasana di Puncak dengan udara sejuk dan rintik-rintik hujan.

Aku tawari jagung bakar  ke suami, dia hanya menggeleng. Padahal dia paling suka jagung bakar atau rebus. Dia hanya meminta kacang rebus yang masih berasap karena masih panas.

Malam tahun baru akhirnya berlalu ketika aku dengar suara petasan di udara sahut menyahut. Entah siapa yang menyalakan petasan itu. Beberapa pesan dan video ucapan tahun baru di WhatsApp mulai berdatangan.

Aku ucapkan Selamat Tahun Baru ke suami seraya berpesan, "Cepat Sehat Ya Pah agar dapat beraktivitas kembali. "

Suamiku mengangguk dan tersenyum. Wajah pucatnya sudah berangsur-angsur segar. Hanya masih terlihat lemah.

Doa kupanjatkan,

"Ya Allah Sang Pencipta,..

Kesedihan, duka gantilah dengan kebahagiaan.

Semoga hamba dapat mewujudkan rencana  hamba yang tertunda di tahun 2020,

Berikan hamba dan keluarga hamba kesehatan dan kebahagiaan.

Amiin Allohuma Amiin."

Doa aku tutup dan siap menghadapi tahun 2021 dengan lebih optimis dengan riak gelombangnya.


Jonggol, 31 Desember 2020

5 comments:

  1. Aamiin... Smg thun ini apa yg blm trcapai bs tercapai. Smg duami sgrasehat kmbli mmbaik sprti sedia kala..

    ReplyDelete
  2. Mantap Bu Semoga tahun baru berikutnya tersedia Penjual Sate...
    tulisannya runut sekali

    ReplyDelete
  3. Aamiin,
    Selamat tahun baru, dan tahun baru imlek :)

    ReplyDelete
  4. Aamiin. Semangat. Meskipun sate tak ada, tapi ayam goreng, martabak, jagung bakar dan kacang rebus datang menemani. keren

    ReplyDelete

NYANYIAN ALAM

  pexels-alex-azabache-3214944 NYANYIAN ALAM   Deburan ombak Desiran angin Gemerisik daun kering Berpadu indah menenangkan hati ...